Peternakan merupakan sektor penting di Sumba Timur untuk terus berkembang, salah satunya peternakan babi setelah dihantam virus beberapa waktu lalu. Perlahan peternakan babi di Sumba Timur bangkit dan populasi ternak babi semakin meningkat dengan keterlibatan berbagai pihak dari peternak babi, pemerintah dan lembaga yang concern pada pengembangan peternakan. Ada beragam upaya yang dilakukan untuk mendukung peningkatan ternak babi di Sumba Timur, dari vaksin kesehatan ternak, penyediaan induk dan anak babi berkualitas, penguatan SDM peternak dan jaringan kelompok peternak, pembuatan pakan alternatif dan pengolahan produksi ternak.
Pemberdayaan SDM di bidang peternakan menjadi perhatian Stube HEMAT melalui program Multiplikasi untuk mewujudkan peternak babi yang mandiri dari penyediaan bibit, pembesaran, pengadaan pakan sampai pada pengolahan daging babi. Upaya pengolahan dari hulu ke hilir ini menjadi usaha yang diproyeksikan menguntungkan dan berkelanjutan.
Multiplikasi Stube HEMAT di Sumba berinisiatif mengadakan pelatihan pembuatan abon daging babi yang diikuti dua puluh empat peserta dari peternak babi, anak muda setempat dan mahasiswa. Di pelatihan ini Ferniyanti Rambu dan Apriyanto Hangga berperan sebagai instruktur (13/10/2022). Dari diskusi awal, setiap peserta mengatakan sudah pernah makan abon tetapi tidak tahu bagaimana membuatnya dan apa saja bahan-bahan yang dibutuhkan.
Narasumber memaparkan materi berkaitan dengan potensi ternak babi di Sumba Timur dan kuliner berbahan dasar daging babi adalah salah satunya. Ia kemudian memperkenalkan bahan-bahan abon daging babi dan tahapan pembuatannya. Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah daging babi, bawang merah, bawang putih, merica, lada, pala, kunyit, daun serai, garam, minyak goreng, dan santan kelapa. Para peserta membagi tugas dan mengerjakan tahapan sesuai arahan narasumber.
Tahapan pembuatan abon babi mencakup proses sebagai berikut: (1) Merebus daging babi hingga empuk, sekitar 60 menit dan selanjutnya mencacah daging babi sampai berbentuk cacahan kecil. (2) Kupas dan haluskan semua bumbu, gunakan pencampur untuk bumbu tercampur dengan baik. (3) Goreng bumbu dengan minyak hingga matang dan masukkan santan kelapa. (4) Selanjutnya masukkan daging babi menjadi satu dan goreng hingga kering dengan api kecil untuk menghindari gosong. (5) Setelah kering letakkan daging babi di kain bersih dan pres minyaknya hingga benar-benar kering dan abon babi sudah siap disajikan.
Narasumber mengingatkan bahwa abon ada dua macam, yaitu abon siap saji, abon yang disajikan setelah proses goreng dan penyaringan. Ini biasanya tidak tahan lama karena masih relatif basah oleh minyak goreng. Kemudian yang kedua, abon kemasan, yaitu abon yang melalui proses dua kali goreng untuk memastikan abon benar-benar kering, sehingga lebih awet ketika dikemas.
Dari bekal ini peternak babi tidak hanya bergerak pada pemeliharaan babi, penyediaan anak babi maupun pembesaran, tetapi memiliki alternatif menjual dan mengolah daging babi. Pelatihan pengolahan produk daging babi menjadi abon daging babi menjadi produk pangan alternatif, bahkan potensial menjadi unggulan oleh-oleh khas Sumba Timur, dan pada akhirnya menciptakan lapangan perkerjaan baru bagi masyarakat. Ayo peternak babi Sumba Timur, ambil peluang ini. Pasti bisa! ***