Sepuluh Desember menjadi momentum lahirnya Stube HEMAT bersamaan dengan peringatan hari Hak-Hak Azasi Manusia di Indonesia. Tiga puluh satu tahun sebagai sebuah organisasi nir-laba yang bergerak di bidang pendidikan non-formal di luar kampus bagi mahasiswa-mahasiswa, bukan suatu hitungan yang pendek. Seumpama manusia, umur 31 tahun masuk kategori dewasa, dianggap matang secara fisik, emosi, dan sosial, menunjukkan kemampuan mengambil tanggung jawab dalam berbagai aspek kehidupan, seperti relasi, pekerjaan dan kesejahteraan. Dewasa juga dianggap mandiri, bisa mengambil inisiatif tanpa bergantung pada orang lain.
Sebagaimana halnya Stube HEMAT, mahasiswa dari luar pulau Jawa yang sedang studi di Yogyakarta dituntut menjadi dewasa dan mandiri. Hidup di rantau orang tentu saja tidak senyaman tinggal bersama orang tua, karena menuntut kemandirian mengurus kebutuhan sehari-hari, dan pengelolaan keuangan yang bijak untuk satu bulan sebelum mendapat kiriman baru. Bahkan ada banyak mahasiswa yang harus bekerja sambil studi untuk mencukupi kebutuhannya, terlebih situasi ekonomi di Indonesia belum pulih setelah pandemi Covid-19, serta perubahan iklim global berimbas pada hasil pertanian yang sangat mempengaruhi perekonomian orang tua mahasiswa yang pada umumnya berprofesi sebagai petani.
Memperingati 31 tahun Stube HEMAT dan menjelang Natal 2024, Stube HEMAT menyapa dan menjumpai para mahasiswa di beberapa titik kampus dengan membagi bingkisan berupa perlengkapan penunjang kuliah, bahan makanan dan susu. Diharapkan bingkisan tersebut sedikit banyak bisa membantu, terutama bagi mahasiswa yang tidak bisa pulang pada Natal tahun ini. Berlokasi kos di sekitaran Nologaten, Seturan, Timoho, dan Sagan, Stube HEMAT mengutus Ariani Narwastujati selaku penanggung jawab operasional, bertemu mahasiswa dan menyerahkan bingkisan tersebut yang diterima dengan penuh syukur.
Para mahasiswa menyampaikan harapan bahwa program-program Stube HEMAT boleh berjalan lancar untuk membantu mahasiswa dalam melakukan Capacity Building. “Mengucapkan selamat ulang tahun ke 31 tahun untuk Stube HEMAT dengan harapan program-programnya bisa terlaksana dengan baik dan lancar. Juga selamat menyambut Natal 2024 bagi teman-teman semua,” kata Sutopo Ringin Anom, mahasiswa STAK Marturia yang berasal dari Sumatera Selatan.
Dewasa dan mandiri menjadi harapan bagi mahasiswa dan Stube HEMAT sebagai sebuah organisasi. Kiranya Tuhan memampukan kita semua. Immanuel. ***