Isna: ‘Bengkes Nai’ Harapan Perempuan Berusaha

pada hari Minggu, 19 Mei 2024
oleh Trustha Rembaka

        

 

 

 

Tinggal di Waerebo yang dikenal sebagai kawasan yang unik dan menjadi tujuan wisata membuka inspirasi Kresensia Risna Efrieno atau Isna, sapaannya, untuk membuat usaha kreatif dengan mempromosikan kaos untuk souvenir atau oleh-oleh. Meskipun berada di Yogyakarta, sebagai aktivis muda ia berinisiatif memproduksi kaos dengan desain-desain yang terinspirasi dari kawasan Flores dan sekitarnya. Isna memproduksi kaos dengan brand Bengkes Nai, yang artinya hati yang berharap. Sesuai brand ciptaannya,  usaha kaos ini diharapkan bisa menjadi bisnis berkelanjutan dan menghadirkan kehidupan yang lebih baik.

 

 

Isna memilih kaos karena kaos merupakan pakaian yang umum dipakai oleh orang-orang segala usia, dari anak-anak sampai orang tua, dan diterima di berbagai daerah. Selain itu kebutuhan kaos bisa dikatakan stabil karena sifatnya yang fleksibel, model yang variatif dan tersedia dalam pilihan harga yang beragam. Bahkan kaos bisa menjadi trend dan menunjukkan gaya hidup. Selain itu pertimbangan menekuni bisnis kaos, antara lain sebagai ruang ekspresi atas kreativitas yang muncul dalam desain kaos, baik itu gambar, font dan tulisan, kombinasi warna, sampai pesan-pesan tertentu. Kaos memiliki segmen pasar yang luas, dan memiliki aneka fungsi seperti untuk fashion, pakaian harian, olahraga, even khusus, souvenir atau oleh-oleh, menyampaikan pesan atau menunjukkan komunitas tertentu. Produksi kaos membutuhkan biaya yang relatif terjangkau, artinya modal yang dikeluarkan menyesuaikan jumlah produksi, bahan kaos, dan jenis pencetakan desain (sablon, bordir atau teknik lainnya). Kaos juga menjanjikan keuntungan karena antara biaya produksi dengan harga jual ada marjin yang cukup sebagai laba, jika bisnis dikelola dengan baik, jeli membidik segmen pasar, cermat dalam strategi pemasaran, dan selalu up-to-date.

 

 

 

 

Proses produksi Bengkes Nai berawal dari brainstorming ide-ide, memformulasikan alternatif desain dan menentukan bahan kaos dan jenis pencetakan. Sebagai langkah awal ia mempromosikan kaos dengan desain Waerebo yang iconic, kaos dengan gambar khas Flores dan kaos kata-kata bijak dari daerah Manggarai, selain kaos dengan desain lain. Salah satu contoh kata-kata bijak dalam kaosnya adalah Neka Hemong Kuni Agu Kalo, yang artinya Jangan Melupakan Tanah Tempat Kelahiran. Pemasaran kaos dilakukan melalui media sosial dan penjualan langsung di kampung halamannya. Salah satu strategi pemasaran yaitu memproduksi kaos dengan jumlah terbatas guna memunculkan rasa bangga konsumen ketika memilikinya. Sampai saat ini kaos-kaos sedang dipasarkan oleh Isna maupun keluarganya di kampung halaman kepada masyarakat setempat dan wisatawan yang datang ke Waerebo.

 

 

 

Bisnis kaos adalah proses belajar, bagaimana memunculkan ide-ide baru, merancang desain yang berkesan dan memasarkan secara kreatif agar produk diterima oleh konsumen. Yang terpenting adalah keberanian seorang perempuan melangkah merintis bisnis itulah yang layak mendapat apresiasi dan dukungan. Tetap melangkah maju dan berkreasi melalui Kaos Bengkes Nai! ***

 


  Bagikan artikel ini

Berita Web

 2024 (9)
 2023 (38)
 2022 (41)
 2021 (42)
 2020 (49)
 2019 (37)
 2018 (44)
 2017 (48)
 2016 (53)
 2015 (36)
 2014 (47)
 2013 (41)
 2012 (17)
 2011 (15)
 2010 (31)
 2009 (56)
 2008 (32)

Total: 636

Kategori

Semua  

Youtube Channel

Official Facebook