Bengkulu menjadi tempat untuk membuka lembaran baru hidup Thomas Yulianto, S.Th ketika ia ditahbis menjadi pendeta di Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan (GKSBS) Bengkulu pada 11 Desember 2024. Acara pentahbisan juga dihadiri oleh board-in-charge Stube HEMAT Pdt. Em. Bambang Sumbodo, S.Th., M.Min. Thomas sampai pada titik ini dari proses panjang di GKSBS Bengkulu dari tahap perbincangan, praktek pelayanan dan orientasi (internship), pembimbingan hingga sampai pada tahapan pentahbisan.
Ia sendiri berasal dari kabupaten Lampung Timur, tepatnya di Catur Swako, desa Bumi Agung sebagai anak kedua dari tiga bersaudara. Dalam kesehariannya ia berinteraksi dekat dengan pelayanan gereja di lingkup GKSBS Batanghari yang membuatnya mantap untuk mendedikasikan diri dalam pelayanan gerejawi. Kebulatan tekadnya untuk mendedikasikan hidup sebagai pendeta ia wujudkan dengan masuk Teologi STAK Marturia Yogyakarta dan menyelesaikan studi teologinya di akhir 2022.
Selain itu, ketika mahasiswa ia juga memperlengkapi diri dengan menjadi bagian dalam Stube HEMAT Yogyakarta sejak 2019 dan menjadi team kerja sejak 2021 sampai 2022 dengan jangkauan pelayanan pengembangan diri di Yogyakarta. Di sini ia mendapat bekal untuk merancang program pelatihan yang berkaitan dengan SDGs untuk mahasiswa, mendampingi mahasiswa peserta pelatihan, menjadi pembicara dalam pelatihan di Stube HEMAT, menulis beragam artikel dan menjadi editor video dokumentasi. Bahkan pengalaman interaksi lintas daerah pun ia dapatkan sampai di Alor, Nusa Tenggara Timur bersama Multiplikasi Stube HEMAT di Alor pada tahun 2021.
Menapak lembaran baru di Bengkulu sebagai pendeta, Thomas memiliki keyakinan dengan ‘sumeleh’ dalam bahasa Jawa, berarti meletakkan atau melepaskan, yang mana bisa dipahami tentang menerima keadaan apa adanya namun tidak berarti menyerah, tetapi perlu terus berjuang dalam penyertaan Tuhan. Dengan menyerahkan seluruh hidup dipakai oleh Allah, Thomas berharap supaya lebih berguna dan menjadi berkat khususnya di Bengkulu, dengan berserah pada kasih Allah.
Selamat mengabdikan diri di Bengkulu, Imanuel.