Anak-Anak Masa Depan Desa Umamanu Aktivitas peserta ViMi (Village & Me)

pada hari Kamis, 31 Agustus 2017
oleh adminstube
 
 
 
Ada sebuah lagu yang tak asing di telinga kita, yaitu Desaku. Lagu ini membawa pendengar membayangkan kehidupan di desa yang damai, ada kebersamaan keluarga dan selalu dirindukan. Dari lagu tadi, desa mestinya merupakan tempat yang baik, berkembang dan nyaman untuk hidup. Namun kenyataannya desa-desa masih mengalami berbagai keterbatasan, seperti akses jalan, teknologi dan informasi. Hal ini berdampak pada ketimpangan perkembangan desa dan belum meratanya kesejahteraan penduduk. Padahal keadaan desa sangat penting bagi keberadaan suatu negara karena kesejahteraan suatu desa berpengaruh kepada stabilitas negara.
 
Berbicara tentang desa, menurut istilah, desa merupakan satuan administrasi pemerintah terendah dengan hak otonomi sesuai asal usul setempat. Menurut data Badan Pusat Statistik, tahun 2016, jumlah desa/kelurahan sebanyak 82.030 desa. Jumlah ini merupakan jumlah yang cukup besar, sehingga desa perlu mendapat perhatian supaya berkembang dan mampu menjadi penyokong ketersediaan kebutuhan kota. Desa dan kota idealnya sebagai mitra, namun kota berkembang karena didukung fasilitas yang ada di kota, seperti pendidikan, ekonomi, teknologi dan informasi. Akibatnya penduduk cenderung ingin pindah ke kota dan perlahan desa-desa semakin tertinggal.
 
Situasi demikian pun terjadi di Sumba, anak muda cenderung meninggalkan desanya untuk mengupayakan hidup yang lebih baik dengan menjadi tenaga kerja di luar pulau bahkan luar negeri. Ini diperkuat dengan kurangnya rasa memiliki, kemauan membangun desa dan kemampuan melihat potensi desa. Stube HEMAT Sumba merespon situasi ini dengan merancang program Village and Me (aku dan desa). Sebuah program yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan sesuatu bagi desanya selama liburan.
 
Salah satu peserta, Onira Tenggu Nalu, yang kuliah di Sekolah Tinggi Teologia (STT) GKS Lewa. Ia sudah mengikuti beberapa kali pelatihan Stube-HEMAT Sumba, seperti peternakan, energi alternatif dan pendidikan. Ketertarikannya menjadi peserta program ViMi adalah keinginannya untuk membagikan apa yang telah ia pelajari dan berbagi dengan masyarakat desa, tentang hal-hal rohani sesuai dengan program studi saat ini dan praktek melayani sebagai hamba Tuhan kedepannya. Kegiatan Onira di bulan Juli berlangsung di kampung halamannya di desa Umamanu, kecamatan Lewa Tidas dan berpusat di Kotak Maringu, cabang dari GKS Umamanu. Kegiatannya antara lain Pendalaman Alkitab Sekolah Minggu, ibadah padang, berlatih drama dan tarian, membaca, serta membagikan buku pada anak-anak.

Berkaitan dengan kegiatan pendampingan dan penguatan iman bagi anak-anak sekolah minggu dan pemuda gereja, ia berharap mampu menggerakkan mereka untuk bertumbuh secara rohani dan aktif dalam kegiatan gereja. Sedangkan berkaitan dengan pembagian buku-buku bacaan bagi anak-anak, ia ingin menumbuhkan minat baca dan pengetahuan pada anak-anak di desanya.


Onira menjalani aktivitas ViMi dengan sukacita ketika bersama-sama dengan anak-anak di desanya. Ia bersyukur karena ada antusiasme dari mereka, misalnya datang lebih awal sebelum kegiatan dimulai. Selain itu, masyarakat setempat berharap kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan, agar anak-anak mendapat pelajaran dan mengikuti kegiatan positif.


Dari kegiatan ini Onira menemukan kesan yang membekas dalam hati dan menemukan banyak hal, seperti perbedaan karakter anak-anak, berani mengutarakan pendapat,  kejujuran dan makna kesabaran. Ia berharap, jangan melakukan program karena difasilitasi oleh Stube-HEMAT Sumba, tetapi mengajak kaum muda Sumba secara keseluruhan untuk kembali melihat apa yang dibutuhkan desa, mau membangun dan melayani. (Meliani Retang).



  Bagikan artikel ini

Arsip Blog

 2024 (1)
 2023 (10)
 2022 (27)
 2021 (31)
 2020 (23)
 2019 (22)
 2018 (27)
 2017 (26)
 2016 (7)
 2015 (11)
 2014 (16)
 2013 (4)
 2012 (5)

Total: 210

Kategori

Semua