Pelatihan Menulis: Fakta dan Seharusnya  

pada hari Senin, 15 Juni 2020
oleh adminstube

 

 

 

Situasi nasional yang terus waspada akan bahaya pandemi Covid-19, membuat rencana kunjungan Menteri Lingkungan Hidup yang akan melihat persiapan bank sampah yang ditekuni oleh pemuda dusun VII Desa Margasakti sekaligus melihat mata air yang terletak di pinggir desa pada bulan Juni 2020 dibatalkan. Pembatalan ini dikonfirmasi oleh M. Jauhari Fajri, seorang Aparat Desa Margasakti yang aktif melakukan pendampingan pada Karang Taruna Dusun VII Desa Margasakti. Kuat dugaan bahwa bepergian ke Bengkulu (yang termasuk zona Merah COVID-19) terlalu beresiko. Mengingat kunjungan ini dapat ditunda maka pihak kementerian barangkali memilih lain waktu untuk memenuhi agenda perkunjungan ke Bengkulu.

 

 

 

 

 

 

Pertemuan-pertemuan masih dilarang sehingga semua sosialisasi dilakukan dengan media sosial dan digital. Jadi, Juni terlihat lengang di Bengkulu. Untuk menjaga komunikasi dan semangat, Multiplikator Bengkulu menggelar pertemuan dengan maksimal peserta 5 orang dalam satu ruangan. Bila dalam kondisi flu dan batuk maka yang bersangkutan tidak diundang. Siang hari teman-teman bekerja dan sore harinya menanam sayuran, pada malam hari mempelajari latihan penulisan jurnalisme publik. Pemuda Desa ini berlatih menulis untuk dijadikan buletin. Hingga dua bulan ke depan selama seminggu sekali, mereka berlatih bersama multiplikator untuk menulis. Harapannya akan ada tulisan dan terbitan ringan untuk menjangkau warga dusun VII dalam berbagai segmen usia.

 

 

 

Pada pertemuan pertama, 14 Juni 2020, Yohanes Dian Alpasa membentuk struktur kepengurusan untuk mengoordinasikan kerja Buletin. Setelah struktur terbentuk, maka langkah berikutnya adalah menulis dan menyaring berita. Tugas ini sederhana tetapi menjadi sulit bila disepelekan. Pertemuan kedua dilanjutkan pada 21 Juni 2020, dengan metode sederhana tentang bagaimana merumuskan sebuah masalah sosial. Kadangkala masalah yang terlihat kecil akan menjadi besar ketika dibedah. Metodenya adalah dengan menemukan hal-hal ideal atau “seharusnya”, kemudian teman-teman peserta harus melihat realitas dengan melihat “fakta riilnya”.

 

 

Multiplikator menyadari ragam kemampuan masing-masing peserta. Namun, hasil yang ditulis cukup mengesankan. Teman-teman mampu untuk melihat kenyataan dan memberikan tanggapan. Konsep buletin sudah ditulis dan dijadwalkan pada minggu awal Agustus sudah bisa menulis untuk warga dusun VII Desa Margasakti. Multiplikator Bengkulu merasa bersyukur dapat belajar bersama pemuda Desa Margasakti. Dengan demikian kemampuan jurnalistik yang selama ini dimiliki dapat dibagikan kepada teman-teman pemuda di Bengkulu. (YDA).


  Bagikan artikel ini

Arsip Blog

 2023 (11)
 2022 (20)
 2021 (21)
 2020 (19)
 2019 (8)
 2018 (9)
 2017 (17)

Total: 105