Kunjungan Ke Yayasan Bimbingan Mandiri (Yabima) Indonesia

pada hari Sabtu, 20 Februari 2021
oleh adminstube


Oleh: Stube HEMAT

 

Bertemu dan berdiskusi bersama pengurus YABIMA Indonesia yang beralamat di Jl. Yos Sudarso 15, Metro Kota Lampung, menjadi salah satu agenda di sela-sela kunjungan ke Program Multiplikasi Stube HEMAT di Lampung (Kamis, 18/02/2021). YABIMA yang berdiri sejak 32 tahun yang lalu, tepatnya 20 Oktober 1989, merupakan lembaga yang lahir dari Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan (GKSBS), sebagai lembaga diakonia untuk masyarakat umum sebagai perwujudan kasih Allah kepada masyarakat dalam rangka mencapai kemandiriannya. Pelayanan YABIMA Indonesia mencakup wilayah Sumatera Bagian Selatan dengan fokus pada kelompok tani, organisasi masa, dan koperasi. Pada umumnya petani dampingan lembaga ini merupakan petani miskin di wilayah-wilayah terpencil dengan akses minim terhadap air bersih, sanitasi dan kesehatan.

“Hadirnya Program Multiplikasi Stube HEMAT di Lampung bersama Pdt. Theofilus Agus Rohadi, yang menjangkau segmen mahasiswa dan anak muda diharapkan bisa berkolaborasi dan menimba ilmu dari para aktivis lembaga ini”, kata Pdt. Em Bambang Sumbodo, pembina Stube HEMAT dari Yogyakarta yang berkesempatan berdiskusi dengan YABIMA bersama anggota dewan penasihat Ir. Hero Darmawanta M.T, dan direktur eksekutif Stube HEMAT, Ariani Narwastujati. Dalam diskusi ini pengurus YABIMA Indonesia, Pdt. Eko Nugroho, dan dua orang aktivis lembaga menyambut baik maksud kedatangan Stube HEMAT dan bersama-sama mencari titik temu yang bisa dikerjasamakan, seperti mengenalkan rasa cinta pada dunia pertanian sejak dini kepada anak-anak muda, mengingat Lampung memiliki potensi luar biasa di bidang pertanian dengan kondisi tanah yang subur dan curah hujan yang cukup.

“Pertemuan dengan Stube HEMAT sebenarnya bukan yang pertama kali, karena kami sudah pernah diundang dalam pelatihan dengan topik “Melihat potensi pedesaan” oleh multiplikator Stube HEMAT di Bengkulu di tahun 2018. Pada saat itu belum ada program yang khusus membidangi mahasiswa dan anak muda di Lampung”, ujar Pdt. Eko Nugroho. “Harapan besar kedepan, kerjasama akan bisa lebih intens dengan lokasi sekota yang terjangkau karena anak-anak muda perlu mendapat bimbingan untuk belajar nilai-nilai kehidupan”, Ariani menyampaikan harapannya.

Hal lain yang menarik dari YABIMA Indonesia adalah nilai Asketisme yang ingin dibangun dalam strategi dan tata kelola program yang ada di masyarakat. Asketisme merupakan sebuah gaya hidup dengan ciri-ciri berpantang kenikmatan indria melalui panggilan untuk kerelaan berbagi, keadilan, spiritualitas, sensitif gender, perdamaian, penghargaan terhadap pluralitas, dialog partisipasi dan akuntabilitas. Itu semua adalah nilai-nilai kebaikan yang cukup menantang bukan?***


  Bagikan artikel ini

Berita Web

 2023 (7)
 2022 (9)
 2021 (15)
 2020 (7)

Total: 38