Menggali Potensi Desa Delaki di Pulau Pantar

pada hari Kamis, 3 Juni 2021
oleh Petrus Maure, S.Kom

 

Kegiatan kali ini mengangkat semangat kedaulatan desa dengan tema “Penggalian Potensi Desa” yang diadakan di pulau Pantar tepatnya di kecamatan Pantar Tengah, desa Delaki, kampung Alimake (01/06/2021).

 

Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan untuk merespon potensi desa yang cukup melimpah dalam hal ini produk-produk lokal seperti kemiri, kelapa, jambu mete, ubi, jagung, kenari dan beberapa potensi lokal lainnya yang selama ini belum dikelola secara serius. Fakta umum di pedesaan pulau Pantar selama ini, bahwa masyarakat desa belum mampu mengolah hasil-hasil komoditi yang ada menjadi sesuatu yang bernilai jual tinggi. Biasanya masyarakat menjual hasil pertanian dan perkebunan mereka dalam keadaan mentah kepada para pengepul dengan harga yang sangat rendah. Hal ini terjadi karena kurangnya keterampilan yang dimiliki untuk mengolah hasil-hasil lokal menjadi bernilai jual tinggi dan mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional.

 

Menjawab tantangan tersebut, maka workshop penggalian potensi desa ini dilaksanakan dengan target pemuda-pemudi desa yang dipandang cakap mempunyai potensi dalam mengolah hasil-hasil lokal yang ada. Untuk membawa pemahaman tentang kegiatan penggalian potensi desa, maka praktek pertama adalah mengolah kemiri menjadi minyak kemiri asli. Sebagai bentuk komitmen kegiatan pengolahan kemiri ini akan didampingi secara berkelanjutan sampai tujuan akhir, masuk dalam pemasaran. Selanjutnya diharapkan muncul ide-ide kreatif lain untuk mengolah hasil lokal yang ada.

 

Kegiatan ini mendapatkan respon yang sangat baik dari pemuda-pemudi dan pemerintah desa Delaki sebagai salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan. Dalam sambutan pembuka kegiatan kepala urusan pemerintahan, Jemes Boling menyampaikan, Kegiatan ini merupakan langkah baik dari kaum muda untuk mengangkat nama baik desa, karena dari berbagai bentuk kerja kreatif  ini mampu meningkatkan daya saing masyarakat, yang akan membawa dampak positif baik untuk desa, tingkat nasional hingga nanti internasional”.

 

Sebagai koordinator pelaksana kegiatan dan juga ketua karang taruna, Deriko Wabang, juga menyampaikan tujuan dari kegiatan ini untuk merespon perencanaan desa wisata oleh pemerintah daerah dan pusat. Sehingga ke depannya kaum muda dan semua masyarakat bisa menjadi tuan rumah yang baik dalam menyamput para wisatawan, juga menjadi tuan atas semua aset yang ada di desa.

Di akhir dari kegiatan ini sebagai bentuk dukungan Multiplikasi Stube-HEMAT di Alor, maka bersama dengan Bernad Liwang aktivis Stube HEMAT setempat, dibentuklah kelompok belajar Bahasa Inggris dan studi banding pengolahan hasil lokal ke desa tetangga, desa Alung karena di sini hampir semua hasil lokalnya sudah dikelola dengan baik berkat dampingan Pdt. Yumince Pinat, S. Th. Semoga segera disusul desa-desa lainnya.***


  Bagikan artikel ini

Berita Web

 2023 (3)
 2022 (10)
 2021 (10)
 2020 (4)

Total: 27