Oleh : Teguh Asa Chrismantino Zega
Hallo sobat pembaca, salam sehat dari Bengkulu. Sebelumnya perkenalkan nama saya Teguh Asa Chrismantino Zega. Saya berasal dari STTAB (Sekolah Tinggi Teologi Arastamar Bengkulu). Saya sedang menempuh pendidikan saya di STTAB. Saat ini saya semester 7. Saya berasal dari Sumatera Utara, Kepulauan Nias, Kecamatan Gunungsitoli Utara, Desa Gawu-gawu Bo’uso.
Sejenak saya akan menceritakan tentang pertama kalinya saya mengenal yang namanya program Stube HEMAT. Awalnya pertemuan pertama kali diadakan pada hari Selasa, 05 Oktober 2021 (07:00). Program Stube pertama kali diperkenalkan oleh salah satu dosen kami yang bernama Made Nopen Supriadi.
Awalnya saya belum mengerti tentang Stube-HEMAT Bengkulu, dikarenakan masih kurangnya pendalaman tentang program Stube-HEMAT. Akan tetapi pada pertemuan tersebut, kami diberikan tanggung jawab untuk membuat sebuat tulisan yang mendeskripsikan tentang desa yang kreatif secara khusus tentang desa saya di Nias.
Selanjutnya pada hari Selasa, 12 Oktober 2021 (19.00–21.00 WIB), saya kembali mengikuti kegiatan Stube-HEMAT Bengkulu. Pada pertemuan ini didampingi oleh Yohanes Dian Alpasa, S.Si.Teol., multiplikator Stube-HEMAT di Bengkulu. Pada malam itu multiplikator memberikan penjelasan tentang Stube-HEMAT Bengkulu.
Setelah Pak Yohanes berbagi tentang Stube-HEMAT Bengkulu, saya semakin mengerti tentang program Stube-HEMAT ini. Ada beberapa poin yang saya dapat dari pertemuan tersebut antara lain:
Hal tersebut bisa dilihat dari video yang ditunjukkan multiplikator tentang Stube-HEMAT. Saya menyadari bahwa program Stube-HEMAT sangat bermanfaat bagi saya sebagai generasi muda dan mahasiswa teologi. ***