Semangat Pasca Serangan Virus Mematikan: Suka duka peternak babi di Sumba

pada hari Senin, 30 Agustus 2021
oleh Admin Stube

Ternak babi menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam hidup keseharian masyarakat Sumba selain yang beragama Muslim tentunya. Selain menjadi kebutuhan pokok, dalam beberapa hal tertentu ternak babi menjadi simbol yang tak tergantikan oleh ternak lain. Hampir semua rumah di daerah pedesaan memelihara ternak babi.  Selama ini babi menjadi salah satu penopang ekonomi keluarga bahkan cadangan untuk biaya  pendidikan anak-anak, ternak babi menjadi salah satu unggulan.

Tahun 2019 ketika awal serangan virus melanda ternak di Sumba hingga saat ini membuat kehidupan masyarakat menjadi sulit. Lebih dari 60% ternak babi mati dan bahkan saat ini para peternak sama sekali tidak lagi memiliki ternak. Keinginan untuk memelihara ternak babi tetap tinggi di kalangan masyarakat Sumba.  Persoalan utama adalah sulitnya untuk mendapatkan anakan ternak babi, jika pun ada harganya sangat tinggi sehingga sulit dijangkau peternak di Sumba. Saat ini Pemda Sumba Timur, baik Dinas Peternakan maupun DPRD mendukung berbagai kegiatan dalam rangka pemulihan dan pengembangan peternakan masyarakat dengan mengalokasikan anggaran untuk pengadaan anakan ternak babi bagi kelompok masyarakat peternak.

 

 

Beberapa kelompok telah dibentuk di antaranya Kelompok Harapan Kita, Kelompok Lai Welik dan Kelompok Rita dengan total anggota 54 orang. Ketiga kelompok ini didampingi sejak perintisan, pembentukan sampai pembuatan proposal. Harapannya para anggota kelompok ini mendapatkan dukungan dari pemerintah berupa pendampingan langsung dan bantuan bibit ternak bagi setiap anggota kelompok agar kegiatan peternakan babi yang menjadi keseharian masyarakat Sumba kembali aktif untuk mendukung perekonomian masyarakat. ***


  Bagikan artikel ini

Arsip Blog

 2024 (1)
 2023 (10)
 2022 (27)
 2021 (31)
 2020 (23)
 2019 (22)
 2018 (27)
 2017 (26)
 2016 (7)
 2015 (11)
 2014 (16)
 2013 (4)
 2012 (5)

Total: 210

Kategori

Semua