Bedah Buku: Kuliah Keistimewaan Yogya

pada hari Rabu, 27 November 2024
oleh Patrick Valdano Sarwom

  

 

 

 

Keistimewaan diawali dengan menulis sebab dari menulislah sejarah terbangun. Pernyataan ini disampaikan oleh Dr. Haryadi Baskoro pada bedah buku “Kuliah Keistimewaan Yogya” di ruang Vicon Digital Library, Universitas Negeri Yogyakarta (Selasa, 26/11/2024). Buku yang diterbitkan oleh Graha Ilmu ini menggarisbawahi pentingnya sejarah keistimewaan Yogyakarta.

Dalam kesempatan yang sama narasumber sekaligus penulis buku bertanya kepada seluruh hadirin sejauh mana para mahasiswa yang kuliah di DIY memahami Keistimewaan Yogya. “Jangan sampai saudara-saudara lulus dari Yogya, belum memahami kota ini sama sekali,” selorohnya. Hal ini menjadi pertanyaan serius bagi yang hadir agar mampu memahami sejarah kota ini.

 

 

Narasumber menjelaskan, buku yang ia tulis berisi sejarah Yogyakarta, dan ia mengajak para mahasiswa terlibat dalam menulis berbagai isu atau sejarah Yogyakarta menggunakan riset yang bisa dilakukan, karena AI (Artificial Intelligence) tidak bisa meriset apa yang manusia riset secara langsung di lapangan karena manusia mempunyai kelebihan mengelola potensi yang ada. Mesin belum bisa mengetahui hasil wawancara dengan informan di lapangan, sehingga hal itu yang membuat manusia berbeda dengan mesin.

 

 

Buku ini mempunyai kelebihan tersendiri karena menyajikan 15 materi Keistimewaan DIY untuk mahasiswa, dimulai dari pra-kemerdekaan, DIY bergabung dengan RI, UU keistimewaan, keistimewaan DIY, tujuan keistimewaan, Sultan dan Paku Alam sampai partisipasi mahasiswa dalam keistimewaan DIY. Berkaitan dengan diterbitkannya buku ini, kampus-kampus di Yogyakarta bisa berperan aktif mendorong mahasiswa melakukan riset tentang Yogyakarta. Buku ini juga menjadi sebuah terobosan untuk mengembangkan adanya mata kuliah khusus tentang kajian atau studi keistimewaan Yogyakarta. Buku ini juga memuat target pembelajaran yang berfokus untuk mahasiswa tingkat (S-1) dan setara untuk mengenalkan dan mengajarkan keistimewaan Yogyakarta kepada mahasiswa dan masyarakat DIY. Materi kuliah diberikan menurut standar akademis yang berlaku dan berbasis kompetensi yang jelas, seperti tertulis pada bagian pendahuluan yang berisi tentang rumusan masalah standar kompetensi (SK), kompetensi-kompetensi dasar (KD), dan indikator (I) perkuliahan.

Perkuliahan ini akan mendorong mahasiswa bukan hanya memahami keistimewaan Yogyakarta tetapi juga memampukan mereka beradaptasi dan terlibat aktif dalam pembangunan DIY, demikian juga pemerintah daerah DIY seperti dinas-dinas terkait serta lembaga Paniradya Keistimewaan akan terbantu melakukan pengembangan dan mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam pembangunan DIY.

Bedah buku dihadiri oleh anggota DPRD DIY Fraksi PDIP, RB. Dwi Wahyu B, yang memberikan sambutan pembuka sekaligus menjadi narasumber, ”Sejarah perlu dipertahankan terutama sejarah Yogyakarta. Kita melihat bahwa negara yang maju itu mempertahankan dan mengembangkan sejarah. Kalau kita lihat pada tahun 400 beberapa kerajaan di Nusantara sudah maju dalam sistem pemerintahan dan sistem ekonomi namun mengapa negara kita masih begini saja? Sebab sejarah kita banyak ditulis di luar negeri namun kita sendiri belum menulisnya,” ucap Dwi Wahyu.

 

 

Penulis menyampaikan bahwa ia termotivasi ayahnya, R.Sudomo Sunaryo, seorang penulis pidato Gubernur/Wagub DIY selama 30 tahun. Penulis belajar dari sang ayah untuk mempertahankan sejarah DIY agar tidak tenggelam oleh waktu. Penulis berharap bahwa buku ini bisa menjadi bahan ajar untuk kuliah Keistimewaan Yogyakarta di perguruan tinggi, sehingga para mahasiswa bisa memainkan peran dan kontribusi yang lebih signifikan.***


  Bagikan artikel ini

Berita Web

 2024 (22)
 2023 (38)
 2022 (41)
 2021 (42)
 2020 (49)
 2019 (37)
 2018 (44)
 2017 (48)
 2016 (53)
 2015 (36)
 2014 (47)
 2013 (41)
 2012 (17)
 2011 (15)
 2010 (31)
 2009 (56)
 2008 (32)

Total: 649

Kategori

Semua  

Youtube Channel

Lebih baik diam dari pada Berbicara Tetapi tidak ada Yang Di pentingkan Dalam Bicaranya


-->

Official Facebook