Hari Doa Syukur Pemuda Kapatlap, Waipele dan Samate

pada hari Sabtu, 19 Desember 2020
oleh adminstube

Multiplikasi Stube HEMAT di Raja Ampat

 

 

Kegiatan program Multiplikasi Stube HEMAT di Raja Ampat mendorong perkembangan anak muda dan mahasiswa dengan mempertimbangkan potensi dan tantangan yang ada di wilayah tersebut termasuk agenda kegiatan lokal yang ada. Ini merupakan upaya mempertahankan keterhubungan anak muda dan mahasiswa dengan daerah asalnya maupun budaya setempat di mana mereka berasal, tumbuh dan berkembang. Harus diakui bahwa pendampingan anak muda dan mahasiswa di wilayah Raja Ampat cukup berat dan menantang karena secara geografis berada di kepulauan dan mobilitas menggunakan perahu yang sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan perairan.

 

Salah satu bentuk keterkaitan dan keterlibatan dalam kegiatan masyarakat setempat adalah Hari Doa Syukur Pemuda GKI di Tanah Papua yang dilaksanakan setiap 18 Desember. Pdt Grace Nanuru, S.Th sebagai Multiplikator Stube HEMAT di Raja Ampat dan mahasiswa menginisiasi acara Hari Doa Syukur Pemuda di Kapatlap pada tanggal 18 Desember 2020 dan melibatkan pemuda dari wilayah Kapatlap, Waipele dan Samate dengan tema Pemuda Berkarya dan Melayani.

 

Sebagai renungan dalam acara ini Pdt Grace Nanuru, yang melayani jemaat GKI Soli Deo, Kapatlap mengungkap situasi penduduk di Kapatlap masa lalu dan masa kini. Waktu itu mereka cenderung memilih melaut untuk memancing, buang jaring maupun bekerja di kebun, apalagi saat musim durian, daripada mengikuti pertemuan ibadah dan kegiatan gereja lainnya. Namun saat ini jemaat telah mampu menata waktu kapan untuk bekerja dan kapan untuk beribadah bahkan mereka juga menyadari untuk menambah keterampilan tertentu, misalnya menganyam dan keterampilan lainnya. Ini menjadi harapan baik untuk peningkatan kualitas hidup penduduk setempat. Dari tema Pemuda Berkarya dan Melayani, Pdt. Grace Nanuru mengajak anak muda setempat mengembangkan diri dalam segala hal sesuai dengan situasi dan potensi yang ada di sekitar, baik dari laut, dari kebun dan dari tempat yang indah dan menarik yang ada.

 

 

Pdt Grace Nanuru juga mengungkapkan bahwa anak muda dan mahasiswa Raja Ampat harus beryukur karena ada berkat Tuhan melalui program Multiplikasi Stube HEMAT di Raja Ampat yang mendukung anak muda dan mahasiswa Raja Ampat untuk berkembang. Namun jangan lupa, berkat Tuhan berupa ilmu dan keterampilan yang ada bukan untuk diri sendiri tetapi untuk melayani sesama yang membutuhkan.

Anak muda dan mahasiswa Raja Ampat khususnya wilayah Kapatlap, Waipele dan Samate telah menunjukkan antusiasme mengikuti kegiatan Doa Syukur dan membangun kebersamaan antar mereka sehingga ini menjadi modal awal bersama Multiplikasi Stube untuk tumbuhnya harapan munculnya generasi muda baru yang berkualitas di Raja Ampat. (TRU).


  Bagikan artikel ini