Role Model, Promotor & Pelaku (Pemuda & Tantangan Kesehatan)

pada hari Minggu, 21 Februari 2021
oleh Yedija Manullang

Isu tentang kesehatan sering dipercakapkan dalam pertemuan baik di dalam mau pun di luar jaringan. Diskusi, sosialisasi dan usaha-usaha mencegahan terus dilakukan karena pandemi Covid-19 belum berakhir. Pembicaraan tentang kesehatan semakin intens, tenaga kesehatan semakin penting karena mereka merupakan garda terdepan penanganan Covid-19. Namun, di sisi lain masih banyak kasus kesehatan lain yang ditangani oleh tenaga kesehatan seperti kangker yang menjadi penyakit pertama dan menyebabkan kasus kematian tertinggi di dunia. Oleh karena itu, Program Multiplikasi Stube-HEMAT di Bengkulu melalui aktivis Stube HEMAT di Humbang Hasundutan melakukan diskusi  kecil menyoal “Peran Pemuda dalam Menghadapi Tantangan Kesehatan di Humbang Hasundutan”.

Diskusi kali ini menghadirkan Nova Sontry N Siregar, Amd. Keb, S.KM, M.Kes yang saat ini menjadi akademisi di Akademi Keperawatan Doloksanggul pada Sabtu (20/2/2020) di Warung Kopi OPOS dengan menerapkan protokol kesehatan dan diikuti lima mahasiswa. Nova menjelaskan bahwa tantangan kesehatan saat ini adalah kesadaran manusia dalam kehidupan sehari-hari yang nampaknya semakin berkurang terlebih dengan adanya gadget yang membuat pekerjaan dan aktivitas semakin instan. “Kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan semakin menurun dari waktu ke waktu, apalagi dengan keadaan fasilitas teknologi membuat manusia semakin acuh. Misalnya produk makanan, anak muda sekarang lebih suka dengan hal yang cepat dan enak. Sebut saja Junk Food, padahal jika terus menerus mengkomsusi junk food dalam rentang waktu yang panjang maka akan berdampak pada kesehatan seseorang,” ujar Nova. Selain itu, kesehatan seringkali tidak menjadi sebuah prioritas, kebanyakan menunggu sakit dulu, baru sadar pentingnya kesehatan.

Nova menjelaskan beragam tantangan dalam dunia kesehatan dan hal tersebut harus segera diatasi dengan peran serta anak muda yang memiliki semangat, energi, dan inovasi yang cukup tinggi. Peran pemuda tentu tidak dapat dianggap remeh apalagi dalam dunia kesehatan, ditambah lagi kelompok ini aktif di media sosial yang bisa dipakai sebagai tempat kampanye pentingnya kesehatan. “Ada tiga hal yang dapat diambil oleh pemuda untuk berperan menjawab tantangan kesehatan di Humbang Hasundutan, yaitu sebagai Role Model, Promotor dan Pelaku,” beber Nova.

Menjadi Role Model adalah menjadi contoh atau teladan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya dengan memakai masker ketika berada di luar rumah atau dalam tempat umum maupun ditengah keramaian. “Paradigma kita menggunakan masker jangan hanya karena untuk menghalau virus ataupun karena takut dikenai sangsi. Menggunakan masker pun di luar rumah menjadi kebiasaan yang baik karena bisa menghalau virus, kuman dan kotoran-kotoran yang berpotensi masuk kesaluran pernapasan yang menyebabkan penyakit,” ujar Nova.

Menjadi Promotor dilakukan dengan menegur pihak-pihak yang mengabaikan kesehatan, misal para pedagang di pinggir jalan yang seringkali tidak menutup makanan dagangan dengan rapi sehingga rentan dihinggapi lalat dan debu. “Kita sebagai pemuda tidak perlu takut menegur mereka  karena apa yang kita sampaikan adalah untuk kebaikan bersama. Tentu dengan bahasa yang santun dan sopan,” jelas Nova.

Menjadi Pelaku dimulai dari kesadaran untuk kesehatan yang didapatkan dengan kesadaran diri dan kepedulian akan pentingnya kesehatan. “Kesadaran dan kepedulian pemuda pada kesehatan menjadi hal yang sangat penting, apalagi Bonus Demografi yang kita hadapi bersama. Kalau anak muda tidak sadar untuk menjadi pelaku dari kesehatan itu sendiri, bagaimana kemudian kita menghadapi bonus demografi yang penuh dengan tantangan dan persoalan ?” ujar Nova.

Diskusi berlanjut dengan sejumlah pertanyaan mengenai kesehatan secara umum hingga kesehatan reproduksi khususnya di masa pandemi.***


  Bagikan artikel ini

Arsip Blog

 2023 (11)
 2022 (20)
 2021 (21)
 2020 (19)
 2019 (8)
 2018 (9)
 2017 (17)

Total: 105