Demokrasi Dari Masa Ke Masa

pada hari Rabu, 27 Oktober 2021
oleh Made Nopen Supriadi

Oleh: Made Nopen Supriadi

 

 

Di tengah situasi pandemik Covid-19, tidak mengurangi semangat untuk terus belajar, bertumbuh dan mencerahkan sesama. Komunitas Stube-HEMAT Bengkulu menggelar kegiatan seminar (Selasa, 26/10/2021) di aula akademik Sekolah Tinggi Teologi Arastamar Bengkulu (STTAB), dengan tema: ”Demokrasi dari Masa ke Masa” dengan narasumber Daud Widya Pranata Septiadi Samosir, SH., M.Kn, seorang notaris dan banyak memiliki pengalaman berinteraksi dengan banyak organisasi masyarakat di Bengkulu. Pada kegiatan ini narasumber menyampaikan materi selama 45 menit dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

 

 

Melalui kegiatan ini ada banyak pengetahuan yang mencerahkan mahasiswa komunitas Stube-HEMAT Bengkulu, yaitu: Pertama, demokrasi telah ada pada masa Yunani Kuno dengan pola kekuasaan yang berasal dari rakyat untuk rakyat dan rakyat langsung memberikan suara dalam memilih para pemimpin. Kedua, negara-negara yang menerapkan demokrasi cenderung negara yang pemerintahan berbentuk Republik yang di dalamnya memiliki unsur badan Legislatif, Yudikatif dan Eksekutif. Ketiga, pada abad 18-19 beberapa negara dipengaruhi sistem demokrasi seperti Perancis sehingga terjadi revolusi Perancis. Keempat, demokrasi meruntuhkan kejenuhan sistem pemerintahan. Indonesia juga pernah mengalami kejenuhan terhadap sebuah sistem pemerintahan sehingga demokrasi melahirkan reformasi di Indonesia tahun 1999. Kelima, memasuki era modern kita dituntut untuk lebih maju dalam berpikir dalam pemerintahan. Keenam, promosi demokrasi semakin memperkuat kesatuan, jangan menggunakan politik uang dan jangan memanfaatkan massa untuk perpolitikan yang curang. Ketujuh, demokrasi telah berpadu dengan era digital, maka ketika  menyampaikan pendapat, lebih baik berbicara dengan santun dan bersikap antisipatif. Kedelapan, demokrasi merupakan sistem yang mewadahi mahasiswa untuk mengemukakan pendapat dalam banyak hal, seperti menyampaikan gagasan untuk mengatasi problem kemiskinan. Kesembilan, memanfaatkan peluang demokrasi tidak untuk membangun politik kepentingan golongan (SARA).

 

 

Akhirnya melalui kegiatan ini komunitas mahasiswa Stube-HEMAT Bengkulu diingatkan agar merebut suara mayoritas untuk kebenaran. Karena jika dalam sistem demokrasi suara mayoritas jatuh ke tangan yang salah maka demokrasi akan membahayakan negara. Tetapi jika suara mayoritas berada di tangan yang benar maka demokrasi akan membangun bangsa Indonesia. Salam Demokrasi!!!


  Bagikan artikel ini

Arsip Blog

 2023 (11)
 2022 (20)
 2021 (21)
 2020 (19)
 2019 (8)
 2018 (9)
 2017 (17)

Total: 105