Pengolahan Minyak Kelapa Menjadi Produk Kesehatan (Youth Entrepreneurship)

pada hari Kamis, 18 Februari 2021
oleh Petrus Maure
 

 

 

 

Dalam kegiatan workshop kali ini, hadir dosen Fakultas Kimia dari Universitas Tribuana Kalabahi, Farida Veronika Lamma Koli, S.pd., M.Sc. untuk memberikan materi tentang “Pengolahan Minyak Kelapa Menjadi Produk Kesehatan”. Secara prinsip, dalam ilmu kimia ada unsur kimia alami dan unsur kimia buatan, juga dijelaskan bagaimana menggunakan zat kimia alami dan buatan agar tidak merusak alam.

 

Dalam pemaparan dijelaskan bahwa hampir semua bahan alam di sekitar kita bisa digunakan untuk prodak kesehatan kulit misalnya dari ekstrak buah-buahan untuk vitamin kulit, ada jeruk, papaya, nenas, lerak bisa juga ekstrak dari bunga-bungaan seperti bunga matahari, tanaman lidah buaya, bunga matahari. Sedangkan untuk ekstrak minyak selain buah kelapa, bisa juga dari minyak kacang kenari, kacang tanah, biji kelor, juga biji jarak. Bahan alam (lokal) yang ada tersebut sebaiknya dieksplor semaksimal mungkin sesuai perkembangkan pengetahuan dan teknologi.

 

Poin penting lain yang disampaikan yakni, Kebanyakan produk kesehatan kulit yang saat ini beredar di pasaran itu terbuat dari bahan kimia sintetik. Memang ada juga bahan alami tetapi jumlahnya relatif lebih sedikit. Produk yang terbuat dari bahan kimia sintetik tidak ramah lingkungan bila berakhir di lingkungan, karena sulit diurai oleh tanah”.

 

 

“Bila dibandingkan dengan produk kesehatan kulit dari bahan kimia alami, misalnya sabun mandi yang terbuat dari minyak nabati dan soda api, maka akan menghasilkan sabun yang lebih ramah lingkungan karena tidak merusak tanah. Dengan membeli dan menggunakan produk ramah lingkungan itu sama halnya dengan mengurangi dosa ekologi kita”, jelasnya.

 

Pada akhir penyampaian materi Farida juga membawa pesan dari kampus, khususnya dari Ketua Jurusan Kimia; “Untuk saat ini memang masih sangat minim jumlah mahasiswa yang tertarik untuk belajar Kimia di Universitas Tribuana. Kegiatan ini untuk memperkenalkan dunia kimia, sekaligus memudahkan pemahaman masyarakat untuk penerapannya yang sangat penting dalam hidup manusia dan alam”.

 

Harapannya ke depan makin banyak anak-anak muda yang tertarik untuk belajar ilmu kimia demi pemanfaatan sumber daya alam daerah yang ada. Sangat mungkin bermanfaat dan bernilai bila dunia pendidikan dengan keilmuan tertentu bisa menerapkan ilmunya di masyarakat untuk menyelesaikan semua persoalan hidup yang ada. Memang butuh kerja sama dan niat baik dari semua elemen yang ada sehingga semua persoalan pelik kehidupan yang ada bisa terselesaikan dari hulu hingga ke hilir.

 

Sebagai pemateri, saya menjelaskan tujuan dari kegiatan ini dan bagaimana kegiatan ini bisa hadir dari Stube HEMAT Yogyakarta. Materi yang saya bawakan yaitu “Pemanfaatan Bahan Lokal Menggunakan Teknologi Sederhana”. Dalam pemaparan saya membawa pemahaman kepada semua peserta bahwa semua hasil alam (lokal) yang ada punya nilai yang baik bila kita bisa memanfaatkan dengan baik. Nilai baik untuk pemakain dalam pemenuhan hidup sehari-hari dan juga bernilai jual tinggi bila diolah secara professional dengan teknologi sederhana atau teknologi terapan.

 

Dalam kegiatan ini berkesempatan hadir dan mendampingi selama kegiatan workshop, ketua Jemaat Gereja Salem Pasi, Ibu Pdt. Sanci Oan, S.Th. Harapannya, jemaat khususnya kaum muda bisa lebih semangat dan punya pengaruh baik bagi kehidupan jemaat. Pergumulan berat kehidupan jemaat saat ini adalah ekonomi yang melemah. Karena gereja yang ada sekarang adalah gereja mandiri, maka butuh keaktifan dan kerja sama semua pihak dan warga jemaat untuk bisa menghidupkan suasana gereja yang lebih baik.

 

Pada akhir kegiatan, hadir tim pemberdayaan ekonomi tingkat Klasis Alor Timur Laut (ATL) Vikaris Sepriato Snae yang sedang melakukan pendataan potensi hasil hutan di wilayah gereja. Beliau  menyampaikan, Peluang pasar terbuka untuk semua hasil alam yang ada dalam bentuk produk jadi, siap pakai”.

 

 

Untuk mengetahui peluang pasar kami diberi tantangan untuk bisa memproduksi minyak kelapa murni (VCO) sebanyak 100 botol ukuran 100 ml. Kami juga diberi kesempatan untuk bisa mengikuti event gerejawi, dan bisa memasarkan semua bentuk produk kreativitas kami. Kegiatan workshop ini sangat memuaskan dan langsung mendapat respon serius dari pihak gereja, karena sesuai dengan program gereja tingkat Sinode GMIT-NTT untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. Sebagai bentuk keseriusan peserta dan dukungan gereja maka dibentuk kelompok usaha pengolahan minyak kelapa murni sekaligus memenuhi tantangan tim pemasaran gereja.***


  Bagikan artikel ini

Berita Web

 2023 (3)
 2022 (10)
 2021 (10)
 2020 (4)

Total: 27