Minyak Kemiri, Potensi Alor Untuk Berbenah Diri

pada hari Rabu, 24 Maret 2021
oleh Yusuf Tande, S.Pd

 

Program Multiplikasi Stube HEMAT di Alor, bersama mahasiswa dan pemuda-pemudi gereja Salem Pasi mengadakan workshop pengolahan hasil lokal kemiri menjadi minyak kemiri. Ketua Pemuda setempat, Alonso Tande, S.Pd, berkesempatan membuka acara yang diikuti 25 peserta tersebut di Tutta, Air Mancur, Alor (23/03/2021). Alonso mendukung kegiatan ini, terutama karena kegiatan ini memperkenalkan produk-produk lokal dan menjadi ajang mahasiswa dan pemuda mengasah soft-skill yang dimiliki. Workshop pengolahan hasil lokal ini melatih peserta mengamati potensi, keadaan pasar, dan peluang pasar buah kemiri. Bagi masyarakat Kabupaten Alor, buah kemiri merupakan salah satu komoditi lokal yang memiliki potensi ekonomi untuk meningkatkan taraf ekonomi khususnya masyarakat di pedesaan.

Pendeta Sanci Oan, S.Th selaku Ketua Majelis Jemaat GMIT Salem Pasi, juga mendukung kegiatan yang digagas oleh Petrus Maure, S.Kom selaku Multiplikator Stube HEMAT. Kegiatan ini sinkron dengan program Sinode GMIT dalam usaha peningkatan ekonomi jemaat, seperti pelatihan pembuatan minyak kelapa murni (VCO) beberapa waktu lalu. Pendeta Sanci juga menyampaikan bahwa kegiatan ini direspon positif di tingkat Klasis Alor Timur Laut dan akan dibangun sebuah rumah produksi di Jemaat Salem Pasi sekaligus tempat untuk mengolah produk lokal lainnya seperti buah jambu mete, marungga/kelor, dan lain-lain. Sementara perwakilan pemerintah Desa Air Mancur, Ketua RT 06, Roni I. Tande, menyampaikan harapan dapat berkolaborasi dengan pemerintah untuk mengembangkan produk-produk lokal. “Kalau rumah produksi ini sudah jadi, berarti kita bisa kerjasama dengan pemerintah, baik di tingkat desa, kecamatan, kabupaten bahkan tidak mustahil sampai ke mancanegara,” katanya.

Sementara Yunus P. Tande, SE, koordinator rayon-II Jemaat Salem Pasi menyampaikan bahwa ke depan bisa dibentuk panitia lokal atau semacam komunitas yang bertanggung jawab atas pengolahan produk-produk lokal di desa. Piterson Takalapeta, S.Pi, mewakili pemuda lainnya mengatakan,Kegiatan seperti ini harus terus dilakukan, tidak saja melatih kreativitas, tapi bagaimana produk lokal bisa menguasai siklus ekonomi desa.Piterson menambahkan bahwa madu juga merupakan potensi lokal yang ke depan harus dikembangkan.

 

Akan terus berproses, tidak hanya mendatangkan keuntungan namun melatih kemampuan mengolah produk-produk lokal menjadi sesuatu yang bermanfaat. Sebuah tugas mulia bagi kaum muda untuk bisa menerapkan kemampuan dan ilmu pengetahuan agar bisa berdaulat atas kekayaan alam yang ada. ***

 




  Bagikan artikel ini

Berita Web

 2023 (3)
 2022 (10)
 2021 (10)
 2020 (4)

Total: 27