Aset Pembangunan: Mahasiswa dan Pelajar Memahami Budaya Sebagai Kearifan Lokal

pada hari Selasa, 15 Desember 2020
oleh -

Selama 2 hari, yaitu Jumat dan Sabtu (11-12/12/2020), 32 peserta dari kalangan mahasiswa, pelajar, dan pemuda gereja mengikuti workshop bersama fasilitator pengerak pemuda, aktivis masyarakat, tokoh masyarakat, pengurus lembaga gereja dan pemerintahan sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing. Mereka adalah Pdt. Sugianto, S.Th, Japung Lazarus S.E, Dharma Setyawan, dan Pdt. Wahyu Kristiono, S.Th. 

Dalam workshop selama 2 hari ini peserta mendapatkan banyak ilmu dari para fasilitator. Materi-materi yang diterima mencakup:
1) Bagaimana peserta memahami konteks pembangunan di Lampung,
2) Memahami peran pemuda dalam pembangunan,
3) Mengenal tantangan pembangunan, dan
4) Bagaimana anak-anak muda bisa berkontribusi dalam pembangunan di Lampung. 

 

Sebagai rangkaian penutupan kegiatan multiplikasi Stube HEMAT di Lampung sekaligus  menyambut Natal, (Senin, 14/12/ 2020), maka para aktivis program multiplikasi Stube HEMAT di Lampung diajak beribadah refleksi dengan mendekatkan diri dengan alam di pantai Kerang Mas, Lampung Timur. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini 47 orang yang terdiri dari mahasiswa, pelajar dan pemuda gereja. Fasilitator dalam kegiatan ibadah refleksi ini adalah Pdt. Lukas Yamidi, S.Th. M.Pd.K.

Dalam kegiatan ini peserta mendapatkan peneguhan akan panggilannya sebagai generasi muda untuk tetap optimis mengikuti proses pembangunan di daerahnya karena adanya pernyertaan Allah terhadap mereka. Dalam kegiatan ini peserta diajak melakukan permainan yang melatih diri dan berkerjasama dalam tim.

 

Sungguh menggembirakan, dari rangkaian program multiplikasi Stube HEMAT di Lampung dalam kurun waktu 6 bulan, dapat dilihat dinamika yang terjadi di kalangan para aktivis yakni lebih memahami nilai-nilai lokal Piil Pasenggiri lewat diskusi, pelatihan, workshop, seminar yang mereka ikuti. Para aktivis lebih mampu mengekspresikan harapan bagaimana mengembangkan potensi dalam dirinya untuk menjadi pribadi yang bermartabat dengan berkontribusi dalam pembangunan daerahnya. Selain itu, program ini menjembatani para aktivis untuk bisa membangun jejaring dengan para narasumber, lembaga / organisasi / institusi terkait, gereja, pondok diakonia, dan antar personal. Aktivis multiplikasi Stube HEMAT juga terlatih mengelola kegiatan-kegiatan, sekaligus menjadi ajang pengembangan potensi diridalam peningkatan kapasitas peserta.***


  Bagikan artikel ini

Berita Web

 2023 (7)
 2022 (9)
 2021 (15)
 2020 (7)

Total: 38