Module not found.

Wayang Wahyu: Agama dan Budaya

pada hari Senin, 7 Juli 2025
oleh Tobias Nico P

      

 

Wayang merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang berasal dari Indonesia, terlebih Jawa. Wayang sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia. Ada berbagai macam wayang, seperti wayang kulit, wayang golek, wayang beber, wayang orang, wayang suket, dan masih ada jenis lainnya. Salah satu jenis yang tertua adalah wayang kulit purwa¹.

 

 

Wayang merupakan sebuah seni pertunjukan yang menggunakan bayangan, biasanya menceritakan kisah-kisah mitologi atau kisah lokal. Salah satu kisah wayang yang kerap dijumpai adalah Mahabarata. Selanjutnya, wayang berkembang bukan hanya menjadi sebuah pertunjukan, tetapi juga sarana untuk menyebarkan agama seperti yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga yang menyebarkan agama Islam dengan menggunakan wayang.

 

 

 

Wayang Wahyu menjadi salah satu bentuk penyebaran agama Katolik dengan menggunakan sarana seni pertunjukan wayang. Inspirasi wayang Wahyu muncul ketika Br. Timotheus L. Wignjosoebroto, FIC., menonton pertunjukan wayang M.M. Atmowiyono, seorang guru di Sekolah Guru Bantu II Surakarta. Saat itu dia mementaskan lakon wayang dari salah satu kisah di Perjanjian Lama berjudul “Dawud Mendapat Wahyu Keraton” (“Daud Mendapat Wahyu akan Menjadi Raja”)². Inspirasi ini berkembang dengan terbentuknya tim yang beranggotakan M.M. Atmowiyono, Marosudirdjo, A. Suradi, dan Roosradi. Tim lalu merumuskan dan menyusun bentuk dan cerita wayang Katolik, yang kemudian berganti nama menjadi Wayang Wahyu atas usul dari Soetopranito, SJ.

 

 

Wayang Wahyu pertama kali dipentaskan pada 2 Februari 1960 di gedung Sekolah Kejuruan Kepandaian Puteri Purbayan, Solo. Ada tiga lakon yang dipentaskan, yaitu “Malaikat Mbalela”, “Manusia Pertama Jatuh dalam Dosa” dan “Kelahiran Tuhan Yesus Kristus”³. Beberapa bulan kemudian, Wayang Wahyu mendapat kesempatan tampil di depan Mgr. Soegijapranata, SJ., Uskup Keuskupan Semarang waktu itu. Beliau memberikan apresiasi dan mendukung Wayang Wahyu ini4. Wayang Wahyu ini kemudian mendapatkan Imprimatur dari Gereja setelah beberapa kali perbaikan5. Saat ini, koleksi Wayang Wahyu dapat dilihat di Museum Sonobudoyo di Gedung Thomas Karsten dan Gedung Hasta Brata.

 
 


1 Ajeng Tri Nursanti, “Figur Yesus Dalam Wayang Wahyu: Suatu Kajian Dari Aspek Visualisasinya” dalahttps://digilib.isi.ac.id/1938/6/Jurnal%20-%20Ajeng%20Tri%20Nur%20Santi%20-%2012123250 21.pdf

https://sonobudoyo.jogjaprov.go.id/id/tulisan/read/asal-usul-wayang-wahyu, diakses pada 12 Juli 2025 pukul 21.32 WIB.


  Bagikan artikel ini

Berita Web

 2025 (19)
 2024 (25)
 2023 (38)
 2022 (41)
 2021 (42)
 2020 (49)
 2019 (37)
 2018 (44)
 2017 (48)
 2016 (53)
 2015 (36)
 2014 (47)
 2013 (41)
 2012 (17)
 2011 (15)
 2010 (31)
 2009 (56)
 2008 (32)

Total: 671

Kategori

Semua  

Youtube Channel

Lebih baik diam dari pada Berbicara Tetapi tidak ada Yang Di pentingkan Dalam Bicaranya


-->

Official Facebook