Pill Pesenggiri dalam Konteks Masyarakat Lampung

pada hari Minggu, 26 Juli 2020
oleh Theofilus Agus Rohadi, S.Th

Kegiatan Fokus Group Diskusi menjadi pilihan kegiatan pertama yang dilakukan program Multiplikasi Stube HEMAT di Lampung untuk menemukan secara bersama hal-hal penting yang ada di masyarakat Lampung, salah satunya adalah pembahasan “Piil Pasenggirri”. Kegiatan ini berlangsung di Pondok Diakonia GKSBS Batanghari (25/07/2020) Lampung dan melalui kegiatan ini diharapkan para peserta semakin menemukan nilai-nilai positif dalam kehidupan asli masyarakat Lampung, dan mampu membangun relasi yang baik dengan orang-orang suku asli Lampung. Peserta juga akan memiliki pemahaman yang benar mengenai falsafah “Piil Peseggiri” dalam konteks masyarakat Lampung, menemukan nilai-nilai positif dari “ Piil Peseggiri” dalam membangun kehidupan bersama dengan orang lain.

Pendeta Theofilus Agus Rohadi, S.Th selaku Multiplikator Stube Hemat yang ada di Lampung menyampaikan sesi pengantar yang menjelaskan secara singkat Mutliplikasi Stube HEMAT yang ada di daerah ini. Sementara Grace Purwo Nugroho S.H, seorang pengacara sekaligus direktur Yayasan Bimbingan Mandiri Indonesia, menjadi nara sumber dalam FGD tersebut. Acara dipandu oleh pembawa acara Linda lestari, siswa asuh di Pondok Diakonia dan sesi diskusi dimoderatori oleh Beta, mahasiswa Teknik Sipil dari Univertas Bandar Lampung.

Dalam FGD ini narasumber meyampaikan bahwa konteks masyarakat Lampung terdiri dari Lampung pesisir dan lampung pedalaman. Dalam masyarakat Lampung,  Piil Pasenggiri dipahami sebagai aturan norma dan etika moral kehidupan masyarakat Lampung, yang sangat kuat dijadikan sebagai falsafah hidup. Masyarakat Lampung menjunjung tinggi nilai hidup untuk bisa menjadi orang yang terhormat dan dihargai oleh orang lain. Dalam rangka mencapai hal-hal tersebut, penduduk Lampung harus melakukan hal-hal yang baik dan terhormat, membuka diri kepada orang lain, hidup membaur dengan orang lain, dan hidup bergotongroyong. Namun dalam prosesnya, falsafah hidup yang baik ini menjadi rusak oleh karena arogansi kesukuan dan kurangnya pemahaman beberapa orang yang melakukan kekerasan dan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan Piil Pasenggiri. Di sisi lain, orang-orang lain dari suku yang bukan asli Lampung merasa dirinya sebagai pendatang dan tamu di Lampung, walaupun mereka lahir dan hidup di bumi Lampung. 

 

Narasumber menyampaikan, seharusnya ada 2 pihak yang melakukan upaya bersama untuk menjaga kehidupan di Lampung tetap aman dan damai yakni dari suku asli Lampung seharunya memahami Piil Pasengiri sebagai moto hidup malu jika tidak melakukan hal-hal yang baik dalam hidunya. Harga diri bukan dilihat dari besar dan kuatnya otot, melainkan harga diri mucul kalau tidak melakukan hal-hal yang baik, sementara dari suku di luar suku asli Lampung, misalnya suku Jawa, suku Sunda, suku Padang, suku Ambon dan lain sebagainya, hendaknya hidup dengan menyakini bahawa dirinya adalah orang Lampung yang juga berhak hidup dan mengupayakan cara hidup yang terhormat, yaitu melakukan hal-hal yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari. 

Hal menarik ketika para mahasiswa mengajukan pertanyaan, seperti: 1) dalam hal apa, dan bidang apa orang asli Lampung bisa diajak dan mudah bekerjasama; 2) bagaimana pandangan hukum soal pernikahan pelarian dalam masyarakat Lampung; 3) seberapa besar pengaruh “Piil Pasenggiri dalam masyarakat Lampung; dan 4) mengapa sering kali konflik yang terjadi di Lampung dilatar belakangi persoalan dengan suku Lampung.

Dengan memahami konsep “Piil Pesenggiri”, di akhir diskusi peserta memiliki pemahaman yang benar atas suku Lampung, sehingga tidak memiliki stereotip negatif dan berlebihan kepada masyarakat asli Lampung, bahkan konsep ini juga bisa dipakai oleh mahasiswa, pelajar, dan pemuda Kristen ketika menjadi masyarakat Lampung. Para peserta diskusi termotifasi untuk membangunan komunikasi dan interaksi dengan suku lampung dalam rangka mengembangkan potensi diri, komunitas dan propinsi Lampung. ***


  Bagikan artikel ini

Berita Web

 2023 (7)
 2022 (9)
 2021 (15)
 2020 (7)

Total: 38