Wirausaha dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja, bahkan mungkin dilakukan oleh anak-anak muda yang masih menempuh studi karena wirausaha tidak dibatasi oleh usia, jenis kelamin, ruang, dan waktu. Bentuk usaha yang dilakukan dapat beragam, mulai dari property, biro perjalanan dan wisata, makanan, minuman, pakaian, alat olah raga, alat musik, kebutuhan rumah tangga, keperluan sekolah, dan lain sebagainya.
Era baru yaitu digitalisasi telah lahir. Era ini menjadi peluang besar bagi para wirausaha yang mampu mengubah pola dan sistem berbelanja tradisional, yang dilakukan dengan perjumpaan dan interaksi langsung antara penjual dan pembeli, menuju transaksi hipermodern lewat online dunia maya tanpa harus bertemu dan berinteraksi langsung.
Segala kemudahan yang ditawarkan pasar hipermodern ini tentu bukan hal yang sepenuhnya mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin dilakukan. Oleh karena itu, multiplikator Stube HEMAT di Lampung yaitu Pdt. Theofilus Agus Rohadi, S.Th, menggelar pelatihan bertema “Berwira Usaha di Era Digital” untuk membekali, menggali potensi, dan mendorong peserta yang terdiri dari pemuda gereja, siswa Pondok Diakonia, dan para mahasiswa, agar mengerti dan memahami peluang-peluang yang bisa mereka lakukan, yaitu berwirausaha di era digital.
Tidak berlebihan jika kegiatan yang dilakukan di Wisma Pugung, Lampung Timur (19-21/11/2021) ini merupakan satu langkah antisipatif yang dilakukan Stube HEMAT bagi para peserta untuk menghadapi dunia kerja. Beberapa sesi yang diberikan didukung nara sumber yang bergerak dibidang ekonomi dan teknologi, yaitu Suseno Setyo Adi, S.E, M.Kom., salah satu Dosen kampus PGRI Metro dan Fransiska Nola, S.E., staf ahli bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat di kabupaten Lampung Timur.
Suseno menyampaikan materi bahwa transformasi digital merupakan perubahan yang harus dihadapi banyak orang yang mengubah secara drastis gerak perekonomian menjadi lebih inovatif, praktis, aman, nyaman, dan efisien tetapi tetap memiliki kualitas dan memberi kepuasan para penggunanya. Sedangkan Fransiska Nola dengan tegas mengatakan bahwa seluruh industri, usaha kecil, dan menengah harus terbuka mengadopsi transformasi digital karena manfaat besar untuk meningkatkan perekonomian melalui teknologi finansial digital, bahkan dapat dengan mudah untuk memperluas dan menjangkau pelanggan dalam pasar yang berbasis digital.
Harapan dari kegiatan ini adalah peserta semakin memiliki kemampuan mengembangkan potensi diri masuk dan menghadapi era digital ini. Lakukanlah yang terbaik sewaktu muda, karena proses tidak pernah mengingkari hasil di masa mendatang. (YYD)***