Multiplikasi Stube HEMAT di Lampung
Media sosial bukan barang asing bagi yang hidup di era informasi digital, mulai dari membuka mata hingga menjelang tidur, tidak terlepas dari aktivitas mengakses media sosial untuk memenuhi kebutuhan informasi, hiburan, spiritual, olah raga, bisnis, dan lain sebagainya. Media sosial memiliki dampak positif sekaligus negatif bagi penggunanya, baik yang hanya sekedar penikmat konten atau pun yang terlibat langsung sebagai kreator di Youtube, Facebook, Instagram, atau Tiktok. Saat ini bisa diibaratkan media sosial kini telah menjadi candu bagi banyak orang. Secara positif bukan hanya dapat dimaknai sebagai wadah untuk mengekspresikan dan mengaktualisasikan kemampuan diri, tetapi justru dapat menghasilkan uang jika mampu mengelola dan menyediakan konten yang menarik. Kreatifitas dan kemampuan berinovasi menuangkan ide menjadi kunci keberhasilan seorang kreator konten media sosial untuk mendapatkan respon baik dari warganet.
Multiplikator Stube-HEMAT Lampung merespon peluang-peluang tersebut dengan mengadakan diskusi bertema “Kreativitas dan Inovasi dalam Membuat Konten di Media Sosial”. Diskusi yang dilakukan hari Sabtu (25/09/2021) di Balai Pembinaan dan Pelatihan Pondok Diakonia GKSBS Batanghari, diikuti 30 peserta yang terdiri dari pemuda gereja, pelajar, dan mahasiswa. Harapan yang hendak dicapai dari diskusi ini: pertama, peserta mampu memahami tehnik membuat konten yang menarik. Kedua, peserta terdorong untuk menjadi pemuda, pelajar, dan mahasiswa yang kreatif dan inovatif dalam menyajikan konten. Ketiga, peserta termotivasi menjadi kreator konten yang memiliki nilai tontonan dan tuntunan.
Selama diskusi berlangsung peserta didampingi oleh Yulia Budi Sarahmawati, fasilitator dari bidang kreator konten media sosial. Bagi Yulia, media sosial sangat penting dalam hidupnya dikarenakan dapat menjadi alat untuk menyampaikan informasi-informasi bagi banyak orang. Dalam diskusi ini, peserta diajarkan secara langsung bagaimana cara membuat konten yang baik, menarik, dan kreatif dengan menggunakan aplikasi video editor. Setelah itu, peserta ditantang membuat video dalam lima bidang minat yang berbeda, yaitu musik, pertanian dan peternakan, desain, multimedia, dan tataboga. Tiap video yang dibuat peserta dalam kelompok ini menjelaskan tentang apa, siapa, dimana, untuk siapa, dan bagaimana, dalam bentuk wawancara, naratif, dan drama. Video dari masing-masing kelompok mendapatkan penilaian dari fasilitator dan ternyata hampir semua peserta memiliki bakat dan kemampuan untuk membuat konten.
Pelatihan ini mengharapkan para peserta menjadi kreator-kreator digital yang menyajikan konten bijak, baik melalui video inovatif atau tulisan apresiatif. Meskipun sulit, namun jika konten yang disajikan itu menjadi tontonan dan tuntunan, maka akan membantu mengubah eksistensi sosial, spiritual, intelektual, politik, dan ekonomi ke arah kebaikan.