Kesempatan baik bagi rekan-rekan di wilayah Bengkulu Tengah, karena dapat berjumpa dengan Tim dari stube Hemat Yogyakarta (Sabtu, 8/04/2022) yakni Ariani Narwastujati (direktur eksekutif), Pdt. Bambang Sumbodo (pengurus) dan Isna (mahasiswa-tim kerja).
Beberapa topik yang dibicarakan diantaranya berkaitan dengan tema-tema pertemuan Stube beberapa bulan terakhir, khususnya mengenai ‘Kekerasan Seksual’ terhadap perempuan dan anak. Pertemuan ini membuka wawasan karena terjadi diskusi mendalam dan saling berbagi pengalaman dan informasi mengenai kasus kekerasan dan pelecehan khususnya yang terjadi di wilayah Bengkulu. Sangat memprihatinkan bahwa kasus kekerasan dan pelecehan masih marak terjadi. Dari diskusi ini terobosan-terobosan baru diperoleh baik itu metode, antisipasi, visi dan komitmen untuk meminimalisir kasus dan permasalahan.
Empat mahasiswa Bengkulu Tengah yang hadir memberikan pendapat atas pengalaman mereka mengikuti program Stube HEMAT. Tenti mengatakan, “Menurut saya, Stube HEMAT bagus dikembangkan di Bengkulu karena kegiatan ini bermanfaat untuk masyarakat, khususnya kalangan muda. Setelah saya mengikuti kegiatannya, banyak pengalaman yang saya dapatkan seperti materi tentang desa berkelanjutan atau pun kekerasan seksual. Semoga Stube HEMATt bisa lebih dikenal di Bengkulu agar banyak anak muda belajar isu-isu sosial yang terjadi di sekitar”.
Fenti, mahasiswa jurusan ekonomi menyampaikan, ”Bersama pengurus Stube dari Yogyakarta, banyak hal menarik yang dibicarakan seperti perbandingan kehidupan dan masalah-masalah yang menjadi perhatian dalam masyarakat. Percakapan ini mengajarkan kepada saya bahwa peduli terhadap masyarakat di lingkungan sendiri merupakan hal yang sangat penting. Kembali ke daerah asal adalah hal yang penting untuk bisa membagikan ilmu yang didapat dari bangku perkuliahan. Semoga ada kesempatan lain lagi untuk bisa berdiskusi dengan tim dari Yogyakarta.”
Sintia, mahasiswa Universitas Negri Bengkulu berkomentar, “Pertemuan meskipun singkat dengan tim Stube hemat dari Yogyakarta memberi wawasan baru yang dapat diterapkan di Bengkulu, khususnya Bengkulu Tengah. Daerah ini perlu perhatian dari segala aspek dan membutuhkan kehadiran orang-orang muda yang ingin bergerak memalui sebuah wadah dan Stube HEMAT merupakan wadah yang bagus untuk melakukan pergerakan.”
Selain itu topik tentang anak dan perkembangannya menjadi topik yang sesuai kebutuhan di Bengkulu karena kenakalan remaja, kekerasan kepada anak dan perempuan tergolong sering terjadi, dan Stube HEMAT memiliki topik ini untuk memberi pemahaman dan wawasan yang benar. Rangga, mahasiswa jurusan kesehatan menyatakan, “Mengikuti diskusi kecil dengan Stube HEMAT memantik dan memotivasi saya untuk bergerak menyampaikan hal-hal baik kepada masyarakat.”
Dari Bengkulu Tengah ada harapan bahwa komunikasi yang sudah berjalan dan terjalin boleh terus terpelihara dan program Stube HEMAT terus memberikan kesempatan anak muda memperoleh ilmu dan wawasan yang selanjutnya bisa dikembalikan dan dikembangkan untuk masyarakat. (RGA).