Aktualisasi Diri Dalam Tantangan Cyber

pada hari Minggu, 20 Juni 2021
oleh Reginiana

Aktualisasi Diri Dalam Tantangan Cyber

 

 

 

Oleh: Reginiana

 

 

 

Program tantangan Siber kali ini didukung dua trainer dari Yogyakarta yakni Trustha Rembaka (koordinator Stube HEMAT Yogyakarta) dan David Pamerean Budiarto (mahasiswa Program Internasional Ilmu Komputer, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta). Lokasi  pelatihan dipilih di pusat kota dengan tatap muka pada 17-19 Juni 2021.

 

 

Kegiatan diawali perkunjungan ke gereja GPdI Hidup Baru, kota Bengkulu. Pdt. Apriansori Marbun bertindak sebagai fasilitator pertemuan dan 22 peserta hadir dalam pertemuan yang dimulai pada pukul 19.30 WIB ini. Pdt. Apriansori mengucapkan selamat datang kepada rombongan Stube-HEMAT dan menggambarkan pelayanan gereja dan pembinaan karakter, khusus untuk anak-anak muda topik berkisar bagaimana mendapatkan pasangan yang seturut dengan kehendak Kristus. Pdt. Apriansori menilai program Stube HEMAT layak diperkenalkan di Bengkulu kepada pemuda dan mahasiswa sehingga mendatangkan manfaat. Terkait dengan tantangan siber Pdt. Apriansori menghimbau anak muda untuk memanfaatkan teknologi namun jangan sampai diperbudak teknologi. Selanjutnya Yohanes Dian Alpasa, multiplikator Stube HEMAT di Bengkulu memperkenalkan Stube-HEMAT sebagai sebuah lembaga pelatihan bagi mahasiswa dan pemuda gereja. Oleh karenanya, lembaga  ini membuka lebar pintu agar teman-teman pemuda gereja bisa ambil bagian dalam setiap aktivitasnya.

 

 

 

 

Sesi kedua kegiatan diadakan pada hari Jumat, 18 Juni 2021. Yohanes Dian Alpasa pertama-tama memperkenalkan Stube-HEMAT dan mengajak peserta menulis pada selembar karton yang dibentangkan di lantai mengenai kampung impian yang ada dalam pikiran masing-masing. Setelah itu peserta menuliskan permasalahan-permasalahan sosial, lingkungan, pendidikan, dan kebudayaan yang ada di lingkungan mereka. Ini akan digunakan untuk pertimbangan merumuskan program kerja Stube ke depan selain mengasah kepekaan mereka atas situasi sosial yang ada. Selanjutnya multiplikator memperkenalkan program tantangan sSiber sebagai sebuah peluang untuk membuka diri dan beradaptasi terhadap perubahan teknologi karena banyak hal bisa dilakukan dalam jaringan. Jadi teman-teman dituntut untuk mampu mengaktualisasikan diri di dalamnya.

 

 

 

 

Sesi III diampu oleh Trustha Rembaka yang menyampaikan bagaimana konten sederhana dibuat oleh kreator dunia maya untuk menarik follower, juga segmentasi pengguna internet dan dominasi usia pada akun-akun media sosial yang ada di platform media sosial. Teman-teman dipersilahkan untuk menunjukkan ide dan gagasan pada setiap platform agar dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas.

 

 

Sesi IV diampu oleh David Pamerean Budiarto yang menggeluti dunia pemrograman dan melatih peserta memproduksi video baik dari bahan foto maupun catatan peserta. Teknis pengambilan gambar diampu oleh Trustha sedangkan aplikasi dan software serta tata cara editing diajarkan oleh David. Latihan itu langsung dilakukan di lokasi pelatihan.

 

 

 

 

Sesi V dilakukan lewat Zoom Meeting dengan narasumber Dema Mathias Lumban Tobing. Dema menjelaskan bahwa setiap aksi yang dilakukan di dunia maya terekam secara rapi oleh server perusahaan tersebut. Ungkapan kita akan diolah menjadi data yang memuat hobi, kesukaan, emosi, perasaan, yang sangat berguna untuk pihak-pihak yang ingin mempromosikan produk tertentu. Bijak dalam bermedia masih menjadi syarat yang mutlak sehingga mulai hari ini peserta harus mampu mengambil keuntungan pada setiap tindakan di dunia maya. Dunia maya harus menjadi ajang promosi bagi bakat, usaha, hobbi dan lain sebagainya yang dimiliki, sehingga jangan disia-siakan.

 

 

 

Selanjutnya menjadi giliran peserta mengaktualisasikan ilmu dan pengalaman yang didapat dalam hidup baik di masyarakat dan gereja dan berkreasi membuat video. Selamat melakukan aktualisasi diri. ***

 


  Bagikan artikel ini

Arsip Blog

 2023 (11)
 2022 (20)
 2021 (21)
 2020 (19)
 2019 (8)
 2018 (9)
 2017 (17)

Total: 105