Olah Raga, Kepemimpinan Dan Pemuda Margasakti

pada hari Senin, 13 Februari 2017
oleh adminstube
 
 
 
Minggu malam, 12 Februari 2017 sekitar pukul 20:00 WIB, menjadi ajang perkenalan multiplikator Bengkulu dengan sekelompok kecil pemuda desa Margasakti. Sembilan orang berkumpul dan mengobrol tentang desa dan anak muda. Obrolan ringan ini berencana mendirikan komunitas pemain olahraga bola pingpong. Seorang pemuda di wilayah dusun VII, bernama Yohanes Suherman, menyediakan rumahnya untuk dipakai berkumpul.
 
Dalam percakapan diakui bahwa kebut-kebutan dan balap motor menjadi pemandangan yang tidak jarang dijumpai. Motor dengan tampilan tanpa sayap dan tanpa pelindung samping kerap tampak bersamaan dengan deru knalpot ‘blombong’ di jalanan Margasakti.
 
Kecelakaan lalulintas tidak jarang terjadi, beritanya juga kerap terdengar di lingkungan Kabupaten Bengkulu Utara, namun berkendara dengan kecepatan tinggi sering dilakukan oleh anak-anak desa Margasakti. Hal yang membuat miris adalah pengendara sepeda motor sebagian besar masih berusia di bawah 17 tahun yang tentunya tidak memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM).
 
Pihak Karang Taruna Tunas Harapan (kelompok pemuda Dusun VII desa Margasakti) mengambil inisiatif untuk “mengarahkan” energi dari anak-anak muda ini kepada kegiatan yang lebih positif. Pihak Karang Taruna mengembangkan suatu sirkuit balap berupa jalanan tanah dengan beberapa tantangan dengan luas area sekitar 5000 meter persegi. Balap ‘cross-motor’ ini terakhir diselenggarakan pada awal Januari 2017.
 
Selain motor, pemerhati olahraga di dusun lain telah berusaha untuk merancang lapangan tenis meja. Rupanya arena olahraga ini tidak sepi peminat. Di wilayah koordinasi pemuda Karang Taruna Tunas Harapan dusun VII Desa Margasakti ini, hanya RT II, III dan IV saja yang belum memiliki meja pingpong.
 
Multiplikator berusaha untuk mewadahi energi dari pemuda-pemuda untuk meneruskan hobi olahraganya sembari mengasah kemampuan intelektual mereka. Di sinilah kemampuan kepemimpinan dan mengorganisir suatu pemuda dilakukan dan ditularkan. Bagaimana kemampuan itu akan diasah? Sembilan orang pemuda desa Margasakti yang berkumpul tadi telah sepakat untuk menyelenggarakan diskusi setiap bulannya. 
 
Pertemuan ini menjadi sarana latihan bagi pemuda untuk mengasah kemampuan mereka dalam memimpin. Itulah tujuan bagi pribadi. Tujuan bagi kelompok adalah masing-masing pemuda nantinya dapat berlatih untuk mengorganisir diri dan bergerak dalam satu tim dan kelompok. Misalnya, pemuda-pemuda telah sepakat memilih siapa yang akan menjadi koordinator dan apa saja yang menjadi hak dan kewajiban pemuda.
 
 
Pertemuan pertama dengan pemuda setempat ini kiranya menjadi titik awal jalannya program multiplikasi Bengkulu bersama dengan pemuda desa Margasakti. Masih banyak pemuda yang harus dijangkau dan harus mendapatkan ‘skill’ tentang kepemimpinan. Kelompok kecil ini semoga dapat menjadi embrio dan contoh sehingga nantinya pemuda-pemuda desa Margasakti mampu untuk merumuskan ide bersama demi kemajuan desanya. (YDA).

  Bagikan artikel ini

Arsip Blog

 2023 (11)
 2022 (20)
 2021 (21)
 2020 (19)
 2019 (8)
 2018 (9)
 2017 (17)

Total: 105