Bersama Puskesmas Air Lais, Masyarakat Sehat

pada hari Rabu, 31 Maret 2021
oleh adminstube
Diskusi Tentang Kesehatan Prog. Multiplikasi Stube-HEMAT Bengkulu

 

 

Pada program berkaitan Tantangan Kesehatan di Bengkulu kali ini,  program Multiplikasi Stube-HEMAT bekerjasama dengan Pemerintah Desa Margasakti dan Karang Taruna Tunas Harapan mengadakan diskusi bertajuk “Pentingnya Pola Hidup Sehat Keluarga”. Materi pandemi dan disiplin protokol kesehatan terus menjadi bahan diskusi mengingat tren masyarakat yang terpapar Covid-19 meningkat dalam dua minggu di Bengkulu.

Eka Purwati, seorang bidan di Puskesmas Air Lais, menjadi pembicara diskusi pemuda dan Stube-HEMAT (31/03/2021). Kehadirannya patut diapresiasi, karena di masa pandemi ini, semua pertemuan dibatasi demi mengurangi konsentrasi kerumunan. Hal yang menarik, angka kelahiran di Bengkulu meningkat. Menurut Eka, hari itu beberapa ibu di lingkungan kecamatan Padang Jaya melahirkan bersamaan, sehingga jadwal pelayanan pun padat.

Hadir dalam pertemuan itu 20 orang remaja dan pemuda, serta 7 orang ibu-ibu dusun VII. Acara dikemas dengan menarik oleh Karang Taruna Dusun VII, M. Jauhari Fajri. Diskusi tentang kesehatan anak muda menjadi sorotan demi kebahagiaan keluarga nantinya. Topik yang dibahas adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), gizi seimbang, dan stress di kalangan anak muda.

Perilaku hidup bersih dan sehat sudah menjadi topik yang akrab, namun pola gizi seimbang perlu menjadi fokus diskusi mengingat desa Margasakti perlu memperhatikan kasus stunting dengan seksama. Menurut Eka, stunting diawali ketika masa kehamilan dialami oleh ibu-ibu muda. Asupan gizi harus cukup, emosi harus stabil, kondisi lingkungan juga musti terjaga. Stunting juga bisa bersumber dari ibu-ibu muda yang belum saatnya untuk hamil tetapi sudah diwajibkan untuk punya anak. Ibu-ibu muda ini disarankan untuk meminum Tablet tambah Darah (TTD). Anak-anak muda juga disarankan meminum tablet tambah darah satu minggu sekali.

Gangguan pada proses pertumbuhan anak atau kerap disebut stunting ditangani dengan memenuhi syarat perbaikan gizi pada anak. Anak-anak muda yang akan menikah juga dipersilahkan untuk melakukan konseling pranikah bersama penyuluh pemuda di puskesmas Air Lais. Penyakit-penyakit menular bisa dihindari berdasarkan masukan dan arahan dari petugas puskesmas.

Malam itu Multiplikator Stube Bengkulu memberi kesempatan pelayanan konseling yang serupa terkait dengan kepemudaan, psikologi, dan konseling terkait dengan kesehatan kaum muda. Bagaimanapun juga materi ini layak untuk dipraktekkan dan dibagikan.

 

“Tantangan Kesehatan di Indonesia” menjadi program yang penting, karena banyak orang baru menyadari pentingnya pemahaman kesehatan saat sudah jatuh sakit. Program Multiplikasi Stube HEMAT di Bengkulu terus bergerak untuk memberi pencerahan kepada anak-anak muda.***


  Bagikan artikel ini

Waspada Dalam Membagikan Data Pribadi

pada hari Minggu, 14 Maret 2021
oleh adminstube

(Jurnalisme Publik)

 

 

Penulisan dan membagi data pribadi menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan oleh mahasiswa dan anak-anak muda di era digital dengan memperhatikan undang-undang  Informasi dan Transaksi Elektroinik (ITE). Bekerjasama dengan Karang Taruna Tunas Harapan, perangkat desa Margasakti, dan perpustakaan Pelita Hati, program Multiplikasi Stube HEMAT di Bengkulu  mengundang nara sumber dari Harian Radar Utara, salah satu koran terbesar di Bengkulu Utara (Sabtu, 13/03/2021). Karjiyo, pemimpin redaksi Radar Utara.id, membagikan beberapa tips penulisan dan permasalahan yang dihadapi ketika aktif di media sosial.

Karjiyo mewanti-wanti peserta diskusi agar lebih berhati-hati dalam menulis identitas di Media Sosial. Apa saja yang biasa teman-teman tulis dalam media sosial?” tanya Karjiyo. Peserta pemuda menjawab, Yang biasa-biasa saja”. Hal biasa yang dimaksud adalah apa yang biasa dilihat dan rasakan, apa yang ingin diungkapkan, bahkan kadangkala ketika hati sedang kesal, anak-anak muda menulis status di media sosial. Karjiyo juga menanyakan apakah peserta diskusi pernah membagi password dan email di media sosial. Sebagian peserta menjawab pernah. Password dan email kadangkala diminta oleh aplikasi untuk mengakses layanan tertentu. Peserta  laki-laki mengatakan menyerahkan email dan paswordnya dalam membuat akun game online. Peserta perempuan memberikan email dan data pribadi ketika ingin belanja atau bermain tik-tok.

Dalam paparannya, Karjiyo menekankan pentingnya menjaga hal-hal pribadi kita di media sosial. Pertama tentang perasaan; misalnya saat jengkel atau marah pada pacar, biarlah itu jangan ditulis di medsos. Permasalahan pribadi biarlah diselesaikan secara pribadi. Kedua tentang data pribadi yang tercatat di kartu identitas; jangan sekali-sekali memotret dan mengunggah data pribadi itu untuk siapapun. Kejahatan bisa timbul dengan memanfaatkan nomor identitas pada kartu tersebut. Orang jahat akan menggunakan untuk kegiatan penipuan dan bentuk kejahatan lainnya. Ketiga tentang email dan password; tidak perlu dicatat ketika mendaftar akun game online atau aplikasi hiburan yang lainnya. Karjiyo menilai ada banyak orang jahat di media sosial yang sewaktu-waktu memanfaatkan data kita.

Kalau dicermati, ada beberapa aplikasi meminta ijin apabila ingin mengakses lokasi, kontak, foto, dan beberapa informasi dari smartphone. Dalam hal ini, nara sumber menambahkan agar sebisa mungkin tidak diberikan. Masalah privasi data menjadi masalah publik dalam masyarakat digital sekarang ini. Data elektronik bahkan uang elektronik rentan untuk diretas. Oleh karena itu anak-anak muda diharapkan jeli melihat konsekuensi yang ditimbulkan. Beberapa orang harus berganti akun media sosial karena akun yang dia miliki tidak bisa dibuka lagi, namun tanpa dibuka, akun tersebut tetap aktif dan mengunggah video dan gambar liar sebagai tanda bahwa akun sudah dibobol.

Dengan demikian pemuda lebih berhati-hati dalam berbagi data. Dengan berhati-hati, kita akan mendapat keuntungan. Keuntungan itu di antaranya: kita tidak mudah tergiur tawaran produk yang diiklankan di medsos, akun medsos tidak diretas, data diri tidak digunakan untuk penipuan, data pribadi tidak digunakan untuk membobol rekening bank, dan bila kita berjualan akan lebih dipercaya.

 

Stube-HEMAT Bengkulu berharap agar Pemuda menggunakan media sosial sebaik-baiknya. Pelatihan Jurnalisme Publik ini mengajak anak-anak muda lebih peka terhadap permasalahan yang ditimbulkan dari digitalisasi. Digitalisasi informasi sudah dilakukan oleh media-media di Indonesia, bahkan termasuk di dalamnya web desa. Diharapkan teman-teman pemuda menjadi agen untuk memperkuat warga melindungi data pribadi mereka masing-masing. ***


  Bagikan artikel ini

Kecil Bergerak Lawan Covid-19

pada hari Jumat, 12 Maret 2021
oleh adminstube

Tantangan Kesehatan di Indonesia

 

 

Workshop berkaitan dengan permasalahan pandemi Covid-19 yang dilaksanakan di medio Februari 2021, menggerakkan peserta untuk membagi informasi dan pengetahuan yang didapat dari workshop tersebut kepada orang lain. Ada dua kegiatan yang sudah dilakukan yakni berbagi dengan kelompok Pemuda Andalas Bumi Ayu yang dilakukan oleh kelompok pemuda gereja dan  penerapan protokol kesehatan di lingkungan ruang kelas dan pertemuan-pertemuan di desa oleh kelompok belajar bahasa Inggris. 

 

Kelompok pemuda gereja membagikan pengalaman dan pengetahuan yang didapat kepada kelompok Pemuda Andalas, sebuah komunitas pemuda yang ada di Dusun IV Bumi Ayu, Desa Margasakti. Kelompok ini berkegiatan sebulan sekali dengan agenda membahas rencana-rencana yang berkaitan dengan kepemudaan. Diskusi bersama pemuda Andalas dilakukan di kediaman Hari Pujianto (9/02/2021) dengan dihadiri para aktivisnya. Para peserta  mengakui bahwa informasi tentang Covid-19 yang masuk ke wilayah pedesaan sangat terbatas. Selanjutnya diakui bersama bahwa pergerakan manusia keluar masuk wilayah juga minim, sehingga ketika flu dan batuk pada masa pandemi ini pun, orang-orang tidak memakai masker. Untuk itu pertemuan yang diselenggarakan dengan pemuda gereja pada kesempatan itu diharapkan mampu mendorong warga dan pemuda Andalas untuk lebih memperhatikan standard protokol kesehatan.

 

Hal yang tak terduga adalah kegiatan selanjutnya berkaitan dengan pemahaman masalah kesehatan khususnya di masa pandemi ini diusulkan oleh M. Jauhari Fajri setelah membaca materi dan blog yang dibagikan oleh Stube HEMAT. Meskipun dia tidak mengikuti workshop masalah kesehatan yang pertama, dia tertarik untuk memahami bagian-bagian penting dari materi ini, dan mengajak pembicara dan peserta lain di lingkungan desa Margasakti (11/03/2021). Selama ini M, Jauhari Fajri aktif berkegiatan di komunitas bahasa Inggris dusun VII. Kelompok belajar bahasa Inggris ini terdiri dari remaja dan anak-anak. Anak-anak dan remaja di kelompok diskusi Bahasa Inggris ini mencoba memahami efek dari Covid-19 jika tertular. Selama ini tidak ada keresahan dalam diri mereka. Belajar dari rumah membuat mereka rindu akan sekolah tatap muka.

 

Kegiatan follow-up ini terlihat sederhana, tetapi membuat banyak orang lebih memahami situasi di masa pandemi dan bagaimana mengantisipasinya, dan membangun kesadaran pentingnya disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Meski kecil, tetapi terus bergerak agar semakin banyak orang memahami kesehatan.***

 

 


  Bagikan artikel ini

Arsip Blog

 2023 (11)
 2022 (20)
 2021 (21)
 2020 (19)
 2019 (8)
 2018 (9)
 2017 (17)

Total: 105