Makna Stube HEMAT Untuk Para Peserta

pada hari Minggu, 31 Juli 2022
oleh Stube HEMAT Bengkulu
Stube HEMAT Bengkulu.          

 

Diskusi mingguan untuk persiapan program dan review dilakukan di Stube HEMAT Bengkulu, bertempat di Polindes Bengkulu Tengah (Minggu, 31/07/2022). Reginiana Dosvia, aktifis Stube HEMAT Bengkulu memimpin diskusi dan menjaring kesan-kesan, pengalaman dan manfaat apa yang dirasakan para peserta mengikuti program terakhir dari multiplikasi Stube HEMAT di Bengkulu yakni perubahan iklim. Beberapa peserta memberi pernyataan sebagai berikut di bawah ini.

 

 

Jethah Hafizzah Alzahra, Saya berasal dari Bengkulu Tengah. Saya sudah mengikuti kegiatan Stube-HEMAT Bengkuluini sejak tahun 2021 bersama kak Regi sebagai pendamping. Banyak sekali pengetahuan yang saya peroleh, bahkan sudah ada beberapa yang dipraktekan di masyarakat, seperti melakukan pembinaan dan diskusi bersama adik-adik dan kaum perempuan tentang kekerasan anak, membuat team volly untuk desa yang berkelanjutkan dan mengusulkan P3K di desa saya.” Jethah menambahkan, “Pengalaman yang luar biasa saya rasakan ketika mendapatkan kesempatan belajar dari beberapa narasumber Stube HEMAT di Bengkulu. Khususnya untuk tiga bulanterakhir ini belajar perubahan iklim. Dari tema ini saya belajar beberapa hal, mengenai definisi iklim, dampak perubahan iklim, sikap yang seharusnya dalam merespon perubahan iklim dan antisipasinya, melatih renang dan yang terakhir mengamati perkebunan strawberi dan berbincang dengan pengelola danmasyarakat, untuk mengetahui dampak dari perubahan iklim di area perkebunan.

 

Yupita Anggarani, “Perubahan iklim dapat menyebabkan bencana alam, salah satu contohnya bencana banjir atau air bandang. Saya dibekali untuk bisa menolong diri sendiri dan orang lain ketika bencana itu terjadi.”

 

Frentia Embang Sari, “Perubahan iklim bisa menyebabkan cuaca yang ekstrim. Bisa menyebabkan hujan yang deras atau kemarau yang panjang. Dari kegiatan Stube ini bisa mengetahui tentang perubahan cuaca tersebut dan edukasiyang bisa diberikan masyarakat yaitu untuk tidak menebang pohon secara sembarangan.

 

Mosa Inderiani, “Dengan pembelajaran ini saya diberikan pemahaman untuk bijasana dalam mengelola alam. Terimakasih kepada Stube Hemat karena memberikan materi dengan tema-tema menarik sehingga membuat saya bertambah wawasan. Harapannya bahwa kegiatan baik ini terus berlanjut.”     

 

Wini Prakusya, “Materi yang paling menarik yang saya pelajari, yaitu ketika berangkat ke perkebunan strawberry. Disana saya mendapatkan banyak pengetahuan cara menanam, melihat proses penanaman, serta memperoleh informasi penting bahwa musim panas juga dapat menghasilkan buah strawberi yang berkualitas apabila ditangani dengan baik sesuai dengan takaran air dan pupuk yang diperlukan.

 

Lela Susanti, “Perubahan iklim menyebabkan banyak bencana alam. Contohnya banjir. Dari pertemuan Stube ini saya memperoleh banyak wawasan dalam menyikapi perubahan iklim serta mengetahui dampak positif dan negatifnya. Saya pun tertarik untuk membudidayakan stoberi berdasarkan ilmu yang pengetahuan yang saya peroleh di sana.

 

Frengki Kurniawan, “Sebagai orang yang lahir di pedesaan yang kondisi alamnyadialiri banyak anak sungaimembuat saya secara otomatis bisa berenang. Saya sangat beruntung bisa ikut program perubahan iklim karena dalam kegiatan ini saya dibekali ilmu berenang yang benar, mendapat kesempatan praktek menyelamatkan orang tenggelam dalam simulasi. Dilatih oleh penyelam dan pelatih profesional yang disediakan oleh Stube Hemat di Bengkulu. 

 

Program-program selanjutnya adalah berkaitan dengan Pendidikan dan Energi yang bisa diikuti dalam periode Juli-Desember 2022. Selamat berproses.***


  Bagikan artikel ini

Arsip Blog

 2023 (11)
 2022 (20)
 2021 (21)
 2020 (19)
 2019 (8)
 2018 (9)
 2017 (17)

Total: 105