Perilaku Kita dan Perubahan Iklim

pada hari Minggu, 10 April 2022
oleh Efrasya Brigita Tasilipet
Oleh: Efrasya Brigita Tasilipet

 

Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Arastamar Bengkulu.         

 

 

Apabila kita rasakan dan cermati, bumi ini semakin panas bukan? Hal ini dikarenakan iklim yang sudah berubah. Perubahan iklim ialah perubahan biologis dan fisik yang mengakibatkan suatu fenomena alam. Suhu bumi yang semakin meningkat diakibatkan faktor seperti efek rumah kaca, karena emisi yang dilepaskan dari bumi tertahan di atmosfer sehingga panas bumi naik. Hal ini mengakibatkan kemarau panjang, mencairnya gunung es di kutub, dan akan menimbulkan banyak permasalahan bagi manusia, khususnya di bidang pekerjaan petani berkaitan dengan penyediaan air untuk lahan pertanian, yang pada akhirnya mengancam sumber pangan manusia.

 

 

Pentingnya pemahaman akan permasalahan ini, Program Multiplikasi Stube HEMAT di Bengkulu membuat forum diskusi dengan tema, Perubahan iklim dan kelangsungan hidup di Bengkulu”dengan sub tema “Perilaku kita dan perubahan iklim” (09/04/2022). Pada diskusi kali ini, Ariani Narwastujati, S.Pd., S.S., M.Pd, Direktur Eksekutif Stube-HEMAT di Indonesia berkesempatan datang dari Yogyakarta, sebagai narasumber. Ada 22 mahasiswa  Sekolah Tinggi Teologi Arastamar Bengkulu (STTAB) mengikuti diskusi ini dengan antusias.

 

 

Perilaku manusia menjadi faktor yang berkontribusi besar atas perubahan iklim. Pemakaian alat transportasi yang masif, pendingin ruangan (AC), emisi dari industri, penebangan hutan tanpa diikuti penanaman pohon kembali secara memadai, memicu peningkatan suhu panas bumi. Pada intinya, karena pelepasan CO2 dan gas-gas lain secara besar-besaran ke atmosfer, membuat suhu bumi naik secara signifikan. Selanjutnya narasumber menjelaskan ozon sebagai lapisan pelindung bumi dari radiasi sinar Ultraviolet (UV) dari matahari, sehingga bumi tidak menerima panas berlebihan dari sinar UV matahari. Untuk itu perlu menjaga lapisan ozon, seperti dengan banyak menanam pepohonan yang membantu menyerap CO2 dan melepas O2, bersepeda untuk jarak-jarak yang terjangkau, rekonstruksi bangunan rumah sehingga tidak perlu pendingin ruangan. Disadari atau tidak, perilaku manusia akan mempengaruhi pemanasan bumi dan perubahan iklim.

 

 

Saya mendapatkan pengetahuan baru tentang perubahan iklim dalam diskusi ini. Sebagai mahasiswa teologi saya tergerak melakukan kegiatan untuk mencerahkan orang-orang di sekitar saya, supaya mereka juga bisa belajar untuk mencintai alam sekitar dan melindunginya dengan baik. Terimakasih Tim Stube HEMAT atas pencerahannya. Mahasiswa dicerahkan untuk mencerahkan. ***

 

 

 

 


  Bagikan artikel ini

Arsip Blog

 2023 (11)
 2022 (20)
 2021 (21)
 2020 (19)
 2019 (8)
 2018 (9)
 2017 (17)

Total: 105