Multiplikator dan Pemuda Bengkulu
Hadiri Survival Competency Training Yogyakarta
Mengenalkan program Stube HEMAT dan membawa pemuda Bengkulu untuk mengikuti langsung pelatihan di Stube HEMAT Yogyakarta, dimana multiplikator bertumbuh saat menempuh studi di Yogyakarta merupakan kesempatan luar biasa dan penting. Pelatihan bertajuk “Datang dengan asa, pulang dengan...” digelar oleh Stube-HEMAT Yogyakarta. Tujuan dari pelatihan ini adalah mahasiswa dan pemuda mampu bertahan dengan kemampuan dan skill yang mereka miliki. Karena masalah yang dihadapi semakin beragam, mahasiswa dan pemuda dituntut cerdas dan kreatif menemukan solusi.
Wisma Pojok Indah yang terletak di jalan Kubus, Tiyasan, Condong Catur, Sleman, DIY, dipilih menjadi lokasi pelatihan. Delapan sesi digelar selama tiga hari, Jumat-Minggu, 10-12 November 2017.Bersama multiplikator Bengkulu, Agnes Yohana Sinaga, seorang mahasiswa Universitas Bengkulu mengikuti pelatihan di tempat ini.
Bagi multiplikator,datang ke Yogyakarta dan berbagi pengalaman selama studi di Yogyakarta menjadi proses penyegaran dan membangun semangat baru di tengah kegiatan multiplikasi. Sementara untuk Agnes, pelatihan ini memperkaya pengalaman untuk menganalisa kehidupan anak-anak muda di daerahnya, atau di Bengkulu pada khususnya. Sejauh ini mayoritas pemuda yang datang keBengkulu untuk studi berasal dari luar daerah. PemudaBengkulu yang terus melanjutkan studi ke jenjang universitas di Bengkulu bisa dikatakan hanya sedikit. Asumsi yang diambil dari pengamatan sehari-hari, mereka lebih memilih bekerja setelah lulus dari pendidikan menengah tanpa melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi.
Agnes merasa beruntung bisa ikut pelatihan bagaimana bertahan hidup sebagai seorang mahasiswa di rantau dan mengenal hitam putih Yogyakarta. Diakuinya bahwa beberapa teman mahasiswa sulit mengembangkan ekonomi secara kreatif, bahkan tidak melihat bahwa hobi seperti bermain musik bisadikembangkan sebagai pertunjukan seni yang kreatif, sementara usaha kuliner saat inisedang menggeliat di Bengkulu.
Untuk mahasiswa, permasalahan studi menjadi hal tersendiri, sering merasa kesulitan menjawab mengapa mereka studi bahkan tujuan studi belum terjawab hingga di semester akhir. Program Multiplikasi diharapkan masuk dan memberi warna untuk memberi pemahaman soal tujuan hidup. Sejak awal, mereka harus punya idealisme. Menurut Pdt. Em. Bambang Sumbodo, idealisme itu mahal dan pasti ada rahasia besar kenapa anda ditempatkan di situ. Dalam iman kristianipun disebutkan bahwa tidak ada sesuatu yang kebetulan.
Multiplikator terkesan terhadap kinerja tim dan volunteer Stube-HEMAT Yogyakarta dalam merekrut dan mengundang peserta secara intensif dan mencapai target. Materi yang disampaikansangat kaya mulai pembicara dari pekerja sosial, pekerja media, ekonom, dan alumni. Benar-benar menjawab kebutuhan mahasiswa.
Materi yang didapatkan akan dibagikan juga di Bengkulu Utara. Kiranya semakin banyak pemuda mendapat berkat dari pelayanan yang dilakukan. (YDA)