Oleh: Yedija Manullang.
Perlindungan terhadap anak dan perempuan merupakan tanggung jawab orang tua, keluarga, maupun masyarakat sekitarnya. Perlindungan yang diberikan pada anak merupakan jaminan agar anak dapat hidup, tumbuh, berkembang dan juga dapat bersosialisasi di lingkungan sekitarnya. Masih banyak kasus dan pelanggaran dengan korban anak dan perempuan, baik perdagangan, kekerasan, pelecehan seksual dan berbagai kasus pelanggaran lainnya. Lebih buruk lagi, banyak kasus dilakukan orang dekat korban bahkan anggota keluarga sendiri.
Oleh karena itu Multiplikasi Stube HEMAT Bengkulu melalui aktivisnya yang ada di Doloksanggul, Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara melakukan kunjungan ke Sopo Baca Haminjon di Desa Pandumaan, Humbahas untuk membicarakan pentingnya perlindungan anak dan perempuan di Humbahas, sekaligus menilik literasi anak-anak di desa tersebut (Minggu, 30/01/2021). ‘Sopo’ artinya rumah kecil sementara itu ‘Haminjon’ merupakan tanaman endemik tanah Batak yang berusia ratusan tahun dan turun temurun diwariskan kepada keluarga untuk dikelola untuk diambil getahnya dengan cara disadap menjadi bahan bakar karet.
Agustina Pandiangan, seorang aktivis perempuan dan anak sekaligus pendiri Sopo Baca Haminjon, menjelaskan bahwa percakapan atau diskusi mengenai perlindungan perempuan dan anak sangat penting dan urgen. Sopo didirikan untuk membuktikan bahwa anak-anak desa mampu membaca, peduli lingkungan dan merdeka belajar. “Diskusi menyoal perlindungan perempuan dan anak sangat penting mengingat dari tahun ke tahun kasus pelanggaran terhadap perempuan dan anak terus mengalami peningkatan. Apalagi diskusi semacam ini belum banyak dilakukan di daerah-daerah,” ujar Agustina. “Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan terbilang sedikit dibandingkan daerah yang lain dan kita berharap agar tidak ada lagi di Humbang Hasundutan. Namun itu yang masuk dalam pemberitaan, bagiamana yang luput dari media ?” tanya Agus.
Oleh karena itu diskusi menyoal perlindungan perempuan dan anak menjadi sangat penting, sebagai proteksi dini agar kasus-kasus demikian tidak terjadi, serta menjadi edukasi bagi masyarakat secara khusus anak dan perempuan dalam mengantisipasi kekerasan terhadap diri mereka.
Di akhir pertemuan, dibagikan alat-alat tulis berupa buku tulis, pensil, pena, penghapus, rautan serta buku bacaan untuk menambah koleksi dan bacaan di Sopo Baca Haminjon.