Geliat aktivitas Program Multiplikasi Stube-HEMAT di Bengkulu telah tampak kembali. Pada hari Sabtu, 4 Juli 2020, Multiplikator Stube-HEMAT di Bengkulu melakukan sosialisasi Program Baru Multiplikasi dan sosialisasi New Normal di masa Pandemi Covid-19. Remaja gereja, Yerikho Ardani Ananta bertindak sebagai tuan rumah diskusi. Ada enam pemuda remaja gereja yang hadir dalam diskusi ini.
Yohanes Dian Alpasa bertindak sebagai narasumber dan membagikan materi tentang protocol New Normal dan program baru yang akan dilakukan oleh Multiplikator Bengkulu. Materi diskusi berupa Handout yang berisi kilasan aktivitas program dalam 12 pekan ke depan. Dua video dibagikan untuk melengkapi handout yakni Video yang diproduksi oleh Dinas Koperasi dan UKM DIY dan video tentang protocol kebersihan sederhana selama pandemic.
Aktivitas belajar dan aktivitas ekonomi harus berjalan demi melanjutkan kehidupan. Tanpa dua aktivitas ini, kehidupan terlihat lesu dan mati suri. Dengan protocol sederhana, aktivitas ekonomi dapat berjalan dan menjamin keberlangsungan kehidupan selanjutnya. Apa saja protocol yang disosialisasikan dalam pertemuan 4 Juli ini?
Yang pertama adalah tentang tata cara cuci tangan, sebelum dan sesudah beraktivitas, setelah memegang uang atau memegang pegangan pintu dan kunci. Tidak menyentuh muka sebelum cuci tangan. Kita harus memakai masker dan penutup kepala. Makanan yang kita makan harus bergizi, olahraga, dan istirahat di rumah bila kondisi tubuh sedang sakit.
Kita bersyukur karena Bupati Bengkulu Utara telah mengijinkan kegiatan keagamaan berskala kecil dengan jumlah peserta yang dibatasi. Kegiatan sosial juga boleh dilakukan. Oleh karenanya, hadirnya program baru Multiplikasi layak untuk diikuti dan didukung.
Masing-masing peserta harus menonton video pertama tentang protocol kesehatan yang ditulis oleh Yohanes Dian Alpasa. Video kedua juga diperlihatkan kepada peserta, kemudian barulah selama 15 menit, Yohanes Praworo membacakan handout yang sudah ditulis Multiplikator. Peserta menyimak dan kemudian menuliskan dalam metaplan yang sudah disediakan.
Apa saja yang didapat oleh teman-teman peserta? Hosea Vega Rian menulis, “Kita harus mengikuti peraturan-Peraturan pencegahan Covid-19”. Sementara itu, Friskila Damar Ratri menulis “1. Kita tidak boleh menyepelekan Covid-19, kita harus tetap waspada untuk mencegahnya. Selalu jaga kebersihan, selalu pakai masker dan penutup kepala, jauhi kerumunan dan keluar rumah seperlunya.”
Yusnita Novianti menulis,”Untuk mencegah Covid-19 selalu pakai masker, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, dan lingkungan harus selalu bersih.” Selanjutnya, Yusnita menambahkan,”New Normal bukan berarti kita bisa melakukan hal bebas seperti biasa, tetapi harus tetap mematuhi protocol kesehatan.”
Amelia Dinda Cahyani menulis,”Untuk mencegah terjadinya Covid-19 yakni dengan cara mentaati tata tertib yang sudah diinfokan yaitu mencuci tangan, memakai masker jika keluar rumah, keluar rumah jika ada kepentingan. Dan harus menjaga kebersihan supaya terhindar dari Covid 19. Menjaga jarak.”
Yohanes Praworo menuliskan,”New Normal bukan berarti kita bisa melakukan kegiatan/aktifitas bebas di luar lingkungan, melainkan kita memulai kegiatan dengan anjuran pemerintah yang ditaati. Stube menyiarkan kegiatan New Normal dengan cara yang interaktif yaitu dengan membuat video yang dapat diterima oleh semua kalangan usia.”
Pada sesi tambahan, Multiplikator menjelaskan bahwa dalam tiga bulan ke depan, topik yang akan kita usung adalah Dialog dan Multikultur. Jadi, kita akan banyak bertemu dengan tokoh-tokoh dari agama yang berbeda. Tujuannya agar kita mampu membangun toleransi dan hidup berdampingan secara harmonis dengan pemeluk agama yang berbeda. Semoga program ini berjalan lancar dan bermanfaat bagi mahasiswa dan pemuda.