Oleh: Tommy H Sakoikoi.
Kabupaten kepulauan Mentawai terletak di pesisir pantai barat pulau Sumatera yang termasuk wilayah provinsi Sumatera Barat. Kepulauan Mentawai yang dibentuk menjadi kabupaten berdasarkan UU RI No. 49 Tahun 1999 memiliki luas wilayah sekitar 6.011,35 km2 dan terdiri atas empat pulau utama, yaitu pulau Siberut, pulau Sipora, pulau Pagai Utara dan pulau Pagai Selatan.
Mayoritas penduduk kepulauan Mentawai adalah suku asli Mentawai dan sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani, baik petani sawah maupun petani buah-buahan (kelapa, durian, mangga, manggis, rambutan, dan sebagainya). Saya berasal dari desa Matobe, salah satu penghasil buah terbaik di Kabupaten Kepulauan Mentawai, bahkan desa Matobe dijuluki sebagai desa raja buah karena setiap tahunnya menghasilkan berbagai macam buah, yaitu durian, manggis dan rambutan.
Ada satu tanaman yang hasilnya tidak pernah habis untuk dipanen, yaitu kelapa. Kelapa menjadi salah satu penghasilan masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Namun pemanfaatan kelapa baru pada daging kelapa dan tempurungnya untuk dijual, sedangkan sabut kelapa hanya dibakar dan dibuang. Masyarakat setempat belum tahu bahwa sabut kelapa juga bisa menjadi income bagi mereka.
Sabut kelapa punya keunggulan, yaitu seratnya memiliki struktur yang kuat sehingga awet dan tahan lama jika dijadikan sebuah kerajinan dan warnanya yang cokelat memberikan kesan natural bahkan sabut kelapa ini tahan dari pengaruh air laut. Sabut kelapa bisa diolah menjadi kerajinan tangan keset kaki, sapu lantai, pot tanaman dan dekorasi. Kerajinan tangan dari sabut kelapa bisa menghasilkan uang untuk membantu ekonomi masyarakat.
Mengetahui bahwa sabut kelapa itu sangat bermanfaat menjadi kerajinan tangan yang menarik, penulis ingin mengajak masyarakat di desa untuk mengolah sabut kelapa menjadi beragam kerajinan dan harapannya bisa dijual dan menghasilkan uang. Tantangannya adalah bagaimana meyakinkan masyarakat untuk menekuni kerajinan ini dan bagaimana pemasaran produknya. Bahkan, bisa jadi hasil pengolahan kelapa bisa lebih dari itu dan tidak pernah terpikirkan. Ini menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk semakin mengenal kelebihan suatu daerah dan mengolah menjadi hasil yang bermanfaat untuk masyarakat setempat. ***