Kain tenun merupakan salah satu karya Nusantara yang luar biasa indahnya. Dalam sehelai kain tenun terdapat kekayaan warisan budaya yang desain motifnya mencerminkan kehidupan masyarakat Indonesia. Nilai yang terkandung pada kain tenun meliputi adat-adat istiadat, kebudayaan dan kebiasaan yang merefleksikan jati diri masyarakat Indonesia khususnya di Sumba. Desain ragam hias yang terdapat dalam sehelai kain tenun biasanya mencerminkan hubungan manusia baik secara vertikal maupun horizontal. Penting bagi masyarakat Sumba belajar menanamkan kecintaannya terhadap budayanya, khususnya kelompok tenun Stube HEMAT yang kebanyakan dari mereka adalah pemula. Bukan hanya secara lisan tetapi juga diajarkan membuat tenun secara langsung, dan mendalami proses mendesain motif karena indah dan tidaknya selembar kain tenun bisa dilihat dari caranya mendesain.
Kelompok tenun pemula penting sekali dibekali dengan belajar desain agar dapat memahami banyak hal tentang susunan warna, susunan garis dan menyusun bidang, mengatur komposisi baris dan bidang, tekstur, nilai-nilai estetik dan macam-macam desain yang sudah ada sebagai bahan referensi. Rabu, 24 Februari 2021, kelompok tenun ini belajar mendalami desain motif tenun Sumba Timur secara keseluruhan bersama Kornelis Ndapakamang, seorang pakar tenun yang mempunyai keahlian desain motif dan teknik pewarna alam.
Beliau menjelaskan bahwa memang tidak mudah mempelajari desain motif dan tidak semua orang bisa mendesain motif langsung pada helai kain tenun. Hanya orang tertentu yang mempunyai bakat dan semangat untuk mau belajar sehingga dengan mudah bisa mendesain langsung pada lembaran kain yang ingin ditenun. Contoh-contoh desain yang telah dia buat di tunjukkan di layar HP, ada bermacam ragam yang gambarnya mudah untuk didesain. Para peserta seperti mendapatkan amunisi dan kekuatan dan semangat baru dalam berlatih tenun. Mama Yustina yang merupakan pelatih tenun kelompok ini mengaku senang ada motivasi dan ilmu baru yang ia dapatkan seperti model dan cara mendesain gambar pada helai kain motif, jenis obat dan bahan pewarna alam lainnya hingga cara pewarnaan yang baik untuk lebih mendapatkan hasil dan warna pada kain tenun yang lebih bagus lagi.
Selain desain motif dan warna, Kornelis juga membagikan pengalaman menggeluti dunia tenun, berjejaring dengan pemerintah daerah, pemerintah pusat, kedatangan tamu manca negara hingga proses mendampingi kelompok-kelompok tenun yang dibangun. Kornelis Ndapakamang lahir ditengah keluarga keturunan penenun, sehingga belajar tenun sudah dilakukan sejak beliau masih kecil. Keluarganya dari dulu selalu berpegang teguh dan berprinsip terus menggunakan pewarna alam tanpa bahan kimia. Beliau sangat mengapresiasi dan memberikan dukungan sepenuhnya kepada peserta kelompok tenun Stube HEMAT yang kebanyakan merupakan pemula.
Beliau bercerita tentang istrinya yang bukan berasal dari keluarga penenun, namun ketika menikah istrinya pun diajari dan dibekali bagaimana menenun, hingga saat ini sudah menjadi pelatih tenun bagi anggota dampingannya. Hal ini memberi harapan dan kekuatan kedepannya untuk bisa menenun bahkan bisa mengajari orang lain. Dari semangat belajar tenun inilah yang nantinya akan menjadi sejarah tersendiri bagi para peserta kelompok tenun Stube HEMAT. Dalam sejarah tenun seorang penenun melambangkan kelembutan dan kesabaran hati seorang wanita karna lewat tenunan wanita bisa memahami filosofi kehidupan. ***