Pembuatan Pakan Fermentasi Kering Untuk Ternak Babi

pada hari Minggu, 5 Desember 2021
oleh adminstube
Kemandirian para peternak babi di Sumba Timur

 

 

 

Peternak babi di Sumba Timur di bawah koordinasi Program Multiplikasi Stube HEMAT di Sumba memiliki semangat tinggi mendalami usaha peternakan babi. Tidak hanya mendalami jenis babi, penyakit dan vaksin, tetapi juga mempelajari pakan ternak. Sebagai langkah kemandirian untuk mencukupi pakan dan memanfaatkan bahan pangan lokal yang ada di sekitar tempat tinggal, para peternak berlatih membuat pakan fermentasi kering dalam dua kali pertemuan (24/11/2021) dan (4/12/2021). Kegiatan ini berlangsung di dua tempat diikuti dua puluh enam peserta. Apriyanto Hangga, Multiplikator Stube HEMAT di Sumba berperan sebagai narasumber dan pelatih. Para peserta yang juga peternak babi belajar membuat pakan alternatif dari bahan lokal. Terobosan ini muncul sebagai respon atas harga pakan ternak di pasaran yang cenderung semakin mahal dan sebagai wujud kemandirian para peternak babi.

 



 

Langkah ini merupakan langkah positif karena selain sebagai wujud kemandirian, pemanfaatan pakan fermentasi memiliki beberapa keunggulan, antara lain 1) bahan-bahan mudah didapatkan di kebun peternak. 2) mudah untuk membuatnya, 3) memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang baik, 4) tidak memicu bau yang kuat pada kotoran ternak. Beberapa bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan pakan fermentasi untuk tenak babi adalah ampas padi, batang pohon pisang, ampas tahu atau bungkil kelapa, dedaunan hijau, EM4, gula pasir dan air. Alat-alat yang digunakan antara lain parang dan pisau, ember, tempayan (gumbang/drum kecil) dan plastik bening.

 

 

 

 

Proses pembuatan adalah sebagai berikut: 1) 10 kg batang pisang dan 10 kg dedaunan hijau diiris atau dicincang hingga halus. 2) 8 sdm gula dan 10 takar EM4 dilarutkan dalam 2,5 liter air. 3) batang pisang dan dedaunan hijau dicampur dengan 5 kg ampas padi, 5 kg ampas tahu dan diaduk merata. 4) setelah adonan bercampur merata, tambahkan larutan EM4 dan gula dengan memercikkan secara merata di seluruh permukaan adonan 5) selanjutnya aduk kembali adonan hingga merata agar terkena larutan EM4 dan gula. 6) masukan semua adonan ke dalam wadah dan padatkan sampai tidak ada rongga udara agar mikroba dapat hidup. 7) tutup rapat wadah dan isolasi agar tidak ada sirkulasi udara. Kemudian diamkan selama kurang lebih 2x24 jam sampai 3x24 jam untuk proses fermentasi. Sebagai catatan, kebutuhan bahan bisa disesuaikan dengan ketersediaan bahan dan berlaku kelipatan.

 

 

Dalam proses tersebut para petenak terlibat langsung dalam pembuatan, dari mencincang batang pisang dan dedaunan, melarutkan starter fermentasi ke dalam air dan memadatkan adonan pakan. Dari praktek ini mereka mengakui bahwa pembuatan pakan fermentasi ini tidak sesulit dari yang mereka bayangkan sebelumnya dan bahan-bahannya pun mudah dijumpai di sekitar rumah mereka. Harapannya dengan membuat pakan sendiri biaya pemeliharaan ternak babi bisa dikurangi dan hasil penjualan bisa meningkat. 

 


  Bagikan artikel ini

Arsip Blog

 2024 (1)
 2023 (10)
 2022 (27)
 2021 (31)
 2020 (23)
 2019 (22)
 2018 (27)
 2017 (26)
 2016 (7)
 2015 (11)
 2014 (16)
 2013 (4)
 2012 (5)

Total: 210

Kategori

Semua