Bahasa Inggris dan Keindahan Sumba Kelas Bahasa Inggris Stube-HEMAT Sumba

pada hari Senin, 13 Juli 2015
oleh adminstube
 
 
“Yuk ngobrol pakai bahasa Inggris!” Ajakan ini bisa jadi dihindari sebagian besar mahasiswa, karena merasa tidak memiliki kosakata yang cukup. Tapi bagi sebagian lagi merasa bahwa ini adalah tantangan yang harus dihadapi. Benar, berbahasa adalah kombinasi pengetahuan, keterampilan dan seni, jadi kemampuan berbahasa ini akan semakin terasah ketika dilakukan secara berkelanjutan. Demikian pula di Sumba, kemampuan berbahasa Inggris perlu dikembangkan di kalangan anak muda dan mahasiswa Sumba untuk membantu memampukan mereka membangun komunikasi antar manusia di tengah keragaman bahasa di dunia, menguasai berbagai ilmu dan pengetahuan, bahkan, berkompetisi dalam dunia kerja secara global.
 

 

 
Stube-HEMAT Sumba membuka kelas bahasa Inggris dengan mengambil muatan lokal keindahan alam Sumba sehingga pembelajar tidak merasa asing dengan yang dipelajari.“Let’s Talk: The Gorgeous Sumba”menjadi swa-modul yang disusun mandiri oleh Stube-HEMAT. Buku ini berisi bacaan dan dialog singkat yang mengangkat berbagai potensi alam, keunikan budaya dan tokoh yang dikenal memiliki kontribusi positif untuk Sumba. Keindahan pantai dan keunikan air terjun mewakili potensi alam Sumba. Rumah tradisional di kampung adat dan kemegahan kubur batu menjadi daya tarik budaya Sumba, kemudian karya sentuhan tangan Yacob Tanda dan Gideon Mbiliyora melengkapi buku ini. Ternyata, setelah membaca modul tersebut, sebagian peserta baru mengetahui tempat-tempat yang dimuat di buku ini. Mereka pun akhirnya mendatangi secara langsung dan membuktikan keindahan dan keunikan tempat itu.
 
 
“Menurut saya buku ini bagus, sederhana tapi menarik, karena kami dapat belajar bahasa Inggris dengan cara yang berbeda, di mana kami tidak hanya dituntun membaca serta mengartikan saja, namun kami juga belajar mengetahui alam sekitar khususnya air terjun yang kami sendiri belum tahu, ditambah dengan tes rekaman yang membuat kami tambah semangat,” kata Ana Ratundima. Tak ketinggalan, Elsi berpendapat, “Menurut saya, kursus bahasa Inggris itu baik dan sangat bermanfaat bagi anak Sumba, karena kami belajar bahasa Inggris dengan teks berisi muatan lokal yang ada di Sumba, sebenarnya asyik dengan cara belajar seperti itu.”
 



Dari kacamata instruktur, Salmon Pandarangga, S.Si., M.Si, peserta rata-rata antusias dengan materi yang diberikan, kemampuan memang harus terus ditingkatkan, juga harus menciptakan kelompok teman yang bisa diajak belajar dan bercakap memakai bahasa Inggris, terlebih untuk bisa mempromosikan Sumba ke tingkat dunia. Hal ini dibenarkan oleh Trustha Rembaka, S.Th, koordinator Stube HEMAT Yogyakarta yang berkesempatan menjadi instruktur untuk beberapa kali pertemuan saat berada di Sumba. “Peserta nampak antusias dalam belajar bahasa Inggris meski beberapa kali menemui kata-kata baru dan harus mencari artinya di kamus. Sebagai teknik lain, pertemuan diadakan di luar ruang, di bawah pohon cendana, karena panas menyengat atap seng rumah di Waingapu. Dan di akhir tahapan belajar bahasa Inggris, peserta menjalani tes berupa ‘text reading’ dari sebuah bagian bacaan” jelasnya.
 
Yuk, teman muda promosikan Sumba dengan memakai bahasa Inggris. (TRU).
 

  Bagikan artikel ini

Arsip Blog

 2024 (1)
 2023 (10)
 2022 (27)
 2021 (31)
 2020 (23)
 2019 (22)
 2018 (27)
 2017 (26)
 2016 (7)
 2015 (11)
 2014 (16)
 2013 (4)
 2012 (5)

Total: 210

Kategori

Semua