Program Eksposur ke Stube-HEMAT Yogyakarta Komitmen Baru untuk Belajar dan Bersinergi
 

 

pada hari Rabu, 31 Agustus 2016
oleh adminstube
 



Program Eksposur ke Stube-HEMAT Yogyakarta memberi kesempatan kepada mahasiswa aktivis Stube-HEMAT Sumba belajar di Yogyakarta selama kurang lebih satu bulan. Tahun ini pelaksanaan program dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama terdiri dari Sumitro Umbu Ndamung dan Marten Rangga Mbani, keduanya dari STT Terpadu, Waingapu dan Irmawati Rambu Konga, mahasiswa STT GKS Lewa. Mereka berangkat menggunakan KM Wilis 7 Juli 2016 dan kembali ke Sumba 6 Agustus 2016.
Selama di Yogyakarta, Sumitro Umbu Ndamung, sering dipanggil Mitro, belajar pertanian terpadu kepada TO Suprapto di Joglo Tani, Seyegan Sleman. Di tempat ini Mitro belajar pengelolaan kawasan pertanian menjadi satu sistem yang saling berkaitan dan menghasilkan panen yang berkelanjutan. Saat ini ia telah memulai mengolah lahan pertanian miliknya di Kombapari sebagai tempat praktek ilmu yang ia dapat di Yogyakarta.

Kemudian Marten Rangga Mbani yang belajar ternak ayam milik pak Gendut Minarto di Temon, Kulonprogo saat ini telah membuat kandang ayam untuk pembesaran ayam dan ayam petelur di Mboka, Kanatang.

Sedangkan Irma, yang belajar jahit menjahit dan membuat tas, sesampainya di Sumba, ia langsung mendapat pesanan tas-tas kecil. Ia juga mendapat support dari kampusnya, STT GKS Lewa berupa mesin jahit. Keuntungan dari penjualan tas ia gunakan untuk membiayai studinya.


Kelompok kedua adalah Krisna SH Banju, mahasiswa Akademi Komunitas Negeri Waingapu, Frans Fredi K. Bara dan Nikson KW Laki Hama keduanya mahasiswa Universitas Wirawacana, Waingapu yang berangkat 31 Juli dari Waingapu menggunakan KMP Awu dan tiba kembali di Waingapu 30 Agustus 2016.
 
Di Yogyakarta, Krisna mendalami teknik pemeliharaan ternak babi yang meliputi pengelolaan kandang dan perawatan kesehatan ternak babi. Hasil pembelajaran ini bisa langsung ia terapkan karena ia memiliki sejumlah babi di rumahnya di Lewa.

Kemudian Nikson selama belajar di Yogyakarta, ia mempelajari tentang pemeliharaan kambing dalam kandang dan pengelolaan bisnis kambing milik Pdt. Em. Eko Samodra. Pengalaman dan pengetahuan baru ini sangat membantunya dalam pengelolaan ternak dan bisnis kambingnya di Waingapu.

Sedangkan Fredi yang mempelajari teknik cetak mencetak, pembuatan pin, gantungan kunci dan sablon kaos di usaha percetakan “Tosan Aji” ternyata mendapat respon bagus dari konsumen dan sebagian diantaranya langsung memesan kaos dan pin.
 
Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman, keenam utusan dari Stube-HEMAT Sumba berkesempatan mengenal kota Yogyakarta, berkunjung ke candi Borobudur dan pertama kali naik kereta api Prameks dari Yogyakarta ke Solo PP. Sentuhan sederhana tetapi cukup bermakna.

Para peserta berdialog tentang rencana mereka ke depan dan tanggung jawab untuk membagikan pengalaman dan pengetahuan yang mereka dapat kepada teman-teman di Stube-HEMAT Sumba dan masyarakat di mana mereka tinggal. Selain itu, mereka juga membangun komitmen bahwa mereka akan terus saling berkomunikasi dan memperkuat jaringan yang telah terbentuk, baik itu peternakan, kerajinan tas dan cetak mencetak pin dan sablon dan pertanian.
 
Akhirnya, tindakan nyata dari para peserta diharapkan mampu mendorong kemajuan di kalangan anak muda dan masyarakat Sumba. Ditunggu kerja dan karyanya!  (TRU).
 

  Bagikan artikel ini

Exposure to Stube Germany and   International Youth Camp 2017

pada hari Rabu, 24 Agustus 2016
oleh adminstube

 

 
 
 
Stube-HEMAT Indonesia merupakan program pengembangan diri yang berorientasi pada mahasiswa dari berbagai tempat di Indonesia. Exposure to Stube Germany and International Youth Camp dilaksanakan untuk meningkatkan persaudaraan internasional antar pemuda dan aktivis Stube yang ada di Jerman, serta berpartisipasi dalam International Youth Camp (IYC) peringatan 500 tahun reformasi gereja, yang akan diikuti sekitar 300 peserta dari 20 negara. Selain untuk mengenal pelayanan Stube Germany, peserta berkumpul untuk belajar mengenal Martin Luther, sejarah dan perkembangan sampai saat ini. Peserta juga aktif berpartisipasi dalam bentuk saling mengenal budaya dan keberagaman melalui pertunjukan seni, berbagi cerita dan ide dan diskusi kelompok.
 
Stube-HEMAT Indonesia mengundang mahasiswa menjadi peserta dalam kegiatan Exposure to Stube Germany and International Youth Camp yang diadakan mulai tanggal 26 Juli – 7 Agustus 2017 di Wittenburg, Jerman.
 
Persyaratan peserta
 
  1. Mahasiswa aktivis Stube-HEMAT Yogyakarta dan Sumba, dan kesanggupan mengikuti kegiatan Stube-HEMAT bagi peserta yang belum pernah mengikutinya.
  2. Berusia antara 18 – 25 tahun.
  3. Memiliki kemampuan komunikasi bahasa Inggris aktif.
  4. Memiliki keterlibatan dalam kegiatan masyarakat.
  5. Berpartisipasi secara aktif dalam setiap kegiatan program, dialog dan presentasi.
  6. Menunjukkan komitmen untuk mau belajar dan kerjasama internasional.
  7. Berpikiran terbuka, menghargai perbedaan dan penuh rasa ingin tahu.
  8. Memiliki kemampuan seni dan keterampilan.
  9. Kondisi kesehatan yang prima dan pribadi yang tangguh.
  10. Tahun 2018 peserta masih berada di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menerima kunjungan balik dari Stube-Germany.
  11. Lolos dalam tes seleksi peserta.

 

 
Biaya Kontribusi: 210 € per orang.
(akomodasi, konsumsi dan transport)
 
Pengambilan dan penyerahan formulir:
24 Agustus – 4 September 2016
 
Di Sekretariat Stube-HEMAT Yogyakarta.
Jl. Tamansiswa, Nyutran MG 2 / 1565 C.
Yogyakarta 55151
 
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Trustha Rembaka, S.Th., (081392772211)
Email: stubehemat@yahoo.com
Blog: stubehemat.blogspot.com
FB: Humas Stube

  Bagikan artikel ini

Arsip Blog

 2024 (1)
 2023 (10)
 2022 (27)
 2021 (31)
 2020 (23)
 2019 (22)
 2018 (27)
 2017 (26)
 2016 (7)
 2015 (11)
 2014 (16)
 2013 (4)
 2012 (5)

Total: 210

Kategori

Semua