Miliki Karakter Wirausaha

pada hari Sabtu, 22 Oktober 2022
oleh Elisabeth Uru Ndaya, S.Pd.
Oleh: Elisabeth Uru Ndaya, S.Pd.          

 

Karakter wirausaha merupakan faktor penting dalam mempertahankan jalannya bisnis. Karakteristik wirausahawan yang kuat akan mampu membantu wirausahawan tetap bertahan menghadapi persaingan bisnis yang semakin hari semakin ketat. Dalam menjalankan usaha, yang diperlukan bukan hanya modal dana, teknik pemasaran, dan promosi, namun juga dibarengi karakter wirausaha yang kuat. Karakter ini berguna dalam membangun dan memimpin sebuah bisnis seperti usaha tenun yang sedang digeluti oleh ibu-ibu penenun di Tanatuku. Karena pentingnya pembinaan karakter wirausaha, Multiplikasi Stube HEMAT di Sumba mengadakan diskusi bertopik ‘Karakter Wirausaha’ bersama ibu-ibu kelompok tenun Kawara Panamung di rumah Tenun Tanatuku (Jumat, 21/10/2022).

 

 

Pada kesempatan ini, Hotmaida Pangaribuan, S.Par, sebagai narasumber memberikan pemahaman tentang pengertian karakter wirausaha kepada kelompok perempuan penenun Tanatuku. Karakter merupakan cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu yang dapat membedakan seorang dari yang lain, baik pada lingkup keluarga, masyarakat dan negara. Wirausaha merupakan suatu tindakan pengambilan resiko untuk menjalankan kerja sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru yang berkembang dan mandiri. Ada 3 kebiasan yang menghambat jalannya usaha, yaitu: 1) lingkungan selalu ada dalam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan untuk memulai sesuatu baru yang menimbulkan resiko; 2) kemampuan untuk berdiri atau bertahan dan mengembangkan usaha sendiri tanpa mengandalkan bantuan pemerintah atau bantuan pihak lain; 3) lemahnya kemampuan melihat dan menciptakan peluang untuk memanfatkannya dengan kegiatan positif. Oleh sebab itu, untuk mengatasi kebiasaan di atas maka karakter berani, mandiri, dan kreatif harus ditanamkan pada diri pelaku wirausaha. Disamping itu ada 4 poin karakter wirausaha yang narasumber sampaikan kepada ibu-ibu penenun, yaitu karakter mandiri, komitmen, tanggung jawab dan integritas.

 

 

Setelah memberikan materi, narasumber bertanya apakah mereka sudah memiliki keempat karakter wirausaha tersebut, dan sudah mencapai berapa persen. Asri Kaita Endi, salah satu peserta diskusi merespon bahwa dari keempat karakter tersebut sudah 70% ia capai, namun ia mengakui mesti harus belajar banyak lagi. Narasumber dibantu Ince Anika Salean dan Nur Pariwana mengajak para peserta berada dalam kelompok kecil dan melakukan sharing bersama. Kelompok usia senior didampingi oleh Hotmaida, ibu-ibu muda didampingi oleh Ince Anika Salean dan para perempuan lajang didamping Nur Pariwana. Diskusi kecil tersebut membahas karakter apa yang paling sulit dan apakah ada kendala saat menerapkannya.

 

Yayanti Langga, Mahasiswa Unwina Prodi Peternakan mengakui bahwa karakter komitmen yang sangat berat diterapkan. “Gampang sekali saya berucap bahwa saya akan berkomitmen untuk melakukan sesuatu hal apapun itu namun susah untuk saya lakukan secara aksi nyata”, tegasnya. Begitu juga peserta lainnya, mereka mengakui hampir semua karakter tidak tuntas untuk mereka terapkan. Di akhir sesi, narasumber menawarkan kepada peserta jika ingin keempat karakter terlaksana dengan baik, hal utama yang harus dilakukan ialah memiliki hati yang taat, karena akan menolong kita mengenal Tuhan sehingga penyertaan dan pimpinan Tuhan selalu ada, dan apa yang kita kerjakan diberkati dan dibuat berhasil untuk kemuliaan nama Tuhan. Di akhir sesi narasumber menutup diskusi dengan mendoakan para peserta yang hadir. ***

 


  Bagikan artikel ini

Arsip Blog

 2024 (1)
 2023 (10)
 2022 (27)
 2021 (31)
 2020 (23)
 2019 (22)
 2018 (27)
 2017 (26)
 2016 (7)
 2015 (11)
 2014 (16)
 2013 (4)
 2012 (5)

Total: 210

Kategori

Semua