Orang Muda Jatuh Hati pada Pertanian

pada hari Selasa, 5 Juni 2018
oleh adminstube

 

 
 
 
Kabupaten Sumba Timur adalah salah satu kabupaten di Nusa Tenggara Timur yang kaya akan sumber daya alam dan salah satunya adalah pertanian. Luas lahan basah di kabupaten Sumba Timur 15.601 Ha dan luas lahan kering 547.701 Ha (BPS kabupaten Sumba Timur, 2016:193-197). Secara astronomis kabupaten Sumba Timur terletak antara 119°45-120°52 Bujur Timur (BT) dan 9°16-10°20 Lintang Selatan (LS). Secara geografis, Kabupaten Sumba Timur memiliki batas-batas utara dengan selat Sumba, selatan dengan lautan Hindia, timur dengan laut Sabu, barat dengan Kabupaten Sumba Tengah (BPS Kabupaten Sumba Timur, 2016: 3).
 
Tingkat permintaan pasar di kota Waingapu mengalami ketidakstabilan supply, terkadang produksi berlebih, sebaliknya bisa kekurangan persediaan. Ada beberapa sentrahortikultura yang menyokong pasar Waingapu yakni desa Marada Mundi dan Kiritana, kelurahan Lambanapu, Mauliru, Maulumbi, Mau Hau dan Kawangu. Beberapa wilayah di atas bisa produksi pertanian pada musim kemarau, namun sebagian lainnya tidak dapat berproduksi karena berada di pinggiran sungai (desa Marada Mundi, desa Kiritana) dan beberapa wilayah lain belum mampu berinovasi pertanian pada musim hujan.
 
Kenyataan di atas adalah salah satu masalah sosial sekaligus peluang usaha di bidang pertanian hortikultura. Beberapa orang muda yang masih berstatus mahasiswa ekonomi dan beberapa di antaranya adalah anggota Stube-HEMAT Sumba,melihat ini sebagai peluang bisnis, oleh karena itu terbentuk Komunitas Petani Muda yang mengambil keputusan untuk menjadi pelaku usaha di bidang pertanian. Strategi yang dilakukan dalam membangun usaha pertanian yakni dengan membentuk sentra-sentra produksi pertanian. Tujuan usaha ini adalah memanfaatkan sumber daya alam secara maksimal dan memperkenalkan kepada publik, bahwa suatu desa atau tempat dapat dikenal dengan produk-produk unggulannya.
 
Komunitas Petani Muda berjejaring dengan perusahaan Panah Merah, penyedia benih-benih unggul dan terpercaya bagi masyarakat. Komunitas ini memiliki anggota muda, yakni Frans Fredi Kalikit Bara, Aloysius Umbu Sili Ndingu, Hendrikus Hina Lunggu Manu dan Fransiskus K. Halang. Strategi pemasaran yang dilakukan yaitu menggunakan media sosial seperti Facebook, Whatsapp,  kartu identitas usaha dan melakukan pendekatan langsung dengan pihak pembeli yang ada di pasar dan di warung-warung makan. Komunitas ini optimis pada usaha pertanian berbasis sentra produksi. Ada satu alasan penting, kami mengeluti ini karena pertanian adalah kebutuhan pangan atau kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi setiap waktu karena konsumen pasti membutuhkan pangan setiap saat. Bisnis pertanian adalah salah satu usaha beromset besar jika serius dilakukan dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi pertanian. Selain itu, permintaan pasar terhadap pangan tidak akan pernah terputus.
 
Saat ini Frans Fredi Kalikit Bara dan Aloysius Umbu Sili Ndingu sedang membangun usaha Hortikultura dan mengembangkan tanaman cabe sejumlah 4.000 bibit, semangka 1.000 bibit dan beberapa tanaman lain seperti melon, kol, pepaya Kalifornia, terong ungu dan paria di Lambanapu. Sedang Hendrikus Hina Lunggu Manu dan Fransiskus K. Halang mengembangkan usaha jagung hibrida di lahan 2 Ha di Kadumbul.
 
Pengembangan usaha komunitas ini tidak hanya terfokus pada anggota tetapi juga melakukan pembinaan-pembinaan bagi orang muda sehingga dapat bertumbuh sebagai pelaku usaha muda dan dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. (Frans Fredi Kalikit Bara)

  Bagikan artikel ini

Arsip Blog

 2024 (1)
 2023 (10)
 2022 (27)
 2021 (31)
 2020 (23)
 2019 (22)
 2018 (27)
 2017 (26)
 2016 (7)
 2015 (11)
 2014 (16)
 2013 (4)
 2012 (5)

Total: 210

Kategori

Semua