Anak Aset Penerus Bangsa Program Village and Me

pada hari Jumat, 31 Agustus 2018
oleh adminstube
 
 
 
Anak merupakan manusia atau individu yang memiliki bermacam potensi dalam dirinya yang perlu dikembangkan dalam menjalani hidupnya. Anak juga merupakan generasi penerus kepemimpinan bagi bangsa ini, oleh karena itu, anak perlu dilatih dan dibimbing dalam mengembangkan ide-ide yang mereka miliki. Pemahaman betapa berharganya seorang anak belum sepenuhnya dimengerti oleh orang tua.
 
Salah satu persoalan sosial yang terjadi di desa Rakawatu, desa asal saya, adalah rendahnya kepedulian orang tua terhadap pendidikan anak. Situasi ini tidak mendukung bagi perkembangan intelektual anak-anak, karena mereka adalah generasi penerus Sumba sekaligus bangsa ini. Mereka seharusnya mendapat kesempatan dan dukungan yang kuat dari orang tuanya untuk mendapat pendidikan secara layak dan baik. Ini menjadi tantangan saya yang berasal dari Rakawatu untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk anak-anak di desa saya saat libur kuliah. Akhirnya saya memberanikan diri mengajukan diri menjadi peserta program Village and Me, salah satu program Stube HEMAT Sumba.
 
Stube-HEMAT Sumba merupakan lembaga pendampingan anak muda dan mahasiswadi Sumba yang bekerja mewujudkan kesadaran untuk memahami masalah di sekitarnya. Dari banyak program yang dimiliki, Program Village & Me memberi peluang kepada anak muda dan mahasiswa untuk mengembangkan diri dan memahami persoalan sosial di sekitarnya dengan mengirim kembali mahasiswa ke desa asalnya untuk melaksanakan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
 
 
 

 

 

 

Setelah beberapa kali bertemu dan berdiskusi dengan team Stube-HEMAT Sumba tentang program ini, akhirnya pada tanggal 1 Agustus 2018, Stube-HEMAT Sumba mengirim saya ke GKS Rakawatu, Lewa untuk melaksanakan kegiatan untuk anak-anak di desa saya. Saya ingin berbagi dan belajar bersama anak sekolah minggu di GKS Rakawatu.
 
 
Kegiatan yang saya rancang ini bisa menjadi sarana anak-anak bisa menyalurkan aspirasi dan aktualisasi diri anak dalam bidang seni, sehingga ide-ide anak dapat dikembangkan melalui kreativitas-kreativitas yang mereka miliki dalam dirinya. Kegiatan yang dilaksanakan, yaitu lomba menggambar, membaca dan mewarnai. Lomba menggambar diikuti oleh anak kelas V-VI, lomba membaca diikuti oleh anak kelas III-VI, dan lomba mewarnai diikuti oleh anak usia PAUD sampai kelas II.
 
 

 

Sebagai mahasiswa jurusan Biologi, saya juga berbagi bagaimana membuat pupuk bokashi dan nutrisi pakan ternak dengan para petani di desa saya. Selain cara membuatnya praktis dan sederhana, bahan-bahannya juga tersedia di sekitar rumah. Dengan memiliki ketrampilan membuat pupuk sendiri, para petani diharapkan bisa mengurangi biaya belanja pupuk, selain itu pupuk ini juga merupakan pupuk organik yang ramah lingkungan. Karena ternak juga menjadi salah satu pendapatan keluarga, maka dengan peningkatan nutrisi yang dibuat dari bahan lokal seperti jantung pisang dan gula cair, ternak para petani akan lebih sehat dan tumbuh dengan baik, sehingga harga jualnya pun meningkat.
 
Pdt. Benyamin Melip, S.Th, pendeta setempatmengapresiasi kegiatan ini dan mengatakan, “Melalui kegiatan ini anak-anak dapat membangun rasa percaya diri dalam mengikuti perlombaan, melatih kemandirian dacara berpikir anak yang kritis, serta melatih anak lebih kreatif untuk mengembangkan ide-ide yang mereka miliki.”
 
Anak merupakan individu yang memiliki bermacam potensi dan mereka sangat membutuhkan bimbingan dan dampingan dari orang tua atau orang yang lebih dewasa darinya melalui berbagai aktivitas positif. Meskipun sederhana, aktivitas ini menjadi sarana bagi anak-anak untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki dan menumbuhkan motivasi belajar mereka. (Naser Randa Hailu Poti).
 
*) Naser Randa Hailu Poti,
Mahasiswa Unkriswina, pendidikan biologi, tinggal di Lewa Rakawatu, Lewa.

 


  Bagikan artikel ini

Diberkati Untuk Menjadi Berkat

pada hari Kamis, 30 Agustus 2018
oleh adminstube
 
 
Nama lengkap saya Sepritus Tangaru Mahamu,biasa disapa Sep oleh teman-teman. Saya mahasiswa Akademi Komunitas Negeri Sumba Timur, sebuah Pendidikan Di luar Domisili di bawah naungan Politani Negeri Kupang,jurusan Peternakan yang memiliki dua program studi yakni produksi ternak dan kesehatan hewan. Program studi kesehatan hewan inilah yang saya ambil.
 
Awalnya, saya biasa saja,seperti mahasiswa lainnyayang menjalani rutinitas perkuliahan, mengikuti kelas, mengerjaakan tugas, juga nongkrong di warung kopi kampus sambil melakukan hal-hal yang tidak berfaedah seperti merokok dan merayu mahasiswi yang lewat. Hingga akhirnya dipertengahan tahun 2017 tepatnya bulan Mei,saya diperkenalkan sebuah organisasi pendampingan mahasiswa yakni Stube-HEMAT Sumba. Saat itu saya diajak oleh Jufri Adi Papa dalam sebuah kegiatan pelatihan entrepreunersip Stube-HEMAT Sumba yang diadakan di GKS Umamapu Cabang Pambotandjara pada tanggal 12-14 Mei 2017.
 
 
Di sinilah awal saya mengenal Stube-HEMAT Sumba, organisasi yang memiliki Misi terwujudnya kesadaran manusia, khususnya mahasiswa dan pemuda, untuk memahami masalah disekitarnya. Dari kegiatan ini ada satu hal yang saya petik “sekarang saatnya memulai langkah untuk mewujudkan ide-idemu dan menjadi anak muda yang mandiri” sebagaimana disampaikan oleh Trustha Rembaka, koordinator Stube HEMAT Yogyakarta,yang saat itu berada di Sumba.

 
Dari sinilah petualangan pikir dimulai, bahkan menjadi jatuh cinta pada Stube-HEMAT Sumba. Mulai saatitu juga saya tidak ingin melewatkan satu pun program yang diadakan oleh Stube-HEMAT Sumba,salah satunya adalah pelatihan jurnalistik yang diadakan bulan Juni 2017.  Saat pertama kalinya dalam sejarah Bangsa Indonesia memperingati hari lahir Pancasila sesuai dengan Kepres Nomor 24 tahun 2017, dalam pelatihan yang bimbing oleh Oskar Shaja yang merupakan kurator Waingapu.com, saya menghasilkan tulisan pertama saya yang berjudul “peringatan berlabel Garuda” yang termuat di situs Waingapu.com. Tulisan pertama saya ini begitu berkesan dan memotivasi saya melahirkan tulisan-tulisan saya yanglain. Sungguh di luar dugaan, ada dorongan kuat dalam diri saya untuk membagikan ilmu yang sudah memberkati saya menjadi wartawan di media lokal Suara Jarmas, kepada remaja dan pemuda. Untuk langkah awal, saya bekerjasama dengan SMAN 1 Pandawai dengan membuat pelatihan jurnalistik perdana ditingkat SMA pada Agustus 2017 melalui komunitas Ana Tana. Komunitas ini saya bentuk sebagai ruang dan wadah bagi pemuda dan remaja di Pandawai untuk menyalurkan kreativitas serta bakat mereka.

Selain itu, saya juga mengikuti berbagai pelatihan lainnya namun ada satu hal yang paling berkesan bagi saya yakni ketika pada Agustus 2017 saya diberikan kesempatan untuk menjadi berkat bagi desa saya di Laihobu yang merupakan bagian dari kecamatan Paberiwai melalui program Village and Me. Saya saat itu benar-benar diutus menjadi berkat bagi desa, saya memulai dengan bernyanyi dengan vokal grup di GKS Kananggar Cab. Laihobu, bermain dan berbagi dengan anak sekolah minggu serta sharingbersama gurunya yang kemudian kegiatan ini saya tutup dengan berbagi di SDN Laihobu mulai dari mengajar hingga berbagi alat tulis-menulis dengan mereka.
 
Saya sudah merasakan berkat yang luar biasa pikir saya, ternyata ada satu berkat besar yang menunggu saya lagiyakni menjadi salah satu peserta eksposur Yogyakarta bersama Jufri Adi Papa dan Meliani Retang. Sungguh hal ini adalah anugerah Tuhan yang tidak bisa saya jabarkan dengan kata-kata. Tugas saya sekarang adalah fokus belajar dan menyerap ilmu di Yogyakarta untuk diterapkan dan dibagikan di Sumba.


Hari ini kalian diberkati dengan luar biasa melalui kegiatan-kegiatan Stube-HEMAT, jadi harus membuktikan ‘impact dari rasa syukur atas berkat ini untuk menjadi berkat bagi orang lain. Harus berbenah dengan segala kebiasaan lama, biasakanlah melakukan hal yang benar, bukan membenarkan hal-hal yang biasa dilakukan, pesan Ariani Narwastujati, direktur eksekutif Stube-HEMAT di Indonesia.
 
Akhirnya karena saya diberkati, maka saya bertekad untuk menjadi berkat bagi yang lain. (STM).
 

  Bagikan artikel ini

Sumba, Anak Mudanya  dan Yogyakarta 

pada hari Rabu, 29 Agustus 2018
oleh adminstube
 

Setiap wilayah memiliki karakteristik dan potensi masing–masing yang harus ditemukan oleh warga masyarakat wilayah itu, sehingga bisa dijadikan sebagaipotensi penggerak perekonomian  dan pembangunan di daerah tersebut. Tentu saja hal ini harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Apabila masyarakat di wilayah yang berpotensi tidak mampu menemukan, menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki, dan tetap hidup dalam kemiskinan,maka potensi itu akan bermakna seperti pepatah anak ayam mati dalam lumbung padi.


Sumba merupakan pulau kecil dengan luas wilayah sekitar 11.153 km­­2, memiliki banyak potensi, mulai dari sumber daya alam, budaya yang masih asli, wisata pantai, bukit dan airterjun yang indah, pertanian dan potensi lain. Pos-Kupang.com memberitakan bahwa pulau Sumba baru saja dirilis sebagai salah satu diantara 33 pulau terindah oleh majalah FocusJerman (Focus 17. February 2018, halaman 116). Majalah Focus merupakan salah satu majalah mingguan terkemuka di Jerman, yang mengangkat judul Sumba Kein Tanz, aber ein Traum yang berarti ‘Sumba, Bukan Nama Sebuah Tarian, Tapi Sebuah Mimpi” untuk menggambarkan betapa indahnya pulau ini. Selain itu, pulau ini juga memilikihotel terbaik dan termahal di dunia yakni hotel Nihiwatu di Sumba Barat.



Semua ini menggambarkan bahwa Sumba itu sebenarnya kaya potensi. Sayang sekali potensi tersebut sangat kontras dengan realita masyarakatnya yang masih miskin berdasarkan data statistik 2015–2017 yang menyatakan bahwa angka kemiskinan di Sumba rata-rata masih di atas 30%. Angka tersebut terpaut jauh mencapai 21% dari rata-rata angka kemiskinan di Indonesia yang menunjuk pada level9%. Mempertimbangkan hal ini, maka perlu dilakukan metode belajar ke daerah yang sudah maju, salah satunya adalahYogyakarta. Atas dasar inilah Stube HEMAT Sumba mengirim aktivisnya untuk belajar di Yogyakarta melalui program eksposure ke Stube HEMAT Yogyakarta.

Program Eksposur Yogyakarta merupakan program yang bertujuan untuk mengembangan kapasitas anak muda dari Sumba melalui pendampingan soft-skill yang diharapkan dapat melahirkan kemandirian dan kemampuan di kalangan anak muda Sumbasehingga mereka bisa mengelola potensi yang ada. Eksposur Yogyakarta dijadikan program tahunan yang rutin dilaksanakansejak tahun 2010 sampai saat ini.

 

 
Tahun 2018 ini, Stube-HEMAT Sumba mengirim tiga orang mahasiswa sebagai peserta Eksposur Yogyakarta yakni Jufri Adi Papamahasiswa Universitas Kristen Wira Wacana Sumba sekaligus anggota tiStube HEMAT Sumba yang akanmempelajari kesekretariatan dan pertanian terpadu; Sepritus Tangaru Mahamu, mahasiswa Politani Negeri Kupang PDD Sumba Timur, yang akan memperdalam jurnalistik dan peternakan; serta Meliani Retang, mahasiswa STT GKS Lewa, yang akanmempelajari pangan lokal dan pertanian terpadu. Kurang lebih 1 bulan di Yogyakarta mereka akan berproses melalui setiap kegiatan yang diikuti, dimulai sejak 24 Agustus sampai dengan 20 September 2018.


Selamat berproses di Yogyakarta! (JUF).
 

  Bagikan artikel ini

Sebelum Meninggalkan Sumba

pada hari Senin, 27 Agustus 2018
oleh adminstube
 
 
Meninggalkan Pulau Sumba untuk pertama kali dan berada di luar pulau hampir satu bulan penuh, bukan hal sederhana, terutama bagi keluarga yang akan melepaskan anaknya. Itu juga yang saya tangkap dari sorot mata ibu, sedikit panik ketika saya pamit akan ke pulau Jawa. Biasanya saya hanya pamit bermain ke tempat teman di kabupaten tetangga. Setelah memahami kepergian saya, ibu mengingatkan saya untuk melakukan ritual bagi yang pertama keluar Sumba dengan meminta ijin dan restu kepada almarhum ayah. Ritual ini dinamakan Wangu Uhu Mameti(memberi makan arwah) dan Wuangu Pahappa (memberi arwah sirih pinang) dan Parmihi la Mameti (memohon ijin diri dan perlindungan dari arwah) yang kemudian saya wujudkan dalam doa dan menyalakan lilin di atas nisan ayah. Itulah adat Marapu yang kami punya di Sumba dan itulah yang dimaksud ibu meskipun kami sudah menjadi penganut ajaran Kristen, tetapi beberapa kebiasaaan kepercayaan Marapu melatar belakangi kehidupan kami.

Marapu, kepercayaan nenek moyang orang Sumba, mempercayai Tuhan dalam wujud Mabakulu Wuamata Mabalaru Rukahilu(matanya besar dan telinganya lebar) yang berarti Mahamelihat dan mendengar. Kepercayaan Marapu percaya bahwa setiap orang mati dapat diajak berkomunikasi, dapat mendengar dan dapat melindungi orang yang dikasihinya. Perubahan jaman perlahan-lahan menggeser kepercayaan ini, dimana sekarang sebagian besar masyarakat Sumba sudah memeluk agamanya masing-masing. Namun demikian Marapu masih terus dijaga dan dianut oleh sebagian masyarakat Sumba terlebih setelah pemerintah mengakui keberadaan kepercayaan-kepercayaan lokal Nusantara termasuk Marapu.
 
Setelah melakukan ritual ini saya pun berpamitan dan melanjutkan kegiatan yakni mengikuti pembekalan pada tanggal 23 Agustus di sekretariat Stube-HEMAT Sumba bersama tim Sumba. Program Eksposur Yogyakarta merupakan program tahunan Stube-HEMAT Sumba yang akan mengirim aktivisnya untuk belajar di Stube-HEMAT Yogyakarta dan selalu dinanti-nantikan, menjadi peserta eksposure Yogyakarta adalah sebuah kesempatan berharga dan merupakan sebuah berkat besar, Program Eksposur Yogyakarta 2018 yang artinya merupakan angkatan kesembilan Stube Hemat Sumba telah mengutus Jufri Adi Papa untuk mempelajari kesekretariatan dan pertanian, Meliani Retang mempelajari pertanian dan pengelolaan pangan lokal dan Sepritus Tangaru Mahamu yang akan mempelajari bidang Jurnalistik serta peternakan.

Peserta Eksposur Yogyakarta akan belajar selama kurang lebih 28 hari di kota ini, dari tanggal 24 Agustus sampai 20 September 2018. Tentu ini bukanlah waktu yang singkat, persiapan harus matang dan tentunya harus disertakan ijin dari orang tua terutama bagi yang pertama kali akan keluar dari pulau sumba. Setelah menginap semalam di sekret Stube, saya dan teman-teman melakukan perjalanan ke Jogja pada esok paginya. Tibalah waktunya menimba ilmu dan diharapkan kembali dengan stok penuh untuk ritual lain yang dipetik dari perjalanan ke Jogja. (STM).
 

  Bagikan artikel ini

Arsip Blog

 2024 (1)
 2023 (10)
 2022 (27)
 2021 (31)
 2020 (23)
 2019 (22)
 2018 (27)
 2017 (26)
 2016 (7)
 2015 (11)
 2014 (16)
 2013 (4)
 2012 (5)

Total: 210

Kategori

Semua