Berharaplah, Tuhan Mendengar Ibadah pembukaan program Stube-HEMAT Sumba

pada hari Senin, 22 Januari 2018
oleh adminstube
 
 
 
Keberadaan Stube-HEMAT Sumba melewati sebuah perjalanan panjang sejak 2008 hingga sampai saat ini  merupakan berkat Tuhan. Lembaga ini memfasilitasi anak muda dan mahasiswa melalui pelatihan-pelatihan dan diharapakan bisa membentuk seseorang lebih berkualitas demi masa depan lebih baik.
 
Pelatihan-pelatihan Stube-HEMAT Sumba memperlengkapi mahasiswa di Sumba. Mereka mendapat manfaat secara pribadi maupun untuk masyarakat seperti pembuatan kerajinan bambu yang ditekuni oleh Danial Wolu Paraing di Kanjonga Bakul. Ia memanfaatkan bambu menjadi kerajinan yang menghasilkan uang dan keterampilan ini mengantarnya menjadi pengajar di salah satu SMP di Sumba Timur. Berikutnya, Sumitro Umbu Ndamung yang belajar bercocok tanam bawang dan lombok di Yogyakarta, ia mendapat kesempatan dari Dinas Pertanian mendampingi kelompok tani di desa asalnya, Kombapari, Katala Hamu Lingu dan masih ada kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan aktivis Stube untuk masyarakat.
 
Di tahun 2018 ini Stube-HEMAT Sumba memiliki beberapa program antara lain HAM dan Kesetaraan Gender, Pertanian Organik, Sumber Daya Manusia menghadapi Tuntutan Global dan Pariwisata: inventarisir Peninggalan Budaya. Apa juga program tambahan yaitu Jurnalistik, Village & Me dan Ekposur ke Stube-HEMAT Yogyakarta. Sebagai pembukaan program tahun 2018, Stube-HEMAT Sumba mengadakan Ibadah pembukaan Awal Tahun program 2018 pada tanggal 20 Januari 2018 dan mengundang aktivis di beberapa kampus di Waingapu dan sekitarnya, Unkriswina, STT Terpadu, STT GKS Lewa, GMNI dan IKPML
 
Ada sekitar 26 orang peserta menghadiri ibadah yang dilayani Pdt. Dominggus Umbu Deta, S.Th, koordinator Stube-HEMAT Sumba. Ia menyampaikan firman Tuhan dari Mazmur 64:1-11 yang menegaskan bahwa apa pun yang dilakukan harus didasari bersama Tuhan. Ada dua hal, pertama, sebagai anak muda, mahasiswa atau aktivis Stube-HEMAT, kita harus memiliki pengharapan kepada Tuhan sebagai tempat perlindungan orang benar yang hidup jujur, setia dan taat meski menghadapi kesulitan. Artinya, sebagai team maupun aktivis Stube-HEMAT Sumba, lakukan setiap tugas dan tanggung jawab dengan segala konsekuensi dengan keyakinan bahwa Tuhan selalu menyertai.
 
Kedua, orang benar harus bergantung dan berharap pertolongan Tuhan. Orang percaya memiliki harapan, tidak hanya berdoa, memohon dan meminta tolong, tetapi perlu iman yang kuat kepada Tuhan. Harus ada harapan yang ingin diraih dalam satu tahun ke depan terkait program Stube-HEMAT Sumba. Harapan inilah yang menjadi kekuatan untuk diwujudkan menjadi tindakan nyata. Benar bahwa setiap pelayanan akan menghadapi tantangan yang tidak mudah, tetapi Mazmur ini mendorong aktivis berani mendeklarasikan keyakinan sebagai “harapan” adanya pertolongan Tuhan dalam setiap situasi (ayat 8-11).
 
Di akhir acara Stube-HEMAT Sumba memfasilitasi dialog bersama dengan peserta berkaitan dengan Stube-HEMAT dan program-program. Peserta berharap adanya kolaborasi kegiatan dengan organisasi-oraganisasi anak muda dan perguruan tinggi yang ada di Sumba Timur.
 
Stube-HEMAT Sumba memasuki tahun kesepuluh. Ini bukanlah suatu kebetulan tetapi ini adalah berkat Tuhan. Dari rencana dan harapan itu Stube-HEMAT Sumba ikut ambil bagian untuk melahirkan generasi anak muda yang mampu berkompetisi di berbagai bidang demi kemajuan Sumba.  (Jufri Adipapa).

  Bagikan artikel ini

Arsip Blog

 2024 (1)
 2023 (10)
 2022 (27)
 2021 (31)
 2020 (23)
 2019 (22)
 2018 (27)
 2017 (26)
 2016 (7)
 2015 (11)
 2014 (16)
 2013 (4)
 2012 (5)

Total: 210

Kategori

Semua