Salah satu kunci keberhasilan usaha apapun adalah manajemen yang baik, sehingga kemampuan manajemen harus dimiliki oleh orang-orang yang berkecimpung dalam suatu usaha. Lebih lagi jika usaha tersebut adalah usaha yang berkaitan menghasilkan profit, pengetahuan dan keterampilan berkaitan manajemen mutlak dimiliki, juga secara sadar harus terus belajar dan meningkatkan kualitas manajemen agar berhasil, menguntungkan dan sesuai dengan tantangan zaman.
Situasi ini dialami para peternak babi di Sumba Timur dalam koordinasi Multiplikasi Stube HEMAT di Sumba, dimana mereka harus mengelola dengan baik ternak babi yang mereka miliki. Penguatan kapasitas peternak melalui diskusi dan pelatihan terus dilakukan secara kontinyu. Di awal tahun 2022 ini para peternak berdialog dengan akademisi, yaitu Yessy Tamu Ina, S.Pt, M.Si, dosen Fakultas Peternakan Universitas Kristen Wira Wacana, di kediaman Apriyanto Hangga, (Multiplikator Stube HEMAT) di Mboka, kecamatan Kanatang, Sumba Timur (Minggu, 20/2/2022). Tak kurang dua puluh empat peserta mahasiswa dan peternak mengikuti kegiatan ini dengan tema Manajemen Peternakan Babi. Dari kegiatan ini para peserta memiliki pengetahan tambahan untuk memelihara dan mengembangkan ternak babi. Secara umum, kegiatan peternakan babi adalah breeding atau pengembangan dan fattening atau penggemukan, dimana dua aspek ini para peternak harus memahami manajeman pemeliharaan ternak babi secara intensif untuk memaksimalkan produksi, meliputi pembibitan, perkandangan, pakan, sanitasi, biosecurity, dan penyakit atau virus.
Breeding atau pengembangan ternak babi adalah kegiatan pemeliharaan babi agar berkembang, melalui:
- pemilihan jenis calon induk yang baik, sehat dan memiliki anak yang banyak. Ciri induk yang baik adalah babi dalam kondisi sehat, moncongnya pendek, puting susu banyak, makan lahap dan bergerak lincah.
- pemilihan calon pejantan yang baik dan sehat. Ciri pejantan yang baik adalah gesit, makan lahap dan jelas asal usulnya agar tidak terjadi perkawinan sedarah.
- pemeliharaan dan perawatan babi bunting. Ini membutuhkan perhatian dan ekstra hati-hati dari memahami makanan yang baik dan sehat, memahami kapan masa babi birahi, kondisi siap beranak dengan segala perhitungannya.
- pemeliharaan dan perawatan, dari anak babi, babi bunting, babi beranak dan babi pejantan membutuhkan ketelitian dalam pola makan agar sehat dan cepat besar. Bagaimana merawat babi sejak baru dilahirkan, penyediaan makanan yang baik, sehat dan bergizi. Bagaimana vaksinasi dan perawatan khusus, misalnya kapan waktunya untuk menyapih dari induknya, memotong gigi, maupun pemotongan ekor, dan kandang yang layak.
- biosecurity, ini menjadi penting dan harus dipahami setiap peternak babi apalagi diperhadapkan dengan infeksi virus yang mematikan belum lama ini. Biosecurity mencakup mengenal jenis-jenis penyakit babi, memiliki data rekam ternak yang dipelihara, pengelolaan kandang yang steril, hubungan ternak dengan ternak lain dan penggunaan disinfektan, termasuk bagaimana langkah-langkah jika menemukan gejala yang mencurigakan untuk segera melapor ke dinas terkait.
Fattening atau penggemukan ternak merupakan bagian dari pengembangan pemeliharaan babi, tetapi lebih fokus pada memahami pola pemberian pakan, mengenal jenis pakan baik pabrikan maupun buatan sendiri dan nutrisi dan vitamin yang dibutuhkan untuk ternak, termasuk perawatan khusus agar bobot berat babi yang dipelihara dapat meningkat dalam waktu singkat dan sehat. Ini membuat harga jual ternak babi tinggi. Aspek lain dalam penggemukan babi adalah desain kandang sesuai dengan perkembangan babi tersebut.
Dialog dan praktek dengan pemangku kepentingan yang terkait merupakan proses pengayaan ilmu dan pengetahuan dimana para peternak akan memiliki kemampuan manajemen ternak yang lebih baik dan akhirnya menghasilkan produk ternak babi yang berkualitas dan menguntungkan. Secara tidak langsung keberhasilan ini akan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. ***