Program Multiplikasi Stube HEMAT di Sumba
Di hari ulang tahun ke-76 kemerdekaan Republik Indonesia, peran pemuda sebagai inisiator masih sangat diperlukan untuk mengisi kemerdekaan dengan melakukan hal-hal positif, terutama di era digital saat ini. Digitalisasi dengan segala kemudahan untuk mendapat dan mengolah informasi membuat semua aktivitas manusia bisa disajikan secara daring, demikian juga potensi-potensi Indonesia dapat diperkenalkan ke seluruh dunia hanya melalui akses internet. Oleh sebab itu pemuda dan mahasiswa dituntut terus belajar dan melahirkan karya nyata untuk meningkatkan daya saing Indonesia.
Dalam rangka menyambut hari kemerdekaan, Elisabeth Uru Ndaya, multiplikator Stube HEMAT di Sumba sekaligus penggerak dan ketua pemuda desa, menggugah semangat mahasiswa dan pemuda desa Tanatuku agar menjadi pemuda yang produktif, inovatif dan kreatif memanfaatkan media sosial sebagai platform komunikasi dan sosialisasi, dalam diskusi dengan menghadirkan Reynaldo Erick (Senin, 16/08/2021). Reynaldo Erick adalah seorang muda yang menekuni dunia digital dan memberikan pengalaman menarik atas apa yang digelutinya. Ia memiliki akun YouTube dan memiliki ribuan subscriber. Konten YouTube yang ia miliki merupakan pengenalan tempat-tempat wisata yang ada di Sumba Timur dan konten yang dibuatnya berhasil mendatangkan turis dari beberapa negara untuk berwisata di Sumba, dan ia menjadi pemandunya. Tidak hanya YouTube saja, melainkan FB dan Instagram ia gunakan untuk promosi wisata daerah. Inilah salah satu manfaat dan kegunaan media digital, tidak hanya mendatangkan income tetapi juga berhasil membantu mempromosikan daerah ke manca negara. Erick mengajak pemuda agar ‘melek’ dengan media yang ada dan tak lupa ia mengajarkan cara membuat akun YouTube, cara membuat video hingga cara mempromosikan konten dan media yang dimiliki.
Mendengar banyak manfaat media digital, sebagai langkah awal pemuda dan mahasiswa sepakat membuat konten video di atas bukit Ndapayami, desa Pambotandjara, Kec. kota Waingapu, Sumba Timur, dengan tema ‘Pemuda Tangguh Indonesia Tumbuh’, sekaligus perayaan HUT Kemerdekaan RI yang ke-76. Keindahan bukit yang bergelombang dengan lekuk-lekuk yang mengagumkan, dilengkapi dengan pemandangan sunset yang luar biasa indahnya, menambah semangat peserta menyiapkan konten tersebut. Seragam putih hitam dan pita merah putih yang diikatkan di kepala, juga kibaran bendera merah putih menggugah rasa nasionalisme yang tinggi dan rasa cinta tanah air. Beberapa kesan dan pesan dari peserta seperti Meliyanti Njurumana, “Adanya Covid-19 benar-benar membatasi masyarakat yang harusnya berkumpul bersama namun harus saling menjaga jarak”. Sementara pemuda lainnya menyatakan harapan agar bangsa ini segera pulih dan merdeka dari Covid-19.
Sekali lagi, hal penting yang perlu dipahami untuk menjadi pemuda yang inovatif dan kreatif adalah kesadaran diri melihat keadaan sosial, membuka diri pada lingkungan yang lebih luas dan memiliki kepekaan terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat. Apalagi di masa pandemik Covid-19 sekarang ini, peran pemuda sangatlah penting untuk mengedukasi masyarakat agar bisa memerdekakan diri dari pandemi. ***