Oleh: Apriyanto Hangga
Memberikan pemahaman kepada masyarakat peternak dalam masa-masa wabah African Swine Fever (ASF) sangat penting dilakukan, mengingat terbatasnya media informasi dan interaksi dengan orang-orang yang berkompeten dalam permasalahan, yang disebabkan juga karena terbatasnya sarana dan prasarana yang ada. Kegiatan ini dilakukan di Desa Prai Paha dan Desa Mbinu Dita, Kec Nggaha Ori Angu (Kamis dan Sabtu, 11-13/02/2021). Antusias warga sangat terlihat dengan hadirnya sekitar 50 peserta yang terdiri dari 32 masyarakat umum dan 18 orang mahasiswa dan pemuda gereja yang melakukan usaha ternak babi.
Kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi untuk memberikan pemahaman dan pendidikan pada masyarakat tentang berbagai hal yang berkaitan dengan wabah yang sedang menyerang dan vaksinasi ternak babi di dua desa tersebut. Kegiatan dua hari ini dibagi dalam 2 proses. Hari pertama adalah pemaparan materi oleh narasumber dan tanya jawab bersama peserta, serta vaksinasi ternak dan pada hari kedua kegiatan difokuskan pada vaksinasi saja.
Luter Mungguway, A.Md.Pt dan Benyamin Juruhapa, A.Md.Pt adalah narasumber dalam kegiatan tersebut, sekaligus penyuluh dari Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Timur. Beberapa hal penting yang disampaikan adalah memahami virus dan penyakit ternak babi serta pentingnya vaksinasi pada ternak. Kunjungan lapangan juga dilakukan oleh nara sumber untuk melihat permasalahan yang terjadi, dan dapat diketahui bahwa ternyata virus yang menyerang ternak babi warga adalah Hog Cholera. Virus ini sudah ada vaksinnya sehingga petugas langsung melakukan vaksinasi terhadap ternak warga sejumlah 50 ekor.
Kegiatan di hari kedua difokuskan untuk vaksinasi ternak. Warga menunggu di tempat masing-masing dan pada kegiatan ini berhasil melakukan kegiatan vaksinasi pada ternak sebanyak 55 ekor. Kegiatan Pendampingan dan Vaksinasi ini membuat warga senang karena hampir 2 tahun tak pernah ada kegiatan vaksinasi untuk ternak mereka, bahkan kegiatan ini telah membantu melakukan kegiatan vaksinasi untuk lebih dari 100 ekor ternak.
Program Multiplikasi Stube HEMAT ini dipandang penting karena membantu masyarakat, maka dilakukan kerja sama dengan pemerintah desa dan dinas peternakan, menjadi program tetap vaksinasi ternak babi setiap 6 bulan.***