Pada tanggal 25 Agustus 2014, tepatnya hari Senin pagi ketika aku sedang sarapan, tiba-tiba telepon berbunyi, dan sang penelepon adalah Apriyanto Hangga, salah seorang tim Stube-HEMAT Sumba. Ia menanyakan keberadaanku dan kuberitahukan bahwa aku sedang praktek pelayanan jemaat di GKS Kawangu. Kemudian Om Yanto, panggilan akrab Apriyanto Hangga, langsung mengatakan, “yaah, gagal dehhh.....”
“Berangkat Yogyakarta kah?” teriakku spontan.
Om Yanto mengiyakan.
Aku langsung menanyakan jadwal keberangkatannya dan iapun memberitahukan bahwa rencana berangkat tanggal 2 September 2014.
“Aku siap ikut karena masa praktekku selesai tanggal 31 Agustus 2014” jawabku dengan mantap.
Pada hari itu sekitar jam satu siang, aku diminta segera datang dan bertemu di sekretariat Stube-HEMAT Sumba untuk membahas keberangkatan ke Yogyakarta.
Karena begitu senangnya terpilih sebagai peserta utusan belajar ke Yogyakarta, sarapan kutinggalkan begitu saja di atas meja kamar dan aku keluar kamar sambil teriak-teriak dan lompat-lompat.
“Kakakkkkkk, saya senanggggggg! Kataku
Akhirnya impianku untuk ke Yogyakarta terkabul. Tapi, tak disangka, sarapanku dimakan kucing! Namun biarlah, aku tidak kecewa karena yang terpenting adalah bisa ke Yogyakarta.
Tantanganku berlanjut, aku dituntut harus mampu menyelesaikan laporan kegiatan praktek pelayanan jemaat ini dalam beberapa hari yang tersisa sebelum berangkat ke Yogyakarta. Tanpa membuang-buang waktuku, aku isi waktu luang untuk menyelesaikan laporanku dan karena begitu bersemangat menyelesaikan laporan, akhirnya notebook-kuoverheat dan mati. Akibatnya semua data laporan yang sudah kuketik hilang. “Wahhhh, betapa malangnya nasibku, jangan-jangan gagal ke Yogyakarta” pikirku.”
Tetapi, ternyata ketekunan dan kesabaran membawa manfaat. Aku ketik ulang laporan ku dan tepat tanggal 31 Agustus aku bisa menyelesaikan praktek dan laporanku.
Tanggal 1 September 2014 bersama lima teman aktivis Stube-HEMAT Sumba, aku berangkat ke Yogyakarta menggunakan Kapal Motor (KM) Awu, dari Waingapu menuju Tanjung Perak, Surabaya.
Ini ceritaku, mana ceritamu? (YUMI)