dan Jenis Konflik 7-9 Oktober 2012, di GKS Ummamapu, Cabang Okanggapi" /> Stube-HEMAT Sumba

PROGRAM MANAJEMEN KONFLIK Pemahaman tentang Macam
dan Jenis Konflik 7-9 Oktober 2012, di GKS Ummamapu, Cabang Okanggapi

pada hari Rabu, 10 Oktober 2012
oleh adminstube
 
 
 
 
Kerusuhan dan kekerasan merupan bagian dari berkembangnya demokrasi. Indonesia dengan latar belakang yang plural, multi-budaya, multi-etnis mempunyai potensi besar terjadinya konflik. Keadaan ini diperburuk dengan faktor sosial, politik, ekonomi yang tidak kondusif. Di lain pihak konflik merupakan bagian dari kehidupan, dapat hadir di mana saja, kapan saja dan terjadi pada siapa pun.
 
Konflik merupakan kesempatan dan juga bahaya, kesempatan (berdampak positif) karena konflik dapat mendewasakan diri, adanya kompetisi sehat dan saling berlomba berbuat kebajikan. Berbahaya (berdampak negatif) bila konflik tidak dipecahkan maka pihak-pihak yang berkonflik akan menderita rugi atau tidak mendapat apa-apa, bahkan konflik dapat melahirkan kekerasan baik fisik maupun psikis. Dalam konflik mencakup (kerugian): keuangan, nama baik dan hubungan yang rusak.
 
Pelatihan ini dimulai dengan Ibadah pembukaan yang dipimpin oleh Pdt. Dominggus Umbu Deta, S.Th. Setelah ibadah pembukaan, dilanjutkan dengan sesi perkenalan program Stube HEMAT kepada peserta yang disampaikan oleh Dominggus Pdt. Umbu Deta.
 
Oktavianus Landi sebagai pembicara tunggal pada pelatihan ini, kemudian memperkenalkan diri dalam sesi selanjutnya. Para peserta dibagi dalam 4 kelompok, tiap kelompok ditugaskan untuk melihat masalah di sekitar, menganalisa dan memetakan dan selanjutnya menentukan kesimpulan. Selanjutnya peserta diminta untuk menjelaskan analisa dan cara mengatasi konflik yang terjadi dalam setiap pengalaman masing-masing peserta.
 
 

 
Setelah mengklasifikasian jenis dan ragam konflik yang dipandu oleh pembicara, selanjutnya peserta kembali dibagi dalam 3 kelompok, diantaranya:
  • Kelompok yang mengamati ciri-ciri dan dapat dikategorikan kawan dalam menghadapi sebuah masalah, dengan hasil: Selalu mengontak, Memberikan kontribusi (pemikiran, bahan-bahan, informasi, dana, dll), Bekerja sama atau sekutu, Kolaborasi atau team.
  • Kelompok yang mengamati ciri-ciri dan dikategorikan lawan dalam menghadapi sebuah masalah, dengan hasil: Membocorkan rahasia kita kepada pihak lain, Mengadu domba (antar anggota kelompok), Menolak upaya-upaya yang dilakukan, Terjadinya perselisihan pendapat dalam membahas sesuatu, Adanya konflik terbuka.
  • Kelompok yang mengamati kelompok abu-abu dalam menghadapi masalah, dengan hasil: Diam, tetapi selalu ikut mendengarkan, Ikut dalam pertemuan tetapi pasif, Tidak memperhatikan atau tidak perhatian sama sekali, Ragu-ragu untuk berbuat sesuatu.
 
Peserta juga diminta melakukan simulasi dalam posisi pertemuan resmi saat terjadi konflik. Ada yang menjadi penengah, ada yang berseteru. Dalam similasi ini adanya upaya penengah untuk mendamaikan kedua pihak yang berseteru. Dalam upaya yang ditempuh adalah menemukan jalan keluar bagaimana kedua belah pihak dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dengan memperhatikan agar keduanya saling menerima dan mengerti kondisi masing-masing (tidak adanya pihak yang dirugikan dari keputusan yang diambil oleh penengah).
 
 
Pada saat ibadah minggu, Peserta menejemen konflik mengambil bagian dalam pelayanan minggu dengan mengisi pujian. Setelah ibadah minggu, peserta memasuki sesi RTL. Sesi ini dipandu oleh pembicara dan team Stube. Hal-hal yang akan dilakukan peserta yaitu kegiatan riset tentang bagaimana melihat dan memetakan persoalan yang ada di sekitar kita, riset ini peserta dibagi dalam kelompok diantaranya:
  • Kelompok I, (kelompok Waingapu) meneliti tentang keberadaan PT. Lotus yang meresahkan masyarakat. PT ini bergerak di bidang pembangunan jalan dan jembatan.
  • Kelompok II, (kelompok Waingapu) meneliti tentang keberadaan para penambang pasir liar yang ada di pesisir sungai Kambaniru. Adanya konflik internal dari pemilik lahan dan penambang pasir liar.
  • Kelompok III, (Kelompok Lewa) meneliti tentang aturan yang berlaku di kampus STT GKS yang diambil sepihak oleh pihak kampus, yang sangat merugikan para mahasiswa (penghuni asrama STT GKS)
 

  Bagikan artikel ini

Arsip Blog

 2024 (1)
 2023 (10)
 2022 (27)
 2021 (31)
 2020 (23)
 2019 (22)
 2018 (27)
 2017 (26)
 2016 (7)
 2015 (11)
 2014 (16)
 2013 (4)
 2012 (5)

Total: 210

Kategori

Semua