Satu-satunya Pilihan?" /> Stube-HEMAT Sumba

Apakah Bekerja Menjadi TKI
Satu-satunya Pilihan?

pada hari Rabu, 10 Mei 2017
oleh adminstube
 
 
 
 
Kesejahteraan dan hidup berkecukupan menjadi angan-angan setiap orang dan mereka berusaha sekuat tenaga dan berbagai cara untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera. Kemampuan seseorang mewujudkan kesejahteraan dipengaruhi oleh cara berpikir, pengetahuan, keterampilan dan semangat yang ada dalam dirinya.
 
Cerita-cerita sukses Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri memancing keinginan anak-anak muda daerah, salah satunya Sumba, melakukan hal yang sama demi peningkatan ekonomi mereka dan keluarganya. Namun hasrat menjadi tenaga kerja di luar negeri belum diimbangi dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai yang memampukannya berkompetisi secara global.
 
Adapun beberapa faktor pendorong menjadi TKI antara lain,ekonomi keluarga yang tidak mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, masalah dalam keluarga yang membuat mereka harus pergi ke negeri orang dan TKI menjadi tempat pelarian, pola pikir bahwa di luar Sumbalah mereka lebih banyak mendapatkan uang, pendidikan rendah karena putus sekolah.
 
Jika melihat angka pengangguran propinsi NTT menurut data BPS tahun 2015 berjumlah 88.446 jiwa, maka ini bisa menjadi alasan mengapa orang-orang muda mengambil jalan pintas mencari pekerjaan di luar Indonesia. Pertanyaannya adalah, apakah menjadi tenaga kerja di luar negeri yang biasanya pembantu rumah tangga dan buruh adalah satu-satunya pilihan?
 
Jeli melihat potensi lokal
Jika mau melihat alam Nusa Tenggara Timur, setiap daerah memiliki keunikan dan keunggulan masing-masing. Sumba, salah satu pulau di NTT begitu kaya dengan sumber daya seperti dalam hal pertanian, peternakan, perkebunan, kerajinan tenunan, makanan lokal, pantai, perbukitan hutan dan air terjun dan sebagainya. Semua ini bisa dikelola oleh orang-orang muda Sumba. Pertanian menjadi strategis karena kebutuhan pangan menjadi kebutuhan pokok manusia seperti beras, ubi, sayuran dan bahan makanan lainnya.
 
Selain itu, ternak khususnya kerbau dan babi menjadi penting karena dibutuhkan dalam adat. Ini menjadi peluang bagi penyedia kebutuhan ternak. Kemudian tenunan Sumba, yangsebenarnya perempuan Sumba memiliki talentanya untuk menenunkain Sumba yang dihargai tinggi sesuai motif-motif dan tingkat kesulitannyaBelum lagi pantai-pantai dengan berbagai keunikan ombak, tebing dan warna laut dan pasirnya dilengkapi dengan sajian makanan khas beras jagung, daging babi panggang dan camilan manggulu.
 
Perhatian pemerintah dan gereja
Pemerintah dan gereja harus memberi perhatian penuh terhadap hal ini pemerintah daerah di Sumba mestinya berinisiatif mengambil langkah pemberdayaan masyarakat berbasis desa, membuka lowongan kerja alternatif, memfasilitasi usaha berbasis pertanian dan mempromosikan hasil kreativitas masyarakat yang ada.
 
Kemudian gereja bisa menyediakan wadah pemberdayaan jemaat melalui dukungan dan bimbingan berupa pelatihan-pelatihan di Gereja yang bekerjasama dengan sinode atau lembaga lainnya, misalnya kursus menjahit atau tenun ikat Sumba mulai punahkarena anak muda Sumba kurang berminatSelain itu danakoperasi gereja bisa memberi pinjaman modal untuk membuka usaha demi peningkatan ekonomi rumah tangga.

Jadi, apakah bekerja menjadi TKI satu-satunya pilihan?(Feberiana Leba Taga)

  Bagikan artikel ini

Arsip Blog

 2024 (1)
 2023 (10)
 2022 (27)
 2021 (31)
 2020 (23)
 2019 (22)
 2018 (27)
 2017 (26)
 2016 (7)
 2015 (11)
 2014 (16)
 2013 (4)
 2012 (5)

Total: 210

Kategori

Semua