Program Eksposur
ke Stube-HEMAT Yogyakarta
“Saya senaaannggg!”ungkapan Yumi Takadjadji, salah seorang aktivis Stube-HEMAT Sumba ketika terpilih untuk belajar di Yogyakarta. Eksposur ke Stube-HEMAT Yogyakarta merupakan salah satu program Stube-HEMAT Sumba untuk para aktivisnya. Program ini selalu dinantikan oleh setiap peserta pelatihan di Sumba karena peserta dari kalangan mahasiswa dan pemuda dari Sumba mendapat kesempatan belajar di Yogyakarta selama kurang lebih satu bulan.
Mengapa ke Yogyakarta? Karena Stube-HEMAT Sumba berawal di kota yang dikenal sebagai kota pelajar, budaya dan wisata ini. Yogyakarta menjadi impian sebagian besar kaum muda dari penjuru nusantara untuk melanjutkan studi karena memiliki berbagai pilihan bidang studi dan lembaga pendidikan. Selain fasilitas pendidikan yang lengkap dan suasana belajar yang nyaman, standar biaya hidup di kota ini relatif terjangkau. Sebagai kota budaya dan wisata yang kaya karya seni, tradisi dan kreativitas, tempat ini memiliki kawasan wisata yang indah, banyak hasil kerajinan tangan, cinderamata dan kuliner.
Dengan dikirim ke Yogyakarta, peserta mendapat pengalaman nyata karena mereka bisa melihat dan menemukan berbagai hal baru. Peserta diharapkan bisa mempelajari banyak hal dan menemukan apa saja yang bisa dikembangkan di Sumba. Senin pagi, 1 September 2014 peserta berangkat dari Waingapu menggunakan KM Awu dengan rute Waingapu – Bima – Benoa – Tanjung Perak, kemudian dilanjutkan jalan darat naik mobil dari Surabaya – Yogyakarta, dan tiba pada tanggal 4 September di Yogyakarta.
Pada tahun 2014 ini, yang merupakan angkatan kelima, Stube-HEMAT Sumba mengutus Ignatius Umbu Reda Anabuni dan Jems Umbu Yiwa Ndapangadung (keduanya dari STIE Kristen Wira Wacana) dan Yumi Takadjadji, mahasiswa STT Lewa. Sementara perwakilan dari pemuda gereja ada Ningsih Tamu Apu dari GKS Payeti, Feni Kaita Lepir dari GKS Kombapari dan Benhardyanto Lobo Mone dari GKS Makamenggit.
Dalam pembekalan tanggal 25 dan 29 Agustus 2014, Pdt. Dominggus Umbu Deta, S.Th., koordinator Stube-HEMAT Sumba menyampaikan pesan, “Kesempatan belajar ke Yogya ini adalah berkat dari Tuhan. Sudah selayaknya peserta bersyukur karena mendapat berkat ini. Belajarlah dengan serius dan kembangkan talenta selama di Yogyakarta. Tetapi harus diingat, sekembalinya di Sumba, pengalaman dan keterampilan yang diperoleh bukan untuk dimiliki sendiri, melainkan dibagikan untuk masyarakat.”
Rangkaian kegiatan di Yogyakarta dari 3 – 30 September 2014 diisi berbagai kegiatan belajar, diskusi dan praktek ketrampilan berdasarkan minat peserta, antara lain jurnalistik, kuliner, kerajinan bambu, pakan ternak, batik jumput, aneka kemasan, dan pertanian lahan pasir. Sebagai nilai tambah untuk para peserta, mereka akan belajar budaya dan warisannya dengan berkunjung dan melihat tempat-tempat historis.
Selamat berproses dan pelajarilah banyak hal. Tuhan memberkati. (TRU)