Oleh Frans Fredi Kalikit Bara)
Akhir tahun 2019 adalah salah satu momentum yang melahirkan sejarah baru bagi seluruh manusia di muka bumi, satu jenis virus baru muncul di Cina tepatnya di kota Wuhan. Jenis virus ini menyerang sistem pernafasan, infeksi paru–paru hingga kematian. Corona adalah jenis baru yang menular dari manusia ke manusia, virus ini menular sangat cepat dan telah menyebar hampir di semua negara. Beberapa negara mulai ambil langkah atau kebijakan untuk mencegah penyebaran virus corona dengan cara lockdown.
Pada 2 Maret 2020, virus Corona mulai masuk Indonesia diawali dengan dua kasus positif. Melalui Satuan Tugas Penanganan Covid- 19 dalam liputan harian Kompas Rabu (29/07/2020), kasus positif Corona berjumlah 104.432. Jumlah pasien yang terinfeksi oleh virus ini makin hari makin bertambah dan tidah bisa diketahui kapan wabah ini akan berakhir. Kehadiran virus Corona menciptakan banyak perubahan pada beberapa aspek kehidupan. Ada banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan, banyak pelaku usaha yang bangkrut, ada yang mengalami stres akibat ruang gerak yang terbatas dan ekonomi negara mulai mengalami defisit.
Sebagai Komunitas Petani Hortikultura Stube HEMAT, kami meyakinkan diri bahwa kami lebih kuat dari virus Corona. Pernyataan ini adalah salah satu motivasi bagi kami untuk menghilangkan rasa takut. Corona bukanlah penghalang bagi kaum muda untuk tetap produktif meskipun ruang geraknya dibatasi. Dalam kondisi saat ini pangan adalah salah satu kebutuhan yang mendasar dan utama untuk mempertahankan hidup. Dari kementrian pertanian sendiri menganjurkan agar produksi hasil pertanian tetap dipertahankan atau kalau bisa total output produk pertanian harus meningkat.
Secara tidak langsung, ada peluang yang muncul di balik ancaman virus Corona, yakni bisnis pertanian menjadi unggulan karena berperan penting untuk menopang kebutuhan pangan manusia untuk bisa bertahan hidup. Komunitas Petani Hortikultura Stube HEMAT melihat hal ini sebagai tanggung jawab kaum muda untuk melanjutkan tongkat estafet pertanian di Indonesia dan disisi lain ini adalah peluang bisnis bagi kaum muda. Bisnis pertanian adalah salah satu bisnis yang tidak pernah akan mati, karena berhubungan langsung dengan kebutuhan pokok manusia.
Dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah, kaum muda Sumba, khusunya komunitas petani hortikultura Stube HEMAT akan terus berkarya dan menumbuhkan semangat bertani yang lebih kuat dari virus Corona.***