Oleh: Makson Rangga Ndima
Saya bergabung dengan Stube-HEMAT sejak tahun 2015 saat saya masih kuliah di Universitas Kristen Wira Wacana Sumba. Awal berkenalan dengan Stube, saya masih pasif dengan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan. Selesai kuliah tahun 2019 saya kembali mengikuti kegiatan pelatihan yang diselenggarakan Stube-HEMAT terkait pertanian yang saya ketahui dari postingan Frans Fredi Kalikit Bara, multiplikator bidang pertanian di Sumba. Saya tertarik karena kegiatan ini sesuai hobi saya suka profesi petani.
Pemahaman awal saya tentang pertanian yaitu hasil pertanian seperti jagung, kacang tanah, kacang hijau dan ubi kayu dibudidayakan untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarga. Namun berkat pelatihan yang diselenggarakan Stube-HEMAT mengubah mindset saya sehingga fokus membudidayakan tanaman hortikultura tidak hanya mencukupi kebutuhan pangan keluarga, tetapi juga bernilai ekonomis yang dapat memperbaiki ekonomi keluarga.
Beberapa hal baru yang saya pelajari dengan bekerja sama dengan berbagai pihak berkompeten, ahli di bidang pertanian: 1) Saya mengetahui ilmu terkait cara membudidayakan tanaman hortikultura mulai dari pengenalan tanah sebagai media tumbuh tanaman termasuk karakteristik tanah, cara mengukur dan mengetahui PH tanah yang baik bagi tanaman, cara semai yang baik dan benar, cara merawat tanaman agar dapat berproduksi dengan kualitas terbaik, mengenal varian tanaman yang dapat dibudidayakan pada jenis karakter tanah tertentu, mengenal organisme pengganggu tanaman dan cara mengatasinya bahkan sampai pemasaran, membaca peluang pasar serta penanganan hasil produksi pasca panen, 2) Anak muda dapat mengenal potensi diri selaku agent of change agar produktif saat muda terutama ketika mencintai profesi petani dengan menerapkan prinsip kerja keras, dan kerja tuntas, dapat tercipta kemandirian serta ketahanan pangan Sumba agar tidak bergantung pada komoditas dari luar pulau Sumba, 3) Saya semakin mengenal dan menggunakan teknologi sebagai daya cipta inovasi guna mendongkrak kuantitas dan kualitas produk hortikultura yang mampu berdaya saing di pasaran minimal pasar lokal serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu, tenaga dan biaya bahkan pengembangan lahan semakin luas, 4) Saya sampai tahap ini dapat membudidayakan tanaman hortikultura jenis tomat, pare, terong, mentimun dan terakhir sedang mengembangkan bawang merah jenis lokananta F1 cap panah merah.
Terima kasih Stube-HEMAT, terima kasih para sponsor dan terima kasih orang-orang baik yang dengan cara masing-masing telah menjadi berkat di Sumba. Hidup petani muda Sumba!