Digital marketing merupakan bentuk pemasaran melalui media internet. Beberapa media sosial yang biasa digunakan adalah instagram, facebook, twitter, WA, website dan email marketing. Digital marketing banyak digandrungi pelaku usaha dalam satu dekade terakhir ini. Hal itu disebabkan oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin modern yang membuat sebagian besar masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berselancar di dunia maya dibandingkan di dunia nyata. Digital marketing menjadi senjata efektif yang dapat mengingat lebih banyak konsumen dibandingkan dengan pemasaran yang dilakukan secara konvensional. Oleh sebab itu, sangat penting bagi pelaku usaha menengah kecil dan mikro (UMKM) untuk beralih ke digital marketing sebagai salah satu cara meminimalisir penurunan pendapatan saat pandemi.
Karena besarnya peluang digital marketing bagi pelaku UMKM, maka penting bagi kelompok tenun Kawara Panamung mendapatkan pemahaman tentang hal tersebut. Untuk menjawab itu semua program Multiplikasi Stube HEMAT di Sumba mengundang pembicara Robinson Umbu Hunggurami, S.I.Kom, seorang pelaku usaha tenun ikat yang berpengalaman dalam digital marketing untuk mengisi diskusi kelompok (Rabu, 20/03/2022), bertempat di rumah tenun Kawara Panamung.
Dihadiri oleh peserta kelompok tenun, mahasiswa dan muda-mudi, Umbu Robinson Hunggurami, S.I.Kom, menceritakan pengalaman mempromosikan usaha tenunnya di media sosial yang sudah berjalan 2 tahun, dan kain tenunannya sudah banyak yang laku sampai ke luar negeri seperti United Kingdom, Filipina, Inggris dan Prancis. Ia memiliki akun instagram dan Facebook khusus untuk promosi kain tenun. Ia juga memberikan trik cara penjualan kain tenun di media agar dibeli baik oleh konsumen lokal maupun mancanegara. Jika pangsa pasar ada di dalam negeri maka ia menekankan kualitas untuk dipromosikan, sementara jika pangsa pasarnya ke luar negeri maka cerita di balik kain tenun tersebut yang dipromosikan tanpa mengurangi kualitasnya. Beliau juga memberikan manfaat dari menggunakan digital marketing untuk usaha kain tenun, seperti : 1) memudahkan interaksi dengan pelanggan, 2) menekan biaya promosi, 3) menjangkau lebih banyak konsumen, dan 4) mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi.
Peserta yang hadir saat itu mengaku sangat termotivasi dengan pengalaman usaha yang dijalankan oleh Umbu Hunggurami. Mersita, mahasiwa Unkriswina mengungkapkan keinginannya untuk memanfaatkan media sosial yang dimiliki agar turut mempromosikan kain tenun di akun media miliknya. “Digital sangat erat dengan kehidupan generasi muda. Karena itu peluangnya sangat besar bagi para pemuda untuk mengambil peran dalam melakukan pemasaran berbasis digital atau online marketing,” tegas Umbu Hunggurami.
Meriance Danga, peserta kelompok tenun menanyakan jika ingin mempromosikan kain tenun, kualitas kain seperti apa yang banyak diminati oleh konsumen. Narasumber kembali menegaskan bahwa kualitas kain yang dimaksud ialah kain yang menggunakan pewarna alam, motif jelas dan warna tidak pudar, tenunannya juga harus padat agar kain terlihat indah dan keren.
Era digital menuntut para pelaku usaha bisa beradaptasi dengan perkembangan digital yang begitu cepat. Diskusi ini membuka wawasan baru dan pengembangan pengetahuan terkait pemanfaatan media sosial sebagai media pemasaran sebagaimana konsep digital marketing. ***