Stube-HEMAT bekerjasama dengan Majelis GKJ Mergangsan mengadakan Penyegaran dan Pembekalan Pelayan Gereja GKJ Mergangsan pada 7-8 Desember 2008 di Wisma Omah Jawi, Kaliurang. Kegiatan ini menghadirkan Pdt. Novembri Choeldahono dari GKJ Dagen-Palur, Solo dan Pdt. Dr. Tumpal Tobing, Mag. Theol. dari GKI Pondok Indah, Jakarta sebagai pemateri sekaligus fasilitator.
1. Tim kerja Stube-HEMAT dalam kegiatan Penyegaran dan Pembekalan Pelayan Gereja GKJ Mergangsan.
2. Pdt. Dr. Tumpal Tobing, Mag. Theol. berbincang dengan Majelis Jemaat GKJ Mergangsan.
3. Pdt. Bambang Sumbodo, M.Min, board Stube-HEMAT, berbincang dengan Pdt. Novembri Choeldahono.
4. Pdt. Novembri Choeldahono menyampaikan materi pemetaan potensi gereja.
Petani di Jhodog dan mahasiswa yang ingin belajar lebih lanjut tentang pertanian organik difasilitasi oleh Stube-HEMAT untuk melihat proses pembuatan pupuk kascing di Kaliurang dan menggali pengalaman petani organik di Dusun Bejen, Sleman. Kegiatan ini dilakukan pada 10 Desember 2008.
1,2. Petani mendapat penjelasan secara langsung tentang proses pembuatan pupuk kascing.
3. Bangunan yang digunakan untuk membuat pupuk kascing.
4. Peserta kunjungan berfoto bersama.
5. Pdt. Yeanne berfoto di depan padi Jawa Melik yang dirawat oleh Mas Edi.
6. Oktrianto membuka diskusi dengan petani organik yang dikunjungi.
7. Mas Edi berbagi tentang isu-isu di bidang pertanian bersama para petani dari Jhodog.
8. Suasana diskusi tentang pertanian organik di rumah Mas Edi .
Setelah semua rangkaian kegiatan ini, pendampingan Stube-HEMAT pada kelompok mahasiswa yang berminat pada pertanian organik masih terus berlanjut. Bapak Edi sebagai salah satu fasilitator Program Pertanian Organik telah berkomitmen untuk bersama-sama dengan kelompok mahasiswa akan mendampingi petani Jodhog Bantul pada bulan Januari 2009 untuk mengembangkan pertanian organik di sana.
Setelah pelatihan di Kaliurang, Stube-HEMAT memfasilitasi mahasiswa untuk melakukan praktek pembuatan pupuk organik bokasi dari kotoran sapi dan pupuk hijau, perangsang buah, Em4 buatan, dan pestisida organik bersama jemaat gereja GKJ Jhodog pada 28-29 November 2008. Kegiatan ini diikuti pemantauan dan evaluasi hasil praktek pembuatan pupuk organik bokasi dari kotoran sapi dan pupuk hijau, perangsang buah, Em4 buatan, dan pestisida organik pada tanggal 6 Desember 2008.
1. Bangungan yang digunakan dalam pembuatan kascing.
2. Mas Indra menunjukkan bahan kascing yang sedang dalam proses untuk menjadi pupuk kascing.
3. Cacing yang digunakan untuk membuat pupuk kascing.
4. Mas Indra menerangkan tentang komposisi pupuk kascing.
Pelatihan pertanian organik Stube-HEMAT diadakan di Hotel Kayu Manis, Kaliurang pada 21-23 November 2008.
Dalam pelatihan ini, peserta belajar tentang: 1) sharing hasil observasi di area pertanian Merbabu, 2) paradigma dan ideologi pertanian organik kontekstual, 3) kedaulatan pangan dan keberpihakan pada petani, 4) sesi motivasi mahasiswa untuk berperan serta dalam dunia pertanian Indonesia, 5) prospek pertanian organik dan distribusi hasil pertanian organik, 6) pupuk kascing, dan 7) biogas. Sesi-sesi dalam pelatihan ini difasilitasi oleh: Tim Kerja Stube-HEMAT, Mas Edi (petani organik), Indra (pemilik usaha pupuk kascing), dan Pak Sarjiyo (praktisi pembuatan instalasi biogas).
Selain materi di dalam kelas, peserta pelatihan mendapatkan kesempatan untuk melihat secara langsung 2 lokasi implementasi teknologi biogas dan tempat produksi pupuk kascing (bekas cacing). Lokasi kunjungan ada di daerah Kaliurang, Sleman.
1. Oktrianto, koordinator pelatihan, memberikan pengantar tentang materi pelatihan kepada peserta pelatihan.
2. Pdt. Yeanne memimpin ibadah pembukaan.
3. Nuning, panitia pelatihan, menandatangani kontrak belajar yang dibuat bersama peserta pelatihan.
4. Ibu Ariani memperkenalkan Stube-HEMAT kepada peserta baru.
5. Rony, peserta pelatihan, mempresentasikan hasil eksposur di PPM.
6. Mas Edi, memfasilitasi peserta untuk memahami paradigma dan ideologi pertanian organik kontekstual, kedaulatan pangan dan keberpihakan pada petani.
7. Sesi Mas Edi.
8. Selain belajar, peserta juga bernyanyi dan bermain bersama.
9. Mas Indra mendemonstrasikan bagaimana pembuatan pupuk kascing.
10. Pak Sarjiyo, pemateri biogas.
11. Oktrianto memberikan pengantar kepada peserta sebelum mengunjungi lokasi pemanfaatan biogas dan pembuatan kascing.
12. Peserta menuliskan pengalamannya mengunjungi lokasi pemanfaatan biogas dan pembuatan kascing.
Sebagian peserta pelatihan berfoto bersama.
Eksposur ke Paguyuban Petani Merbabu, Magelang dilaksanakan pada15 November 2008. Di sana, mahasiswa mengamati secara langsung bagaimana praktek pertanian organik di pedesaan.
1. Koperasi serba usaha untuk petani milik PPM.
2. Peserta eksposur di rumah salah satu pengurus kelompok petani dampingan PPM.
3. Peserta eksposur bersiap untuk melakukan observasi di lahan-lahan pertanian.
4. Petani mendampingi peserta eksposur untuk belajar tentang pertanian di daerah Merbabu.
Program Pertanian Organik Stube-HEMAT Yogyakarta dilaksanakan dalam beberapa tahapan:
1. Eksposur ke Paguyuban Petani Merbabu, Magelang.
2. Pelatihan pertanian organik.
3. Praktek pembuatan pupuk organik bokasi dari kotoran sapi dan pupuk hijau, perangsang buah, Em4 buatan, dan pestisida organik bersama jemaat gereja GKJ Jhodog. Diikuti pemantauan dan evaluasi hasil praktek pembuatan pupuk organik bokasi dari kotoran sapi dan pupuk hijau, perangsang buah, Em4 buatan, dan pestisida organik.
4. Kunjungan mahasiswa dan petani organik Jodhog di lokasi pembuatan pupuk kascing, Kaliurang dan kunjungan ke rumah petani organik di Desa Bejen, Sleman.
Peserta memberikan apresiasi dan tanggapan yang sangat baik akan pentingnya program yang diselenggarakan oleh Stube-HEMAT karena memberikan pencerahan tentang: 1) hal-hal baru dalam dunia pertanian yang belum diketahui sebelumnya, 2) memberikan pengetahuan tentang analisa sosial dunia pertanian dan mengapa petani semakin terpuruk dan lahan pertanian semakin rusak, 3) menambah pengalaman dengan belajar membuat pupuk organik kascing, pupuk organik padat (bokasi dari kotoran sapi dan dedaunan), organik cair (perangsang buah, Em4 buatan), pestisida organik dari tembakau dan bumbu-bumbuan.
Di semester 2 tahun 2008, Stube-HEMAT mengadakan Program Kewirausahaan. Program ini dilakukan dengan tujuan:
1) membangun semangat kemandirian,
2) membangun kepedulian sosial mahasiswa,
3) memperkenalkan konsep dan praktek koperasi untuk pengembangan ekonomi lokal, dan
4) merangsang mahasiswa untuk menciptakan peluang usaha baru dan memberikan ketrampilan untuk merancang penciptaan usaha kreatif berikut cara pengelolaannya.
Bentuk kegiatan dalam program ini adalah: 1) pelatihan, 2) kompetisi kreatif dan presentasi, dan 3) seminar kewirausahaan.
Peserta live-in di Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah mempresentasikan hasil live-in nya di Wisma Immanuel, Samironobaru pada 28 Oktober 2008. presentasi ini difasilitasi oleh Tim Kerja Stube-HEMAT. Hasil presentasi akan digunakan sebagai rekomendasi untuk meningkatkan kualitas kegiatan live-in yang lain.
1. Bang Roni memandu acara presentasi.
2. Mahasiswa yang datang untuk mempresentasikan pengalaman live-in kelompoknya di Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah.
3, 4, 5. Mahasiswa memaparkan pengalaman live-in kelompoknya di Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah.
6. Peserta live-in menanggapi presentasi teman-temannya.
Pada 17-19 Oktober 2008, Stube-HEMAT memfasilitasi 24 orang mahasiswa yang berminat untuk lebih mengenal Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah, Salatiga dengan melakukan live-in di sana. Di sana, peserta difasilitasi oleh Bahruddin, Kepala Sekolah Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah, dan guru-guru pendamping di sana, Pak Ahmad dan Pak Sudjono. Peserta berinteraksi dengan anak-anak Qaryah Thayyibah dan melakukan banyak kegiatan bersama.
Stube-HEMAT akan mendampingi mahasiswa Papua di Asrama Puncak Jaya dengan pelatihan-pelatihan. Pada bulan September 2008 yang lalu, Stube-HEMAT mengadakan pertemuan perdana dengan teman-teman di Asrama Puncak Jaya untuk mempersiapkan pelatihan-pelatihan tersebut.
Dalam pertemuan ini, dipetakan apa saja kebutuhan pelatihan untuk teman-teman di Asrama Puncak Jaya. Dari proses yang dilakukan, pelatihan yang berkaitan dengan pengembangan diri, penguasaan teknologi komputer, dan ketrampilan tulis menulis dan kewirausahaan diagendakan untuk dilaksanakan.
1. Oktrianto, tim kerja Stube-HEMAT, memberikan pengantar sebelum kegiatan dimulai.
2. Mahasiswa yang tinggal di Asrama Puncak Jaya.
3. Peserta mengisi lembar perkenalan.
4. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini tidak hanya dari Papua, namun juga dari NTT dan Kalimantan.
Stube-HEMAT mengadakan Seminar Motivasi bagi Mahasiswa Baru pada 26-27 September 2008 di LPPS GKI-GKJ dan Wisma Immanuel, Samironobaru 54, Yogyakarta. Seminar diikuti oleh 30 orang.
Seminar menghadirkan narasumber dan fasilitator:
1. Betty Tjipta Sari, Psi,MK (GKI Gejayan)
2. Rhony Simatupang (Stube-HEMAT)
3. RM Wahju Djatikoesoemo (LPMI)
4. Abu Prawoto (The Navigator)
5. Sarah Roulina Astrid (JOY Fellowship)
6. Naomi Fortuna (Perkantas DIY)
7. Thomas Robiana Sembiring (PMKRI St. Thomas Aquinas Yogya)
8. Musa (GMKI Yogyakarta)
9. Oktrianto F. Wurangian, S.Th (Stube-HEMAT)
10. Widiaji (Stube-HEMAT)
11. Pdt. Mathelda Yeanne Tadu, S.Si (Teol.) (Stube-HEMAT)
Materi seminar ini adalah:
Pengenalan diri dan membangun motivasi belajar
Memahami kerja otak & membaca dengan cepat dan efektif
Mengenal lembaga-lembaga pelayanan mahasiswa Kristen : JOY,GMKI, Perkantas, Navigator, PMKRI, LPMI
Manajemen waktu dan manajemen keuangan
Mengenal Yogjakarta
Teknik belajar dan merancang rencana belajar
1. Perkenalan peserta.
2. Peserta seminar motivasi.
3. Mbak Betty Tjipta Sari, Psi,MK dari GKI Gejayan memberikan materi pengenalan diri dan membangun motivasi belajar untuk mahasiswa.
4. Bang Roni, tim kerja Stube-HEMAT memberikan materi memahami kerja otak & membaca dengan cepat dan efektif.
5. Peserta seminar motivasi hari ke dua.
6. Oktrianto, tim kerja Stube-HEMAT menyampaikan materi manajemen waktu dan manajemen keuangan.
7. Oktrianto berdialog dengan peserta tentang pengelolaan keuangan.
8. Pdt. Yeanne memperkenalkan wakil-wakil dari berbagai lembaga Kristen yang melayani mahasiswa di Yogyakarta yang akan mempresentasikan lembaga dan aktivitasnya.
9. Mbak Sarah dari JOY Fellowship mempresentasikan lembaganya.
10. Peserta menanggapi presentasi.
11. Mas Thomas dari PMKRI St. Thomas Aquinas Yogya mempresentasikan lembaganya.
12. Pak Abu dari The Navigator mempresentasikan lembaganya.
13. Mbak Naomi dari Perkantas DIY mempresentasikan lembaganya.
14. Pak Wahju dari LPMI mempresentasikan lembaganya.
15. Panitia menyampaikan kenang-kenangan dari Stube-HEMAT kepada para pemateri.
16. Mas Musa dari GMKI Yogyakarta mempresentasikan lembaganya.
17. Pdt. Yeanne memberikan materi teknik belajar dan merancang rencana belajar.
18. Manius, salah seorang peserta seminar, menceritakan pengalaman belajarnya.
19,20. Peserta belajar membuat mindmap.
Mahasiswa peserta Pelatihan Pendidikan melakukan eksposur ke SDK Mangunan pada 13 September 2008. Di sana, peserta berkenalan dengan Pengurus Yayasan Dinamika Edukasi Dasar (DED), kepala sekolah dan guru-guru. Dari interaksi yang ada, peserta memperoleh deskripsi bagaimana SDK Mangunan dijalankan. Peserta juga mendapat kesempatan berinteraksi dengan adik-adik yang bersekolah di SDK Mangunan. Eksposur diakhiri dengan acara diskusi dan tanya jawab. Kegiatan ini difasilitasi oleh Mbak Ana Prasena dari Yayasan DED.
1. Peserta eksposur disambut oleh Pak Wandi, Kepala Sekolah SDK Mangunan dan Mbak Ana, pengurus Yayasan DED.
2. Peserta pelatihan melakukan interaksi dengan murid SDK Mangunan.
3. Boy mengajak anak berbagi tentang kesehariannya di SDK Mangunan.
4. Peserta eksposur mendiskusikan hasil observasinya bersama Mbak Ana.
Setelah mengadakan Diskusi Publik “Menggagas Pendidikan Murah” pada 25 Agustus 2008 yang lalu, Stube-HEMAT mengadakan Pelatihan Pendidikan “Education for All" pada 5-7 September 2008 di PGK Santi Darma Sleman.
5. Pdt. Yeanne memimpin ibadah pembukaan.
6. Ety, peserta pelatihan, memimpin ice breaking.
7. Pdt. Wahyu S. Wibowo, M.Hum memaparkan materi Filsafat Pendidikan.
8. Dr. Budiyanto, rektor UKDW, memaparkan materi peran pendidikan tinggi Kristen bagi dunia pendidikan di Indonesia, khususnya tentang karakter Kristen.
9. Dr. J. Bismoko dari IRB Univesitas Sanata Dharma memaparkan materi peran pendidikan tinggi Kristen bagi dunia pendidikan di Indonesia, khususnya tentang kesadaran sosial.
10. Olly, peserta pelatihan, memimpin ibadah pagi.
11. Mas Kirik Ertanto dari Save The Children, Surabaya, memfasilitasi peserta untuk belajar tentang metode Partisipatory Learning & Action.
12. Peserta pelatihan melakukan diskusi kelompok.
13. Peserta pelatihan berfoto bersama Bahruddin, Kepala Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah.
Di semester 2 tahun 2008 yang lalu, Stube-HEMAT telah mengerjakan program-program unggulannya, yakni: Program Pendidikan, Program Kewirausahaan, Program Pertanian Organik, dan Program Eksposur Lokal. Selain keempat program ini, ada kegiatan tambahan yang dikerjakan, yakni: 1) pendampingan studi sosial SLTPK Tirtamarta-BPK Penabur dan Permata Bunda, Jakarta, dan 2) mendampingi pelaksanaan Penyegaran Iman dan Pembekalan Pelayan Gereja GKJ Mergangsan.
Posting berikut merupakan dokumentasi kegiatan-kegiatan tersebut. Buat kamu yang pengin mengikuti program-program yang akan datang, silakan hubungi kami. Seru-seru loh programnya!